Melepaskan Tanpa Pernah Menggenggam

10 3 0
                                    

Dia...

Lagi...lagi...dan lagi

Sejujurnya aku masih belum bosan menceritakan segala tentangnya

Meskipun sepertinya semesta sudah terlalu lelah mendengarkan,

Tetapi aku tetap menceritakannya

Karena kepada siapa lagi aku bercerita selain kepada semesta

Hanya semesta yang benar-benar mengerti bagaimana perasaan ini

Manusia-manusia disekelilingku hanya bisa menghakimi kebodohanku

Kebodohan untuk tetap memilih dia sebagai obyek terbaik dalam hidup

Manusia-manusia itu selalu memintaku untuk berhenti,

Mencari yang lain,

Dan...

Melepaskannya

Sedangkan di sini aku tak pernah menggenggamnya

Sama sekali

Aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan dalam sepersekian detik

Sepersekian detik yang tetap aku syukuri

Karena sepersekian detik itu begitu berharga

Sama berharganya dengan dia

Memandanginya dari kejauhan adalah satu-satunya hal yang bisa aku lakukan

Meskipun sesungguhnya aku ingin sekali untuk mendekat

Tetapi dia terlalu jauh untuk bisa kugapai

Sejauh bayangan yang setiap kali aku kejar justru ikut menjauh

Entah kapan semesta berkenan memberikanku kesempatan

Kesempatan untuk berada di dekatnya, bercerita tentang hari-hari yang aku lalui, dan mendengarkan keluh kesahnya menjalani hari beratnya

Sepertinya hal itu hanyalah sebuah angan dalam mimpiku

Mimpi yang tidak akan pernah menjadi nyata

Biarlah

Aku tidak peduli

Dan yang ingin aku sampaikan adalah...

Jangan pernah memintaku untuk melepaskan terlebih melupakan

Seandainya aku mengatakan untuk melepaskannya,

Percayalah itu adalah sebuah dustaku

Karena sampai kapan pun...

Dia telah memiliki bagiannya sendiri dalam lembar kehidupanku


Yogyakarta, 5 Februari 2021


eiride

Shining LifeWhere stories live. Discover now