bab 18

1K 53 2
                                    


"Kau tau ana, setelah saya tau kamu kehilangan semua ingatan tentang saya dan tentang dirimu sendiri, saya seperti di jatuhkan kedalam jurang yang sangat dalam"

"Dulu waktu pertama kamu divonis lupa ingat, saya berusaha untuk tetap berdiri tegap walaupun sulit, saya bersyukur kamu masih bisa mengingat sedikit kenangan kita walaupun kamu tidak tau bersama siapa kamu membuat kenangan itu"

"Tapi setelah kejadian penculik itu, semua memori kamu hilang sepenuhnya, saya merasa benar-benar hancur , saya sudah tidak becus menjaga mu, karena ketidak becusan saya menjaga mu, akhirnya kamu pergi dari saya, kamu tau itu hukuman paling berat yang pernah saya Terima"

"Dan sekarang kamu seperti ini pun juga gara-gara saya karena tidak becus menjadi suami untuk mu, tapi saya Mohon sama kmu tolong jangan hukum saya dengan kepergian mu, sungguh saya tidak sanggup"

"Kamu tau dulu saya hampir gila mencari keberadaan mu, mereka membawa mu pergi jauh dari saya, sampai akhirnya saya tau, kamu ada apa pada pengkhianat itu"

"Kau tau saat itu ide untuk memiliki mu muncul di pikiran saya"

"Saya segaja melakukan pembantaian dirumah itu, di jam itu karena saya tau mawar saya akan pulang sebentar lagi, dan mawar saya pasti akan melakukan apapun untuk orang yang ia anggap keluarga itu"

"Saya juga sengaja memberi 2 pilihan itu, karena saya tau mawar pasti akan selalu menjaga kehormatan nya"

"Kalau pun kamu memilih menjadi jalang saya , saya tidak akan memberikan itu terjadi dan saya akan tetep memaksa mu untuk menikah dengan saya"

"Maaf membuat mu sedih pada malam itu, maaf mawar, saya segaja melakukan agar kamu tidak kepikiran"

Arjuna terus bercerita dengan air mata yang terus mengalir sampai membuat matanya menjadi bengkak, entah kenapa ia sekarang sangat lah lemah  , hatinya hancur melihat wanita yang sangat ia cintai terbaring lemah tak berdaya.

Kerena lelah ia  tertidur di samping ana dengan posisi Menelengkup kan wajahnya di atas tangannya sendiri tidak lupa dengan tangan ana yang selalu ia genggam.

Tiba-tiba tidur nya Terngaggu oleh pergerakan kecil ana, ia terbangun melihat ana yang sedikit demi sedikit matanya terbuka secara perlahan.

Terbukanya mata itu, membuat senyuman Arjuna mengembangkan di wajahnya.
"Kamu sadar ana, tunggu saya panggil dokter" Ujar Arjuna langsung memecat bel yang ada di dekat ranjang kepala ana.

Arjuna melihat heran ke arah istrinya, kenapa istrinya hanya menatap kosong ke atas, namun ketika hendak memanggil ana kembali, dokter sudah masuk dan langsung memeriksa keadaan istrinya itu.

"Lebih baik bapak keluar dulu, biar kami yang menangani" Ujar perawatan itu

Arjuna hanya menurut saja, pikiran nya kembali tidak tenang saat melihat tatapan kosong mata ana, saat ia sadar tadi, pikiran negatif akan istrinya mulai menghantui pikirannya.

"Tidak mawar ku pasti kuat, tidak akan terjadi apa apa padanya" Ujar Arjuna menenangkan pikiran dan hatinya yang sedang kalut saat ini. Kedua pria yang menjaga pintu ruangan ana, hanya bisa menatap sedih tuan nya, mereka tidak berani untuk menghibur tuanya itu, salah salah bisa tamat riwayat hidup mereka.

Dokter pun keluar "gimana keadaan istri saya? "

"Istri tuan mengalami gangguan pada mentalnya tuan, dia syok atas apa yang terjadi padanya otaknya tidak sanggup menerimanya"

"Maksudnya istri saya gila? "

"Tidak tuan, ini seperti sulit merespon lingkungan sekitar, dia hanya akan diam "
(Udah pahami aja, sebenarnya author gak ada ilmu pengetahuan medis, jadi sesuai pemikiran author aja, walaupun sebenarnya itu ggak boleh, udah coba cari tapi gak nemu sesuai yg diinginkan, jadi jangan hujat ya:))

Arjuna hanya diam mencerna semua yg dibicarakan dokter, otaknya Sangat sulit menerima kenyataan pahit ini.

"Bagaimana cara penyembuhan nya? "

"Tidak ada obat untuk hal ini tuan, hanya saja sering sering lah berkomunikasi dengan nya, ajak dia bicara setiap saat, mungkin dengan itu bisa membantu" Ujar dokter,

"Kenapa anda menggunakan kata mungkin? "

"Maaf tuan, ganggu ini belum di temukan obat nya tuan, hanya keluarga yang bisa membantu nya, itu kemungkinan sembuh hanya 75% tuan"

"Baiklah saya mengerti"

"Kalau begitu saya permisi tuan"ujar dokter pergi meninggalkan Arjuna, setelah dokter pergi ia langsung masuk kembali ke dalam ruangan ana.

Dengan langkah pelan ia kembali memasuki ruang ana, ia melihat ana menatap kosong ke atas langit.

" Ana.. "Panggil Arjuna
Tidak ada jawaban  dari ana

" Mawar... "Panggil lagi Arjuna dengan nama kesayangan nya dulu.

" Kamu marah ya sama kakak, sampai gak mau noleh gitu"ujar Arjuna mati matian menahan tangisnya

"Kalau kakak punya  salah kakak minta maaf mawar, mungkin kakak gak sengaja melakukannya"

"Kakak gak mungkin nyakitin kamu mawar, kakak sayang banget sama kamu" Ujar Arjuna

Arjuna tidak henti henti nya berbicara pada ana, walaupun ia tau ana tidak akan merespon omongan nya.

_________

Hari ini ana diperbolehkan pulang, kondisinya sudah stabil, walaupun dia masih saja sama dengan sebelum dia dan tidak merepon apa yg di bicarakan Arjuna.

" Ana kita sudah sampai, kamu mau istirahat dulu atau makan dulu?, kamu udah beberapa hari ini belum makan nasi, pasti kamu pengen makn nasi kan? "Tanya Arjuna sambil mendorong kursi rodanya

Tidak ada jawaban dari ana.

" Mau tidur ya, ya udah kita kemar  ya"ujar Arjuna mendorong kursi roda nya ke dekat tangga, sampai di tangan baru lah Arjuna menggendong ana dan membawanya ke kamar.
Arjuna merebahkan pelan tubuh ana dan mengecup pelan dahi ana.

"Mimpi indah istri ku tersayang" Ujar Arjuna sedikit mengusap pelan ubun-ubun ana.

"Saya mau pergi sebentar" Ujar Arjuna kemudian meninggal ana dengan tatapan kosong nya...

Setelah kepergian arjuna mata indah itu perlahan nutup.

_____

Pagi hari yang indah arjuna mengajak ana ke taman.

"Mawar lihat, taman rumah kita di banyak bunga mawar, kamu suka kan? " Ujar arjuna menggenggam tangan ana.

"Saya khusus menanam bunga mawar di taman ini karena saya tau kalau istri saya sangat menyukai bunga mawar" Ujar arjuna lagi.

Ia terus berbicara, walaupun istrinya tidak merespon sedikit pun.

Tanpa ia sadari setetes bulir bening mengalir di pipinya. Sadar akan air matanya, ia merundukkan kepala.. , tak lama kemudian dia memeluk erat istri nya.

"Cepat sembuh mawar, saya tidak sanggup melihat mu seperti ini, tolong kembalilah seperti dulu, saya janji akan melakukan apapun yang kamu minta" Ujar arjuna menagis di pelukan ana.

"Saya janji ana" Ulangnya lagi, seolah ia sedang meyakinkan istrinya.

Tiba-tiba ia merasa ada yang mangusap pelan punggungnya.

____

Nad, 9 maret 2021
Angga Riansyah antariksa putra

the enternal love A Mafia ( End)Where stories live. Discover now