Chapter 21

461 73 7
                                    

"ALPHA MEW.." teriak Kana.

"Kana .. sayang" jawab Mew yang langsung menuju kearah Kana dan memeluknya.

"Alpha, benarkah ini kamu? Kana tidak sedang mimpi kan?" ujar Kana.

"Tidak sayang. Ini aku, Alphamu sudah sadar dan ini bukan mimpi" jawab Mew menangkup wajah Kana.

"Syukurlah. Tapi bagaimana Alpha bisa sadar?" Tanya Kana keheranan.

"Tadi sewaktu aku mau ke kamar memeriksa Alpha, aku temukan Alpha sudah duduk di tempat tidur dan bertanya padaku dimana Luna berada. Aku katakan kalo Luna sedang bersama guru mencari rumput obat di hutan. Kemudian aku ajak Alpha untuk sarapan dan setelah itu Phu mengajak Alpha main catur" cerita Cirrus.

"Lalu siapa yang menang?" Tanya Kana.

"Alpha mengalah untukku, Luna. Karena aku manis" jawab Phu.

"Hahhahahaha" tertawa Luna yang disambut oleh semua orang yang berada disana.

"Alpha, kita kembali ke kamar. Disini dingin" ajak Kana.

"Baiklah sayang" jawab Mew.

Melihat keakraban Mew dan Kana membuat hati Cirrus menghangat. Dia pun melihat kearah Phu yang sedang bermain catur, lalu duduk di hadapannya.

"Boleh aku bermain denganmu?" Tanya Cirrus.

"Boleh kak. Tapi Phu nyusun ulang dulu ya" ujar Phu sumringah.

"Baiklah" jawab Cirrus.

Watt yang masih berada disitu melihat semuanya dan hatinya bahagia untuk Cirrus dan Phu. Watt berharap kebahagiaan mereka bertahan lama. Setelah itu Watt pun menuju ke dapur untuk memasak rumput obat yang tadi dia ambil di hutan bersama Kana.

"Alpha, istirahatlah" ujar Kana membetulkan bantal agar Mew bisa beristirahat.

"Kana, kemana saja tadi?" Tanya Mew yang memeluk Kana dari belakang.

"Maafkan Kana, Alpha. Seharusnya Kana tidak meninggalkan Alpha untuk mencari rumput obat di hutan" jawab Kana menahan tangis sambil membelai halus tangan Mew yang berada di perutnya.

"Tidak apa-apa sayang. Tadi Cirrus dan Phu sudah mengatakan semuanya kalo Kana terus menjagaku siang dan malam" ujar Mew membalik tubuh Kana dan menghapus air matanya.

"Alpha tidak marah?" Tanya Kana.

"Hah?! Kenapa aku harus marah untuk hal sekecil ini, sayang? Kalo gegara ini aku marah, aku tidak panras lagi disebut sebagai seorang Alpha" jawab Mew.

"Aku bangga padamu, Alpha" sahut seseorang yang tanpa mengetuk pintu langsung masuk.

"Guru" panggil Mew.

"Guru? Maksud Alpha, kakek ini gurunya Alpha?" Tanya Kana keheranan.

"Iya sayang. Orang yang Kana panggil kakek itu adalah guruku yang mengajarku sejak aku berumur 5 tahun. Sewaktu aku berumur 15 tahun, guruku harus kembali ke kampungnya karena istrinya sakit. Sejak itu aku tidak pernah bertemu dengan guru lagi. Tapi sekarang guru telah menyelamatkan nyawaku. Sudah seharusnya aku berterima kasih padanya" jawab Mew sambil hendak berlutut pada Watt.

"Ti-tidak Alpha. Jangan seperti itu. Berdirilah. Alpha masih belum benar-benar sembuh. Ini aku bawakan rumput obat yang baru dimasak. Minumlah" ujar Watt mencegah Mew untuk berlutut sembari memberikan rumput obat yang dia masak.

"Terima kasih guru" ucap Mew sambil meminum obat itu.

"Waahhh ... Alpha pintar. Ini Kana berikan permen untuk Alpha" ujar Kana yang membuat Watt menahan tawanya.

"Ternyata Luna tahu juga kalo Alpha tidak suka makanan ato minuman yang pahit" ujar Watt.

"Iya kek" jawab Kana.

"Oh ya, di dapur kakek ada buatkan untuk Kana juga obat untuk penambah tenaga. Nanti kakek akan antarkan untuk Luna" ujar Watt.

"Tidak usah kek. Kana kesana saja nanti" jawab Kana.

"Baiklah" jawab Watt.

Setelah memastikan kalo Mew sudah beristirahat, Kana pun mengikuti Watt ke dapur untuk minum obat yang sudah diramu. Cirrus tidak begitu saja percaya dengan apa yang dikatakan Watt, karena dia mengenali dengan benar rumput obat untuk penambah stamina. Maka Cirrus terus bertanya dan mau tak mau Watt pun jujur kalo sebenarnya obat itu untuk memperbaiki kinerja jantung Kana.

Watt juga menceritakan pada Cirrus dan Phu kalo tadi sewaktu mereka berada di hutan, mendadak jantung Kana kambuh. Watt pun mendudukkan Kana dibawah pohon sambil memeriksa nadinya. Kana juga berpesan pada Watt untuk tidak mengatakan apapun kepada Mew. Akhirnya setelah dijelaskan, Cirrus dan Phu pun mengerti.

Berminggu-minggu Mew dan Kana disitu, akhirnya mereka pun pamit pada Watt. Kana juga dititipkan 3 bungkus obat untuk dirinya dan setiap hari obat itu harus diminum. Kana pun mengucapkan terima kasih pada Watt. Cirrus dan phu pun mengantarkan Mew serta Kana untuk keluar dari hutan. Kana dan Phu berpelukan untuk mengucapkan salam perpisahan. Begitu juga dengan Mew dan Cirrus.

"Alpha, kini kami sudah mendapatkan seorang Luna yang perhatian. Semoga saja Luna cepat sembuh ya" ujar Cirrus.

"Cepat sembuh? Maksud Cirrus?" Tanya Mew kembali.

"Alpha tidak diberitahu guru kalo rumput obat itu untuk kinerja jantung Luna?" Tanya Cirrus.

"Tidak. Guru hanya mengatakan kalo itu adalah obat untuk penambah stamina" jawab Mew.

"Astaga. Jadi begini Alpha; Selama Luna menjaga Alpha, Luna tidak pernah istirahat. Bahkan makan juga tidak kalo tidak dipaksa Phu hari itu dan Luna juga tidak pernah merubah wujudnya menjadi manusia. Sewaktu Kana diajak guru ke hutan untuk mencari obat, mendadak jantung Luna kambuh dan guru memberikan rumput obat itu pada Luna" cerita Cirrus yang membuat Mew memandang sendu pada Kana.

"Itu semua karena Black King. Sampai istana aku akan melakukan persis yang dia lakukan pada Luna. LIHAT SAJA!!!" Ujar Mew menggeram.

Setelah mengucap salam perpisahan, Mew pun menyuruh Kana untuk menaiki punggungnya. Awalnya Kana menolak. Tapi setelah dibujuk Kana akhirnya mau dengan alasan supaya Kana tidak capek. Kana pun menaiki punggung Mew yang sudah berubah menjadi wolf dan kemudian berlari dengan cepat.
Sorenya Mew sudah sampai di istana yang disambut oleh orang tuanya serta Clause.

Terlihat juga di istana dipasang kain putih yang artinya mereka berkabung untuk Luna Zee. Kana pun masuk dengan langkah gontai menuju ruang dimana sang ibu dimasukkan ke peti. Luna Shawny mengatakan kalo dia telah memandikan dan membalsem tubuh Luna Zee agar pulangnya Kana masih bisa melihat sang ibu dan mengucapkan salam perpisahan terakhir.

"Ibu ... ibu cantik sekali. Aku sayang ibu" ujar Kana menangis sambil menyentuh Luna Zee.

"Sayang, relakan Luna Zee. Dia sudah tenang" hibur Luna Shawny.

"Benarkah bu?" Tanya Kana.

"Benar sayang. Hari itu sewaktu ibu mandikan Luna Zee, ibu bisikkan kalo ibu bakal menjagamu dan kamu tahu apa yang terjadi?" Tanya Luna Shawny.

"Apa yang terjadi, ibu?" Tanya Kana heran.

"Luna Zee tersenyum. Itu brarti Luna Zee sudah tenang bukan? Sekarang coba Kana perhatikan baik-baik. Luna Zee tersenyum bukan?" Tanya Luna Shawny.

Kana pun berdiri untuk melihat lebih jelas dan memang iya kalo Luna Zee tersenyum. Melihat itu Mew merasa heran dan bermaksud menanyakan pada Luna Shawny apa yang telah diperbuatnya. Tapi dengan cepat Luna Shawny menaruh jari telunjuk di bibirnya.

My SunflowerWhere stories live. Discover now