[Bagian 48] Perempuan gila

Comenzar desde el principio
                                    

Bella mengetatkan rahangnya. "Harusnya gue yang ngomong kayak gitu, sialan! Lo yang tega rebut Arga dari gue padahal lo tau gue masih cinta sama dia, lo penghianat, Raa!" pekik Bella marah.

"Gue juga nggak tau kalo gue bakal di jodohin sama Arga masa lalu lo, Bel. Gue bener-bener nggak tau, gue nggak mau kayak gini, gue nggak mau nyakitin lo. Tapi itu udah takdir---"

"Persetan dengan kata takdir! Intinya gue bakalan benci lo seumur hidup gue, Ra!" ucap Bella kembali menarik tangan Tara dan menggoreskan pisau tajam itu pada pergelangan tangan Tara.

"Alangkah baiknya, kita pemanasan dulu, oke bitch?" Bella tersenyum devil menatap wajah Tara yang kesakitan.

Bella mengukir kata BITCH di pergelangan tangan Tara dengan pisau lipatnya itu.

"Akh! S-sakit Bella, lepasin tangan gue, hiks!" isak Tara, mencoba menarik tangannya tetapi malah membuat goresan itu semakin melebar.

Bella tersenyum puas melihat hasil karyanya di tambah darah yang keluar dari pergelangan tangan Tara. "Sekarang waktunya untuk lo mati, Tara," desis Bella hendak menusuk Tara tetapi gadis itu langsung menahan tangan Bella.

"Sadar, Bel. Jangan kayak gini!" ucap Tara seraya menahan pisau itu, dan mencoba merampasnya dari tangan Bella. Tara tidak memperdulikan darah dan rasa sakit di pergelangan tangannya. Ia harus melawan kali ini, Bella sudah kelewatan batas.

"Sialan, lo udah mulai berani lawan gue ya?!" pekik Bella berusaha menarik pisaunya karena Tara terus melawan.

Mereka berdua berusaha memperbutkan pisau itu. "Tolong! Siapapun tolongin gue!" pekik Tara, menghindar dari pisau itu yang hampir mengenai perutnya.

Sret!

Bella berhasil menusuk pisau yang ia pegang ke perut Tara membuat gadis itu memekik keras dan jatuh terduduk. "Akh!" ringis Tara, ia memegangi perutnya yang sudah mengeluarkan darah.

༻୨♡୧༺

"Ini ponselnya Tara kok bisa di sini?" tanya Tata, seraya mengambil ponsel Tara yang tergeletak di bawah tanah.

"Eh, itu suaranya Tara kan?" tanya Kevin yang baru saja mendengar suara teriakan dari arah taman belakang hotel.

Arga langsung berlari menuju sumber suara begitupun Tata dan Kevin.

Pria itu melebarkan matanya saat melihat istrinya yang sudah terkapar tidak berdaya. Ia menatap nyalang ke arah Bella yang tengah berdiri sambil memegang pisau lipat di tangannya.

Kevin dan Tata ikut terkejut dengan apa yang ia lihat di hadapannya. Tata menutup mulutnya, syok.

"LO APAIN ISTRI GUE, ANJING?!" pekik Arga berteriak marah pada Bella, pria itu segera menghampiri Tara yang meringis kesakitan seraya memegangi perutnya.

"A-arga, s-sa-kit----" ucap Tara tersenggal-senggal, raut wajahnya menahan rasa sakit yang teramat di perutnya.

Bella tertawa membuat Arga menoleh, menatap perempuan itu dengan mata berapi-api. Kalau saja Bella bukan perempuan mungkin Arga sudah menghabisinya di tempat ini.

"LO UDAH GILA, HAH?!" pekik Arga marah.

"Aku kayak gini karena kamu, Arga. Aku masih cinta sama kamu, dan aku pengen dia mati!" ucap Bella hendak melangkahkan kakinya, mengarahkan pisau itu kepada Tara.

"LO GILA SUMPAH GILA BANGET ANJING! NGGAK WARAS LO!" maki Arga.

Baru saja Kevin ingin menahan Bella, tetapi Arga terlebih dahulu menahan tangan Bella, pria itu bangkit berdiri dan merampas pisau dari tangan perempuan itu. Tata berlari menghampiri sahabatnya, menaruh kepala Tara di atas pangkuannya.

ARGATARA [NEW VERSION]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora