Chapter 15

467 65 6
                                    

"Apa p' tahu kalo Black King adalah pembunuh ayahku?" Tanya Kana.

"Kana ... itu ..."

"Jawab p'. APA P' TAHU KALO BLACK KING ADALAH PEMBUNUH AYAHKU, ALPHA JIM?" Bentak Kana.

"Sing, aku rasa sudah waktunya kamu harus jujur pada Kana" saran Tul.

"Maafkan P', Kana. P' mengetahui kalo Black King yang telah membunuh Alpha Jim ..... karena ....."

"Kar-karena apa p'?" Tanya Kana yang mulai tidak nyaman dengan keadaannya sekarang.

"Black King membunuh Alpha Jim karena dia sudah jatuh cinta pada Luna Zee. Segala cara dihalalkan Black King untuk mendapatkan cinta Luna Zee, termasuk membakar rumah Alpha Jim. Black King kaget sewaktu tahu Kana masih hidup dan merasa kalo anak saingannya masih hidup. Maka Black King juga mau membunuhmu dengan cara menyetujui permintaan luna Zee untuk membawamu tinggal di istananya" cerita Singto.

"Lalu apakah ibu tahu kalo aku disiksa Black King?" Tanya Kana.

"Tahu. Dia berusaha membebaskanmu dari sana, tapi Black King selalu menghadang sampai Luna Zee tidak punya akses untuk masuk ke penjara, walau hanya untuk sekedar menjengukmu" jawab Singto.

"Sekarang Black King sudah dipenjara. Ibu sudah seharusnya bebas dari istana Black King" ujar Kana.

"Kana, apa yang akan p' bilang ini ... p' berharap kamu bisa menerimanya" ucap Tul.

"Ada apa p'?" Tanya Kana.

"Setelah kamu dibebaskan ayah dari tangan Black King, Luna Zee sudah meninggal bunuh diri karena merasa berdosa tidak bisa melindungimu dari Black King" jujur Tul

"A-apa?! Ibuku su-sudah me-meninggal?" Tanya Kana tak percaya dengan apa yang didengarnya.

"Iya Kana. Ayah juga menyuruh kami merahasiakan nya darimu dan semua surat yang kamu terima, itu ditulis oleh ayah sampai dia meninggal" jawab Tul.

Saat mendengar seperti itu Kana pun keluar sambil memegangi jantungnya. Tanpa Kana sadari kalo diluar Mew sudah menunggu Kana dengan bersandar di dinding. Mew sangat kaget dengan apa tang terjadi pada kesayangannya itu.

"Sayang, ada apa? Aku akan membawamu ke kamar" ujar Mew sambil menggendong tubuh Kana.

"Alpha ... Kana telah kehilangan segalanya" jawab Kana yang sedang berada dalam gendongan Mew.

"Tidak sayang. Kana masih memiliki aku" ujar Mew sambil mendudukkan Kana di taman belakang.

"Alpha, terima kasih telah datang dalam hidup Kana dan terima kasih juga sudah membahagiakan Kana" ngucap Kana.

"Sama-sama sayang" jawab Mew.

"Apakah Alpha tidak mau tahu apa yang dikatakan mereka kepadaku?" Tanya Kana.

"Hmm ... kalo Kana memang sudah siap untuk cerita, pasti Kana akan cerita sendiri tanpa diminta" jawab Mew sambil membelai.

"Mereka tahu kalo Black King telah membunuh ayahku" ujar Kana.

"Sudah kuduga" jawab Mew

"Bagaimana Alpha bisa tahu?" Tanya Kana.

"Karena pada saat Black King mengatakannya, aku melihat reaksi mereka sepertinya sudah tidak kaget lagi" jawab Mew.

"ALPHA ... HUUUWWWAAAAAA" tangis Kana sambil memeluk Mew.

"Menangislah sayang. Aku akan terus berada disini untukmu" ujar Mew sambil mengelus halus punggung Kana.

"Ibu ..... ibu ..... ibuku juga sudah meninggal dari dulu. Aku mau ibu...." tangis Kana.

"Iya sayang. Aku akan mencari tahu dimana ibu dimakamkan" janji Mew.

Saking lelahnya Kana menangis, akhirnya dia pun tertidur di pelukan Mew yang langsung menggendong tubuhnya ke kamar dan Mew pun menyusul Kana ke alam mimpi setelah mencium lama keningnya.
Keesokan paginya Mew yang sudah bangun cepat ini menuju ruang kerjanya diikuti Clause dan beberapa orang yang merupakan anak buah dari Clause.

"Ada apa p'?" Tanya Clause.

"Aku ingin kalian mencari makam Luna Zee" jawab Mew.

"Luna Zee? Permaisuri Zee? Apakah wanita yang sama?" Tanya Clause

"Kamu kenal dia?" Tanya Mew

"Yang kutahu dia itu adalah seorang permaisuri yang paling cantik diantara semua selir Black King. Tapi apa hubungannya dengan p'? Kenapa p' mau mencarinya?" tanya Clause kembali.

"Dia ibu kandungnya Kana" jawab Mew.

"Ibu kandungnya Kana? Apa permaisuri Zee sama dengan Luna Zee yang pernah diceritakan ayah kalo dia itu wanita yang paling cantik?" Tanya Clause.

"Maksudmu pasangan Alpha Jim?" Tanya Mew.

"Iya. Alpha Jim dan Luna Zee adalah orang tuaku" ujar Kana yang tanpa disadari mereka mendengar dibalik pintu sambil membawakan sarapan untuk Mew.

"Sayang, kemarilah. Kalian keluarlah" pinta Mew.

"Baiklah. Wajar saja kalo p' Kana sangat manis dan ganteng. Orang tuanya juga tampan dan cantik. Aku jadi jatuh cinta pada p'." Goda Clause.

"Clause, kamu mau gelas ini melayang ke kepalamu" ujar Mew yang menatap tajam pada Clause.

"Iya .. iya. Galak amet sih. bye ganteng. Muuaaaccchhh" goda Clause memberikan kiss bye pada Kana.

"CLAUSE!!!" Teriak Mew yang membuat Kana menutup telinganya.

"Sudah Alpha. Jangan marah lagi. Ini Kana buatkan pancake kesukaan Alpha dan teh chrysanthemum" ujar Kana.

"Kana sudah makan?" Tanya Mew.

"Belum" jawab Kana.

"Kalo begitu, temani aku makan" ujar Mew sambil menarik Kana duduk di pangkuannya.

"Al-Alpha ... malu. Bgaimana kalo ada orang yang mendadak masuk" ujar Kana.

"Yang berani masuk kemari tanpa ijin itu hanya Kana seorang. Tidak ada yang berani lagi" jawab Mew sambil mencubit pipi gembil Kana.

"Aaaahhhhh ... sakit" ujar Kana meringis sambil mengelus pipinya.

"Mulai sekarang Kana harus bahagia. Aku tidak akan pernah mengijinkan air mata itu untuk menetes lagi di wajahmu yang manis ini" ujar Mew.

"Alpha, Kana itu tampan, bukannya manis" rungut Kana.

"Hahhahaha ... sama saja kan. Kana, terima kasih Kana tetap hidup demi aku" ucap Mew sambil mencium pipi Kana.

"Kana juga berterima kasih pada Alpha yang sudah mau menerima Kana apa adanya dan sudah menjadi yatim piatu ini. Ka....."

"Tidak Kana. Kana bukanlah anak yatim piatu. Di rumah ini Kana bukannya masih memiliki ayah dan ibu. Apa Kana sudah lupa?" Tanya Mew.

"Iya. Sesaat Kana lupa akan itu" jawab Kana sambil memeluk Mew.

"Sudah .. sudah. Sekarang Kana kembali ke kamar dulu. Aku mau bicara sebentar dengan Clause mengenai pencarian makam Luna Zee. Setelah itu aku akan menyusul" ujar Mew melepaskan pelukannya dan Kana pun turun dari pangkuan Mew.

Setelah melihat Kana keluar dari ruang kerjanya, Mew pun menyuruh maid nya untuk memanggil Clause. Tak berapa lama Clause masuk ke ruang kerja Mew dan mereka pun membicarakan soal pencarian dimana makam Luna Zee dikuburkan. Menurut Clause jika seorang permaisuri meninggal, biasanya akan dikubur di istana belakang dan papan namanya akan ditaruh di ruang tengah bersama para leluhur lain.

Mew bersama Clause merencanakan perjalanan ke istana Black King untuk melakukan pencarian makam Luna Zee. Mew pun menyampaikan nya pada Kana yang hendak ikut bersamanya. Kana mengatakan kalo dia yang paling tahu seluk beluk istana Black King, walau disana dia hanya baru beberapa bulan. Mew pun menyetujui dan mendatangkan Light untuk memeriksa keadaan Kana yang sekiranya bisa melakukan perjalanan jauh.

My SunflowerWhere stories live. Discover now