A Little Piece Of Heaven

PROLOG 🏴

WELCOME TO LAPAK BARU 🔥🔥

Yang suka cowok toxic mari merapat, yang suka cowok obsesi angkat tangan, yang suka cowok posesif acungkan jempol!

Sini sini yang kerjaannya haluin cowok type Redflag, green flag, yellow flag, frisian flag apalah itu! Sadar woy bangun! impi lo kejauhan atuh neng!

Canda, sini sini merapat ke lapak 'A little Piece Of Heaven'

Cuma di sini lo pada bakal temuin cowok obsesi, posesif, toxic, bipolar plus Black Flag 🏴🏴!

So kuatin mental aja!

Motor Custom milik Glovano dengan plat B, Jakarta tiba di salah satu kawasan kampus elit yang terkenal di kota Jakarta— Universitas Starligth. Glovano Zephyr Atmaja, badan atletis, tinggi dan tegap. Cowok dengan kemeja hitam kancing atas dua sengaja di lepas berbalut almameter biru melekat di tubuhnya dengan kalung salib kecil dan juga jam tangan hitam dengan merek Rolex menghiasi tangannya.

Suara pekikan terdengar di sepanjang koridor kampus terutama kaum hawa saat melihat kehadiran sosok Glovano.

“ Itu ketua BEM kita? namanya Kak Glovano ya? waduh makin ganteng!” ujar dari salah satu ketiga gadis beralmameter merah itu.

“ Gila, gak di foto gak di real  beneran ganteng.”

“ Samperin lah, lumayan caper dikit.” ketiganya tertawa dan melangkah pergi.

Glovano yang sendari tadi berjalan santai di koridor kampus tersenyum tipis, cowok itu beberapa kali di sapa oleh mahasiswa senior maupun Junior dan beberapa dosen. Tak lupa Glovano pun kembali kembali menyapanya dengan sopan dan hanya untuk sekedar berbasa basi saja.

Sifatnya yang terkenal ramah—green flag membuatnya di kenal  baik oleh orang orang. Namun siapa sangka di balik senyuman, wajah bak dewa hati iblis itu menyimpan banyak rahasia, fantasi liar dan juga obsesi gila yang  mengerikan.

Hahaha, dasar manusia bodoh!

Citranya hebat di mata publik, sehingga orang orang tak percaya bahwa seorang Glovano Zephyr Atmaja bisa bertindak liar.

“ Pagi Kak Glovano,”

“ Pagi.” balas Glovano ramah.

“ Aduh ganteng banget sih kak!”

Glovano tertawa pelan.“ Bisa aja!” sebelum akhirnya melangkah pergi.

“ Memuakkan.” gumamnya acuh.

Ruat wajah yang semula tersenyum manis kini kembali datar terkesan dingin dan menakutkan. Mungkin siapa yang melihatnya akan lari ketakutan. Moodnya jelek dan biasanya jika moodnya jelek Glovano akan mencari korban sebagai melampiaskan hasratnya.

“ Hai Glovano!”

Menghentikan langkahnya, alis tebal milik Glovano terangkat satu lalu berdecak kesal. Shit, gadis ini membuat moodnya bertambah jelek.

“ Nih gue bawain bekal buat lo!” ujarnya  seraya menyodorkan kotak bekal dan botol minum dengan senyuman manis.

Bukannya menerima, Glovano hanya melirik sekilas ke arah bekal dan boto minum yang di sodorkan gadis itu.

Tersenyum tipis.“ Gue udah kenyang.” tolak Glovano lembut.

Deringan ponsel membuat Glovano melangkah pergi seraya mengangkat teleponnya. Tepat saat mendengar ucapan di penelpon cowok itu diam dan merubah wajahnya menjadi datar.

Alova, gadis itu menoleh menatap datar punggung Glovano yang mulai menjauh lalu beralih menatap nalar bekal di tangannya lalu berdecak kesal.“ Sial, gagal lagi gue.” umpatnya lalu mendengus kecil.

“ Masak iya gue buang lagi?”  ujar Alova termenung.

“ Eh Lova? wih bawa bekal buat siapa tuh? buat gue ya?” goda Farzan seraya menunjuk bekal di tangan Alova dengan dagunya, Alova sendiri hanya memutar bola matanya malas.

“ Halu lo! orang ini buat Glovano tapi orangnya udah kenyang alias gak mau jadi nih buat lo aja gue ikhlas. Ya itung itung sedekah sama kaum suka gratisan!”

[BERSAMBUNG]