Chapter 9

511 80 7
                                    

Akhirnya Kana bisa bertemu kembali dengan beta Pad, Singto dan Tul. Akhirnya setelah Kana sembuh, mereka memutuskan untuk pergi dari kekacauan ini menuju negara lain. Walaupun awalnya kehidupan mereka sangat berat, tapi mereka berusaha untuk melaluinya dengan berjualan apa saja yang bisa mereka buat untuk dijual.

Dalam waktu 5 tahun kehidupan mereka berubah total. Beta Pad sudah menjadi saudagar kaya disana dan sudah bisa menguliahkan kedua anaknya sampai keluar negeri dan tentu saja Kana juga dia sekolahkan di sekolah yang terbaik di negara itu. Setelah kedua anaknya tamat kuliah, mereka memutuskan untuk menetap disana, karena mereka sudah mendapatkan pekerjaan sebagai beta. Singto dan Tul juga mengajak ayah mereka untuk tinggal bersama, tapi beta Pad menolak karena dia sudah sakit-sakitan kala itu.

Semua uang hasil penjualan habis hanya untuk biaya berobat beta Pad. Kana yang kala itu sudah berusia 18 tahun membanting tulang kesana kemari mencari uang untuk pengobatan beta Pad sampai pada satu waktu dia memutuskan untuk tidak mau memakan obat lagi dan menyuruh kedua anaknya untuk pulang dari Alaska. Kana pun menghubungi kedua kakak sepupunya untuk bertemu terakhir kali dengan beta Pad. Mereka pun pulang dan pertemuan antara ayah dan anak boleh terbilang singkat, karena malamnya setelah makan malam, beta Pad meninggal dalam tidurnya.

Keesokan paginya Kana yang hendak membersihkan tubuh beta Pad kaget mendapati tubuh pamannya sudah dingin. Kana pun menangis sambil memanggil Singto dan Tul yang langsung menghampiri kamar ayah mereka. Kana pun tetap lanjut untuk memandikan tubuh beta Pad dan memakaikannya baju kesukaan beta Pad, kemudian ditaruh di peti bersama barang kenangan lainnya. Semua tetangga berdatangan untuk memberi hormat yang terakhir kalinya pada beta Pad. Saat pemakaman pun semua tetangga ikut mengantar. Kana juga meminta maaf jika ada kesalahan yang disengaja atopun yang tidak disengaja yang pernah dilakukan beta Pad.

Setelah pemakaman mereka pun pulang dan membereskan barang-barang dari beta Pad. Yang bisa dijadikan kenangan akan mereka ambil, sementara yang lain bisa dijual ato disumbangkan. Rumah yang dibeli beta Pad tidak akan mereka jual, karena disanalah kenangan dari awal kesusahan sampai beta Pad meninggal. Singto dan Tul juga mengajak Kana untuk tinggal bersama mereka dan melanjutkan kuliah di Alaska. Ditambah lagi Kana bisa berobat disana, karena kedua kakak sepupunya ini telah berhasil mencari dokter yang terbaik disana. Awalnya Kana menolak karena mereka pasti akan membanting tulang lagi mencari uang untuk biaya kuliahnya dan pengobatan atas dirinya. Justru inilah kesempatan Kana untuk hidup mandiri, tapi kedua kakak sepupunya tidak setuju dan beranggapan kalo Kana adalah adik kecil mereka selamanya.

Mereka pun pindah ke Alaska dan Kana pun kuliah di universitas terbaik di Alaska yaitu University of Alaska Anchorage (UAA). Kana bukan hanya kuliah, tapi Kana juga bekerja part time di sebuah cafe yang lumayan jauh dari universitasnya sampai malam sekitar jam 10 baru Kana pulang yang selalu dijemput Tul ato Singto.

Suatu hari Singto dan Tul tidak bisa menjemput Kana karena masih ada pekerjaan yang harus dia kerjakan. Lalu mereka pun menelepon Kana untuk menyuruhnya pulang sendiri. Malam itulah merupakan malam dimana Kana bertemu dengan Mew.

Flashback off

"Ternyata Kana sudah melalui kehidupan yang kejam. Harus disiksa oleh Black King" ujar Mew.

"Ya. Maaf kalo aku harus mengatakan ini, Alpha. Tapi jika memang Alpha benar-benar mencintai Kana, kami akan sangat berterima kasih dan akan melepaskan Kana untuk Alpha. Tapi jika Alpha bermaksud hanya untuk bermain dengan perasaan Kana, maka Alpha harus hadapi kami dulu" ancam Singto yang kemudian disikut Tul.

"Kalian bisa melihat sendiri bagaimana perasaanku pada Kana dan semua itu bukan sandiwara" kesal Mew.

"Kami tahu, Alpha dan kami bisa melihat kalo Kana juga sepertinya sudah jatuh cinta pada Alpha" ujar Tul supaya tidak membuat Alpha semakin marah.

"Lalu bagaimana dengan keadaan Kana sekarang, Alpha?" Tanya Singto dengan nada kuatir.

"Selain bahu bergeser, dokter juga menduga kalo Kana terkena kanker" jawab Mew.

"KANKER?!" ucap mereka bersamaan.

"Itu hanya dugaan. Semoga saja tidak benar" ujar Mew berusaha menenangkan mereka.

Setelah bertanya tentang kehidupan yang dijalani Kana, Mew pun langsung kembali ke rumah sakit dimana Kana dirawat. Dikamar Mew mendapati kalo Kana sedang tertidur dengan nyenyak nya. Mew pun duduk di samping tempat tidur Kana sambil memandanginya.

'Kana, aku baru tahu ternyata kamu sudah melalui banyak kesulitan dan bisa dibilang kalo masa kecilmu tidaklah bahagia yang selalu dipenuhi dengan air mata. Untuk saat ini ijinkan aku untuk menjagamu dan mencintaimu. Aku janji akan selalu membahagiakanmu' batin Mew sambil mengusap kening Kana dan menciumnya.

"Nnnggghhh ... Alpha" panggil Kana.

"Iya sayang" jawab Mew.

"Kenapa Alpha baru datang? Kana rindu pada Alpha. Tadi Kana tunggu-tunggu Alpha. Oh ya, Alpha sudah makan?" Tanya Kana sambil bangun dari tempat tidur dibantu Mew.

"Sudah sayang. Tadi aku makan bareng Singto dan Tul. Maaf ya sayang sudah buat kamu menungguku" ujar Mew sambil mengusap halus kepala Kana.

"Gak pa-pa Alpha. Pekerjaan Alpha paling penting. Alpha, apakah besok Kana sudah boleh pulang? Kana bosan di rumah sakit" cicit Kana.

"Besok setelah kita terima hasil pemeriksaan Kana dulu ya" ujar Mew yang juga kuatir dengan keadaan Kana.

Keesokan harinya Mew datang ke ruang praktek Light untuk menanyakan bagaimana keadaan Kana yang sebenarnya. Light pun menanyakan pada Mew apakah Kana pernah disiksa dengan cara dicemplungkan ke air. Karena Light melihat paru-paru Kana yang penuh dengan air dan itu mengganggu kerja jantung. Juga Light melihat kalo katup jantung Kana telah rusak.

Mew tidak tahu harus menjawab apa, walau sebenarnya dia tahu kalo Kana disiksa oleh Black King, tapi tidak mungkin dia mengatakannya pada sahabatnya tersebut. Bagaimanapun juga dia harus menjaga privasi Kana. Mew hanya menjawab tidak tahu. Walaupun sudah diijinkan untuk keluar dari rumah sakit, Kana tetap harus cek ke rumah sakit 6 bulan kemudian untuk melihat perkembangannya. Kana dan Mew pun mengiyakan.

1 bulan setelah keluar dari rumah sakit, seperti biasa Kana menyiapkan sarapan untuk Mew. Mendadak saat membawakan sarapan ke kamar Mew, Kana merasakan sesak yang sangat dan jantungnya seperti ditusuk ribuan jarum. Kana yang berusaha menahan rasa sakit itu akhirnya roboh dan sarapan Mew berserakan di lantai. Mew pun terbangun karena mendengar suara ribut dan betapa kagetnya Mew saat melihat makanan yang berserakan. Yang membuat Mew paling kaget adalah saat dia melihat Kana sudah terduduk di lantai memegangi jantungnya dan berusaha untuk bernafas.

My SunflowerWhere stories live. Discover now