Chapter 14

457 71 4
                                    

"KAAANNNNAAAAA ... PENGAWAL, URUS KEPARAT INI!!" teriak Mew.

Mew pun menggendong Kana ala bride keluar dari penjara bawah tanah menuju kamar dan menidurkan Kana layaknya seperti kaca yang mudah pecah. Lalu dia menghubungi Light.

"Ada apa lagi ini? Baru saja keluar dari rumah sakit, sekarang aku sudah dipanggil lagi" kesal Light.

"Dia muntah darah. Coba kamu periksa bagaimana keadaannya" pinta Mew

"Baiklah. Dia muntah darah karena apa?" Tanya Light.

"Stress karena mengetahui siapa pembunuh ayahnya" jawab Mew.

"Pantas saja. Hmm .. hmm .. hmm" ujar Light memeriksa keadaan Kana.

"Bagaimana keadaannya? Jangan membuatku kuatir seperti itu, Light" ujar Mew.

"Aku sudah pernah mengatakan padamu kalo keadaannya tidak akan sebaik dulu lagi. Dia bisa hidup sampai sekarang pun, itu karena kamu" jawab Light.

"Kesimpulannya? Tolong katakan bahasa yang bisa kumengerti" ujar Mew.

"Kesimpulannya dia mengalami stress. Mungkin dia akan sadar sebentar lagi. Tapi saranku, untuk urusan muntah darah jangan pernah terjadi lagi" jawab Light memasukkan peralatan pemeriksaannya dan membuka resep untuk Kana.

"Baiklah" ujar Mew.

"Aku membukakan vitamin untuknya. Tebuslah obat ini" ucap Light sembari memberikan resepnya pada Mew.

"Khop khun na, Light" jawab Mew.

Mew pun menyuruh pengawalnya untuk menebus resep itu, sementara dia duduk disamping tempat tidur Kana menunggunya sadar. Melihat Kana yang pucat, membuat Mew merasakan sakit yang sangat di hatinya. Apalagi saat Mew membayangkan bagaimana Kana mengorbankan nyawanya dengan berdiri di depan nya sambil memeluknya dan 3 peluru itu menembus punggung sampai ke jantungnya Kana. Ingin sekali saat ini juga dia membunuh Black King.

Tok .. tok .. tok

"ADA APA? KUHARAP KALIAN MEMBERIKAN BERITA YANG BERMANFAAT UNTUKKU" teriak Mew.

"Maafkan kami Alpha. Ini soal beta Tul dan beta Singto. Mereka meminta untuk bertemu dengan Luna" jawab pengawal penjara.

"Tidak. Kali ini aku tidak akan membiarkan Luna bertemu dengan mereka lagi. Katakan pada mereka kalo aku tidak akan pernah mengijinkan Luna untuk bertemu lagi dengan mereka. Sampai mereka mati" ucap Mew.

"Baik Alpha. Akan hamba sampaikan. Hamba pamit" jawab pengawal itu undur diri.

Pengawal itu pun menuju penjara menyampaikan apa yang dikatakan Mew kepada Tul dan Singto. Mereka menerima semua itu, karena bagaimanapun juga itu adalah kesalahan mereka. Kalopun mereka harus mati, mereka sudah pasrah. Mereka sudah menduga lambat laun hal ini akan terbongkar dan suatu saat mereka pasti akan mati ditangan Mew.

"Nnnggghhh ... A-Alpha" panggil Kana sewaktu menemukan Mew tidur disampingnya.

"Kana, syukurlah Kana sudah sadar. Minum dulu sayang" ujar Mew menyodorkan air putih pada Kana.

"Cukup Alpha. Khop khun na. Al-Alpha .. Ka-Kana..."

"Ada apa sayang? Katakan saja padaku" ucap Mew.

"Bo-boleh Kan-Kana bertemu dengan kedua p' ku?" Tanya Kana pelan.

"Kana mau bertemu dengan mereka?" Tanya Mew memastikan.

"I-iya. Itupun ka-kalo Alpha mengijinkan" jawab Kana gugup.

"Bagaimana kalo aku tidak mengijinkanmu untuk bertemu dengan mereka?" Tanya Mew.

My SunflowerWhere stories live. Discover now