[Bagian 47] Bella berulah lagi?

ابدأ من البداية
                                    

"Lo harus mati, Tara!" desis Bella menatap Tara dengan sangat tajam.

"Oh, shit! Dia berulah lagi!" umpat Arga dan langsung mematikan sambungan teleponnya, dengan cepat ia memakai kaos yang tersampir di sofa dan mengambil kunci mobilnya.

"Kalo sampe terjadi apa-apa sama Tara, gue bakal abisin lo Bella. Anjing!" umpat pria itu emosi seraya mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.

༻୨♡୧༺

"Ta, Tunggu sebentar. Dengerin penjelasan gue dulu!" ucap Kevin seraya menangkap tangan Tata.

Kevin menarik tangan gadis itu membuat Tata berbalik menghadap Kevin, tetapi ia tidak mau menatapnya.

"Ta, dengerin gue dulu, lo salah paham!" ucap Kevin dengan sungguh-sungguh.

Gadis itu membuang wajahnya ke samping, tak mau menatap pria brengsek di hadapannya. "Liat gue. Lo salah paham, Ta."

Kevin menangkup kedua pipi chubby milik gadisnya supaya mau menatap matanya, tetapi Tata malah menepis tangan Kevin.

"Salah paham apaan sih, maksud lo? Lo kira gue buta, tuli, hah? Jelas-jelas gue liat Sonya nembak lo dan dia bilang lo mau jadi pacarnya, salah paham di mananya, hah??" sarkas Tata menatap Kevin dengan wajah marah.

"Sumpah, demi Tuhan. Gue nggak nerima dia jadi pacar gue, Ta. Gue nggak seberengsek itu pacarin dua cewek," balas Kevin jujur.

"Alasan lo basi! Nggak mungkin si Sonya kesenangan di tolak sama lo, jadi gausah ngeles lagi deh," cibir Tata.

Kevin mengacak-acak rambutnya frustasi dan menghela nafas kasar. "Gue harus apa, Ta? Biar lo percaya sama gue."

"Nggak perlu. Sampai kapanpun gue nggak bakalan percaya sama kata-kata yang keluar dari mulut cowok kayak lo!" ucap Tata tajam.

Gadis itu hendak pergi dari sana tetapi Kevin langsung menghadangnya. "Minggir, lo!"

"Enggak, sebelum lo percaya sama gue!" tegas Kevin.

"Terserah!" ketus Tara lalu berjalan begitu saja melewati Kevin.

Kevin kembali menghadang Tata, memegang lengan gadisnya. "Lepasin tangan gue, Vin!"

"Lo harus percaya sama gue, Ta. Gue nggak jadian sama Sonya. Dia cuman ngarang," ucap Kevin memegang kedua lengan Tata.

Jarak mereka cukup dekat hanya sejengkal, karena Kevin menarik tubuh mungil Tata.

"Lepasin tangan gue!" kesal Tata mendorong dada Kevin berharap pria itu menjauh, tetapi dugaannya salah. Kevin malah memeluknya, meletakkan kepala Tata di dada bidangnya.

Pria itu mengusap puncak kepala gadisnya. "Lo bisa ngerasain kan jantung gue jedag-jedug kenceng banget? Gue takut banget lo marah dan ninggalin gue, Ta."

Tata meneguk ludahnya dengan susah payah. Ia bisa merasakan detak jantung Kevin yang berdetak begitu cepat, sama halnya seperti apa yang sekarang ia rasakan sekarang.

Kevin melepaskan pelukannya, ia menangkup kedua pipi gadisnya agar mendongak menatap matanya.

"Gue beneran cinta sama lo, Ta. Apa lo masih nggak paham juga?" ucap Kevin menatap Tata dalam-dalam membuat gadis itu gugup.

"G-gue---"

"Gapapa, gue ngerti kok. Lo takut jatuh cinta kan?" tanya Kevin, tetapi Tata hanya diam tidak menjawab.

"Lo nggak bakalan punya pengalaman kalo lo nggak mau coba. Kalo lo masih takut, gapapa. Gue bakal nungguin lo cinta sama gue dan gue akan terus berusaha buat lo bahagia," ucap Kevin dalam membuat hati Tara tersentuh.

"Vin," panggil Tata menatap pria itu yang tengah menatapnya.

"Sebenarnya gue udah sayang sama lo, makanya gue marah, gue cemburu, Vin. Gue baru tau kalo rasanya tuh sakit banget, gue nyesek liat lo berdua sama Sonya nyanyi di atas panggung, apalagi pas Sonya nembak lo, g-gue---" Tata tidak melanjutkan ucapannya karena mendadak suaranya berubah, hampir ingin menangis.

Kevin terdiam mendengar penuturan gadisnya, apa dia tidak salah dengar? Kevin menatap Tata yang tengah menunduk, menahan air matanya. Beberapa detik kemudian, Kevin tersadar dan langsung memeluk gadisnya.

"Maafin gue, Ta. Kalo bukan di suruh anak ultras, gue juga nggak bakalan mau nyanyi bareng Sonya. Gue bener-bener minta maaf udah buat lo nangis," ucap Kevin mengusap air mata gadisnya itu.

"Udah jangan nangis lagi, sayang," ucap Kevin lembut seraya mengusap puncak kepala Tata, membuat pipi gadis itu merah merona.

Kevin mencium kening Tata lama manyalurkan rasa cinta dan kasih sayangnya pada gadis di hadapannya. Tata memejamkan matanya menikmati itu, jujur hatinya menghangat mendapatkan perlakuan yang Kevin berikan untuknya.

"I love you," ucap Kevin menatap Tata dengan tatapan yang dalam.

"I know, thank you," balas Tata dengan seulas senyuman di wajahnya.

Salah satu alasan Tata membalas ucapan Kevin dengan terimakasih, karena ia bersyukur mempunyai seseorang yang mencintainya dan alasan lain, ia belum bisa mencintai Kevin, baru rasa sayang yang muncul. Mungkin perlahan rasa cinta itu akan muncul dengan sendirinya.

Kevin menggaguk, membalas senyuman Tata. Tangan kekar milik pria itu terangkat untuk mengusap lembut pipi Tata. "Lo cantik banget, Ta malam ini," puji Kevin menatap gaun yang di pakai oleh gadisnya.

"Lo juga, hampir pangling gue liatnya. Yang biasanya pake seragam dikeluarin sekarang keren banget bisa pake jas, hahaha..." balas Tata di sertai kekehan kecil.

"Gue makin ganteng kan?" tanya Kevin dengan pedenya.

"Eww, kepedean amat lo."

Pria itu hanya tertawa, tangannya terulur untuk mengusap puncak kepala gadisnya. "Pulang, yuk?" ajak Kevin.

Belum sempat Tata membuka mulutnya, suara berat menginterupsi mereka berdua.

"Tara mana?" tanya Arga yang baru saja datang dengan wajah tidak santai.

"Hah? T-tara? Eh iya Tara mana, Vin?" tanya Tata, tersadar bahwa tadi ia meninggalkan sahabatnya itu di depan lobi hotel.

"Tadi sih masih di depan lobi---" Ucapan Kevin terhenti karena Arga langsung berlari menuju tempat yang di maksud oleh Kevin.

"Lah, kenapa dah?" tanya Kevin bingung, melihat raut wajah Arga yang tidak biasa-biasa saja.

Tanpa berucap lagi, Tata ikut menyusul Arga menuju halaman depan lobi hotel, begitupun Kevin.

༻୨♡୧༺

to be continued
vote juseyooo
arigatoou

—sankaara

ARGATARA [NEW VERSION]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن