Chapter 12

469 64 10
                                    

Tul dan Singto teringat kalo Kana sangat menyukai pasar malam. Maka Tul pun menghubungi Black King untuk meminta bertemu di pasar malam dan juga berjanji akan menyerahkan Kana ke dalam tangannya. Sekarang giliran Singto bagaimana mengajak Kana ke pasar malam tanpa harus mengajak Mew serta mereka. Karena Mew dikenal paling pintar dalam mengenal situasi dan kondisi.

"Pagi Kana" ucap Tul dan Singto barengan.

"Pagi p'. Tumben bangunnya cepat" tanya Kana sambil menyiapkan sarapan untuk Mew.

"Mau bantuin Kana buat sarapan pagi. Kita disini sudah dapat makan dan tidur gratis, masa gak bisa bantu apa-apa. Malu dong" jawab Singto.

"Gak pa-pa p'. Yang penting p' udah mau kunjungi Kana saja, Kana udah senang banget lho. Oh ya, p' mau sarapan apa? Biar Kana buatkan" tanya Kana.

"Apa yang Kana buat, enak semua kok" puji Tul.

"Hmmm ... gimana kalo Kana buatkan hot dog dan teh chrysanthemum?" Tanya Kana.

"Teh chrysanthemum?" Tanya Tul.

"Iya. Teh chrysanthemum, teh kesukaannya Alpha. Sebentar ya Kana bawain dulu teh chrysanthemum ke kamar Alpha" pamit Kana.

Kana pun membawakan biscuit dan teh chrysanthemum ke kamar Mew. Saat Kana masuk, Mew masih bergelung di dalam selimutnya. Kana pun membangunkan Mew yang ternyata mengalami panas tinggi. Kana pun sibuk mengambil air dingin dan lap untuk mengompres kening Mew. Kana juga memberikan obat pada Mew.
Tul dan Singto yang mengetahui Mew sakit berpikir kalo itu adalah kesempatan bagus untuk mereka menyerahkan Kana pada Black King.

"Kana, sayang ya Alpha sedang sakit. Kalo gak kami mau ajak kamu ke pasar malam lho" ucap Singto saat melihat Kana memasakkan bubur untuk Mew di dapur.

"Iya p'. Kana juga senang ikut p' ke pasar malam. Apalagi disana ada jual makanan kesukaan Kana juga. Setelah Alpha sembuh kita pergi bareng ya kak" ujar Kana.

"Iya Kana" jawab Tul yang melihat kearah Singto.

"Kana ...... sebenarnya besok kami sudah harus kembali, karena ada tugas dari Alpha" ucap Singto beralasan.

"Kok cepat p'? Apa gak bisa ditunda? Nanti Kana akan mencoba bicara pada Alpha supaya p' Tul dan p' Singto bisa tinggal lama disini ya" ujar Kana.

"Gak ... gak usah, Kana. Jangan. Nanti kami dikira minta dukungan Kana lagi. Bagaimanapun juga tugas Alpha harus kami laksanakan. Benar gak Tul?" Tanya Singto melirik kearah Tul.

"Benar Kana. Kana rawat Alpha baik-baik saja ya. Gak usah kuatirkan p' & p' Singto" ujar Tul

"Ya udah kalo gitu. Tapi nanti Kana akan mohon sama Alpha supaya 1 bulan sekali, p' Tul dan p' Singto harus datang berkunjung" jawab Kana yang membuat senyuman mereka merekah.

"Iya Kana" ujar Tul dan Singto bersamaan.

Tul dan Singto masuk ke kamar untuk berbenah karena mereka akan pergi dari rumah Mew. Rencana mereka sudah gagal untuk memberikan Kana pada Black King. Mereka tidak tahu lagi alasan apa yang akan mereka berikan pada Black King. Mereka sudah siap walau harus mati di tangan Black King.

"Tul, apakah besok Black King akan memberikan kesempatan kedua pada kita?" Tanya Singto.

"Entahlah. Aku tidak bisa berpikir dengan benar kali ini. Sekarang aku benar-benar menghadapi dilema. di 1 sisi Kana adalah adik kita dan kita sudah janji pada ayah untuk menjaganya. Disisi lain kita butuh uang untuk menutupi utang-utang kita" jawab Tul yang mengusak kasar rambutnya.

"Iya. Kamu benar Tul. Ini salahku. Tidak seharusnya aku membiarkan Black King membayar semua utang kita. Waktu itu aku juga tidak bisa berpikir dengan benar kalo dia mengincar Kana" ujar Singto.

"Masalah itu sudah berlalu. Yang perlu kita pikirkan sekarang adalah keselamatan Kana. Jika Kana tertangkap oleh Black King, kita pasti akan mati di tangan Alpha Mew. Bisa kurasakan Alpha sudah curiga pada kita" imbuh Tul.

"Ehm ... Tul ... bagaimana ... bagaimana kalo kita jujur pada Kana saja? Setidaknya Kana bisa membantu kita. Jujur otakku juga sudah tidak bisa berpikir lagi apa yang baiknya kita lakukan" ucap Singto.

"Apa menurutmu Kana tidak bisa membunuh kita?" Tanya Tul.

"Tidak. Aku sangat mengenal Kana. Dia tidak akan mungkin sekejam itu pada kita" jawab Singto memastikan.

Setelah Tul berpikir kemungkinan apa yang dikatakan Singto benar adanya, mereka pun mencari Kana yang sedang berada di taman belakang mengurus tanaman orang tua Mew. Singto pun mulai menjelaskan situasi mereka setelah Kana ikut dengan Alpha. Walaupun gaji mereka cukup, tapi Singto yang sudah ketagihan berjudi itu pun kalah terus, sehingga masalah ini sampai ke telinga Black King.

Black King membayar semua utang-utang Singto, tapi sebagai imbalan nya mereka harus menyerahkan Kana ke tangannya. Kana yang mendengar hal itu sangat kaget dan bersedia untuk membantu mereka. Kana tidak mau melibatkan Mew dalam urusannya dengan Black King.

Kana pun mulai menyiapkan semua kebutuhan Mew, mulai dari makan malam, obat, kue dll. Semua itu dilakukan Kana karena dia tahu kalo sudah sampai di tangan Black King, tidak tahu lagi kapan dia bisa lepas dari tangannya. Hanya menunggu keajaiban. Malamnya seperti yang sudah dijanjikan, Kana yang tidak berpamitan dengan Mew langsung pergi ke pasar malam bersama kedua sepupunya itu.

Dalam perjalanan ke pasar malam, Tul sempat menyuruh Kana untuk berpikir lagi. Jika Kana menolak, maka mereka akan memikirkan rencana selanjutnya. Tapi Kana sudah membulatkan keputusan nya untuk ikut dengan mereka menemui Black King. Mew yang dalam keadaan sakit memanggil-manggil nama Kana, tapi batang hidung Kana tidak berwujud. Mew mulai kuatir dengan apa yang terjadi pada Kana. Mew pun menanyai maid nya, tapi tidak ada yang tahu kemana Kana.

Mew pun mencari Kana dan mulai mengendus jejak Kana yang ternyata juga ada jejak Tul dan Singto. Betapa marahnya Mew dan langsung mengubah dirinya menjadi sesosok wolf, lalu mulai mencari Kana yang sampai ke pasar malam. Tapi jejak Kana sudah tidak tercium lagi oleh Mew. Mew pun merubah wujudnya menjadi manusia kembali dan mencari-cari Kana. Kemudian Mew mendengar suara geraman wolf yang berat berasal dari gang. Disitu ada Kana, Tul dan Singto bersama wolf dengan warna hitam.

'Apakah itu Black King?' Tanya Mew pada Suppa.

'Aku rasa iya' jawab Suppa.

Mew kemudian berjalan menyusuri gang yang gelap itu dengan pelan. Sialnya kedatangan Mew terendus oleh Black King yang langsung mengeluarkan senjata silver bullet andalannya, mengarahkannya ke Mew dan menarik pelatuknya.

DOR .. DOR .. DOR

My SunflowerWhere stories live. Discover now