「06」Cry Over Spilt Milk

2.4K 560 52
                                    

“Lho, mama kok ada di sini?” kaget Sekar saat tiba-tiba menemukan sosok ibunya sudah berdiri di depan kos-kosan sambil menenteng dua totebag.

“Habis dari tempat kakak kamu yaudah sekalian mampir.”

“Kenapa nggak ngabarin Sekar dulu?”

“Mama nggak akan lama, nanti malem mau ketemu klien. Nih, nanti dimakan bareng Citra.” Ibu Sekar menyerahkan satu totebagnya.

“Ih mama tau banget Sekar belum makan.” Sekar berseri-seri dan mengintip isi totebagnya.

“Yang ini kasihin ke Zein, titipan dari tante Risma.”

Seketika Sekar mematung. Ia hampir lupa bahwa dirinya dengan Zein adalah tetangga dan orang tua mereka berteman baik. Cepat atau lambat ibunya akan tahu kalau hubungan Sekar dengan Zein sudah berakhir, tapi untuk saat ini Sekar memilih menyembunyikannya dulu.

“Oke Ma, nanti Sekar kasiin ke Zein.” Sekar memasang senyum pura-pura.

“Yaudah kalau gitu mama pulang dulu ya, kamu jaga kesehatan jangan lupa makan.” Ibu Sekar memeluknya singkat dan mengecup keningnya sekilas.

“Mama juga.”

“Uang jajan kamu masih ada?”

“Masih kok Ma, tapi kalau mama mau nambahin ya gapapa.”

Sang ibu terkekeh kecil. “Iya nanti mama transfer,” ujarnya kemudian pamit dan kembali masuk ke dalam mobilnya.

Sekar melambaikan tangan sampai mobil ibunya berlalu dari depan kos-kosannya. Barulah ia menghela napas dalam-dalam. Kenapa selalu saja ada hal yang memaksanya untuk bertemu Zein. Apa semesta tidak mengijinkan Sekar untuk moveon?

“Gini nih susahnya punya mantan pacar tetanggaan,” keluh Sekar.

Cewek itu lantas kembali ke kamarnya. Mengeluarkan isi totebag miliknya ke atas meja lalu menyabet kardigan yang tersampir di punggung kursi. Tak lupa ia juga merapikan rambutnya dan memastikan bahwa wajahnya dalam keadaan enak dipandang.

Sebelum berangkat, Sekar menyemprotkan sedikit parfum pada pakaiannya. Kata orang kalau mau ketemu mantan jangan kelihatan kucel, biar doi nggak bersyukur udah mutusin kamu. Justru kamu harus lebih glowing biar dia menyesal, ya walaupun dalam kasus ini Sekar tidak yakin Zein akan menyesal sih.

Kurang dari sepuluh menit motor Sekar sudah menepi di depan kos-kosan Zein. Ia berniat untuk mengirim pesan pada cowok itu untuk mengabari kehadirannya, tapi urung ketika mendengar gelak tawa seseorang yang begitu ia kenal.

Sekar melongok dan menemukan sosok Zein sedang duduk di teras bersama seorang perempuan. Di depan mereka ada dua buah laptop yang terbuka serta berbagai macam makanan ringan. Mereka tampak akrab dan Sekar tahu bahwa perempuan itu adalah alasan Zein memutuskan hubungan mereka.

“Bentar, bentar gue ngisi minum dulu.” Zein masuk ke dalam kos-kosannya sambil membawa botol minum. Sementara Sekar masih terdiam di atas motornya. Ia tidak berani mendekat atau ia akan menangis lagi.

Ternyata seperti ini sakitnya kehilangan seseorang yang dulu pernah berjuang untukmu, kini tertawa bahagia bersama orang lain. Apa itu artinya selama ini Sekar tidak cukup baik untuk Zein?

Saat Sekar berniat menjalankan motornya dan putar balik, perempuan yang tadi bersama Zein menoleh dan mempertemukan pandangan mereka. Dari raut wajahnya bisa ditebak kalau dia mengenal Sekar. Hal itu terbukti karena dia sekarang berjalan mendekati Sekar.

“Sekar kan?” tanyanya terdengar riang.

“Iya.”

“Mau ketemu Zein?”

Heart Pieces [𝙴𝙽𝙳]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang