2. simungil Ardi

16 17 1
                                    

"entah mengapa rasa nya saat menatap mata itu, aku seperti ingin menetap dihidupnya"
-

***

"Ardi tak pernah merasakan sentuhan kasih sayang mama. Saat Ardi melihat mama, Ardi merasa mama itu seperti mama asli Ardi walaupun Ardi tidak tau seperti apa mama asli Ardi"

Mendengar hal tersebut membuat hati Leora tersentuh dan mulai melukis senyum tulus.

"Baik lah baby, ini kartu nama saya" Ujar Leora sambil memberikan kartu 💳 nama nya.

"Boleh Ardi minta sesuatu?" Tanya Ardi dengan lirih takut wanita yang ia panggil mama itu marah

"Ya silahkan, ada apa hmm?" Tanya Leora sambil mengelus rambut kriting Ardi.

"Bisakah mama memanggil diri mama sendiri dengan sebutan mama? " Ujar Ardi dengan lugas yang membuat Leora terperangah bahwa anak sekecil ini sudah bisa berbicara layak nya orang dewasa.

"Haa" Leora bingung dengan perkataan berbelit yang Ardi kata kan, notabene seorang anak balita berumur 5 tahun kebawah.

Hening terjadi beberapa detik sampai Leora mengiyakan saja tanpa paham maksud anak yang berada di depan nya ini. Dan disambut tawa senang dan tulus oleh Ardi.

***

Hadi yang sedari tadi memperhatikan anak nya sedang bersama orang asing hanya diam diam tersenyum, aneh emang, orang tua biasa nya akan was was bila anak nya yang masih kecil berbincang dengan orang asing karna takut di culik, namun ini Hadi ayah nya Ardi malah tersenyum tak jelas.

"Pa, kenapa senyum kayak orang gila di sini? " Tanya Ardi dengan polos kepada papa nya yang sedang berdiri disamping pintu ruangan pemilik restoran tersebut.

"Gapapa sayang. Btw Anw and Bsw tadi siapa nak??"

"Mama aku" Jawab singkat padat dan jelas Ardi. Membuat hadi manyun karena sifat mendiang istri nya menurun ke anak mereka.

"Ihs kamu ya ke papa sendiri aja jawab nya singkat begitu apalagi ke istri kamu nanti" Ujar Hadi pelan takut anak nya yang polos ini ternodai dengan perkataan nya yang ceplas ceplos kayak ibu ibu kompleks.

"Istri itu apa pa?" Tanya Ardi memandang penuh penasaran pada papa nya yang langsung gelagapan mendengar pertanyaan Ardi.

"Owalah bg, sama anak kecil aja udah membicarakan tentang istri, lu cari istri dulu baru nyuruh anak lu punya istri.
Ya kali nanti Ardi duluan beristri dari pada papa nya" Sahut Riska saat tak sengaja mendengar sang abang sepupu berujar aneh.

"Amit amit cabang bayi" Ujar Hadi dengan mengetuk mengetuk meja..

"Udah salah pakai toa" Cetus Riska tanpa beban.

"Bomat ris, BOMATTT" Hadi pergi dari ruangan Riska meninggal kan Ardi yang sedang bermain handphone di sofa ruang kerja Riska.

"Di, kenapa kamu pilih wanita tadi? Tante liat dia garang loh" Tanya Riska sambil menakut nakuti anak sebiji abang nya itu.

"Gk. Mama gk garang. Mata tante tuh yang minus liat mama" Jawab Ardi ketus dengan tampang tak berdosa ala ala anak bayi siap mandi malah Pup lagi.

"Astagfirullah. Dosa apa bg Hadi punya anak ketus nya kayak dia" Ucap Riska pelan tapi masih tertangkap ditelinga Ardi.

"Dosa papa banyak tan" Jawab Ardi

"Iya iya.. Dosa papa kamu banyak makanya kamu kayak gini" Balas Riska sambil melanjutkan kerjaan nya yang tertunda.

"Hmm"

"Gw aja tante nya di giniin apalagi mamud ( mama muda) nya."

###

"Vin, cari tahu semua tentang orang yang bernama Leora Anggitsyah, gw tunggu sampai jam 17.00 ngk boleh telat atau foto lu sama cewek lain gw sebar" Perintah Hadi pada teman sekaligus asisten nya itu yang sedang ia utus ke luar kota tempat cabang perusahaan Hadi yang perlu peninjauan kantor pusat.

"Astaga boss kalau nyuruh jangan pakai ancaman bisa ngk bos? Kayk polisi aja.
kalau bos sebar, yang jadi istri baru bos nanti gw kasih tau apa kelemahan bos.. Hahaha"

Tit..

"Kurang ajar, gw yang bos gw pula yang diancam balek. Awas aja lu ya vin kalau ada masalah ogah gw nolongin lu lagi" Ujar Hadi sewot memikirkan bahwa teman nya itu banyak utang budi sama dirinya nya ketika hampir ketauan selingkuh dari pacar nya.

"Bapak kenapa ada masalah? "  Tanya pegawai nya yang datang tanpa mengetuk pintu.

"Heh, udah saya bilang beribu kali kalau kerja itu pakai baju sopan. Kalau saya liat kamu pakai gini lagi ke ruangan saya. Siap siap aja kamu saya pecat."

Mendengar amukan bos besar nya itu membuat wajah wanita itu langsung pucat. Rencana ia mau menggoda duda satu anak ini. Eh malah di tolak untuk kesekian kali nya.

"Iya Pak. Maaf"

"Gw mundur. Emang ya duda satu ini payah banget di goda ngk kayak duda A itu tuh, yang baru cerai 2 bulan udah kawin sama janda. Lh gw yang perawan aja ngk laku sama duda satu ini" Batin Sera yang menjabat sebagai sekretaris Hadi.

"Sekretaris ngk bermoral, coba kalau istri gw ada. Habis tuh cewek di labrak. Fhasion kok kayak wanita malam gitu. Coba kayak perempuan tadi" Ujar Hadi dengan menerawang wajah wanita yang berbincang dengan anak nya itu.

"Semoga dia yang terbaik ya sayang, yang tulus kepada anak kita, dan juga kepada ku. I love you my wife" Bathin Hadi untuk sang istri tercinta.

+++++=====================+++++

Jangan Lupa baca cerita aku yang lain nya ya.

Feedback?, DM aja.

Salam kebajikan.

Night

Desi_dly12

Leora (On Going)Where stories live. Discover now