18 : Survive Or Die.

779 88 0
                                    

Pagi yang cerah mengiringi hari ini,langit masih kelabu. Udara sekitar terasa dingin menyentuh kulit. Sinar mentari dengan hangat dan penuh kelembutan meresap dalam tubuh mereka. Embun pagi pun serasa sejuk dihati.

"Maaf,aku kesiangan." ucap Mira kearah dapur.

Didapur sudah ada Abel dan Rena yang sedang memasak pasta yang mereka bawa dari supermarket waktu itu.

"Gak-papa,ayo makan!" balas Abel.

"Dina,kamu juga ikut bantu-bantu." ucap Rena kepada Dina yang sedang memandangi halaman rumah dari jendela yang ia buka.

"Selamat pagi." ujar Mira kepada Dina.

"Pagi juga." sahut Dina.

"Ambil yang itu!" perintah Abel kepada Dina sambil menunjuk sepiring pasta.

"Kamu beneran jadi kaya ibu untuk kita semua." seru Dina kepada Abel.

"Ini juga termasuk esensi bertahan hidup dan mengasah keterampilan memasakku." balas Abel menjawab pertanyaan Dina yang dilontarkannya tadi.

"Kamu bilang apa? Soalnya diakan pinter masak! Lagian,kamunya saja yang terlalu kekanakkan." sahut Mira.

"Kamu juga apa-apaan itu,kok makan sambil ngomong?" ejek Dina.

"Bawel!" balas Mira.

"Woi,dengerin!" teriak Mira kepada Dina karena tidak mendengarkan penjelasannya dan langsung pergi begitu saja kearah ruang tamu untuk mengajak anak laki yang lain untuk makan.

"Ayo,saatnya makan!" perintah Dina kepada kelima laki-laki yang berada di ruang tamu.

"Makasih,Din." sahut Aryo.

Mereka semua langsung beranjak kearah dapur.

"Selamat pagi semua." ucap Kevin.

"Pagi juga." balas serentak semua anak perempuan yang berada di dapur.

"Kalau begitu,selamat makan!" ucap semuanya.

Mereka menyantap pasta dengan sangat lahap sampai tak tersisa.

Selang waktu yang singkat,tiba-tiba mereka dikejutkan dengan suara gedoran pintu dan jendela rumah tersebut. Mereka sangat panik seakan detakan jantung mereka berhenti secara tiba-tiba.

BRAAAK...BRAAAK...

"Suara apa itu?" tanya Dina Penasaran.

"Entah,mau gua cek?" tanya Aryo.

"Enggak,jangan kamu!" bantah Rena.

"Ren,aku ini ketua! Jadi tolong izinin aku buat cek kesana." balas Aryo.

"Hati-hati!" ucap Rena dibalas dengan anggukan dari Aryo.

Aryo segera berjalan menuju kearah jendela rumah itu untuk melihat keadaan di luar rumah. Belum juga sampai jendela,pintu yang ada dirumah itu tiba-tiba ambruk dengan beberapa zombie yang sudah memenuhi dan siap menyantap mereka yang berada di dalam rumah.

"Aryo awas!!!" teriak Rena.

Mereka sangat panik melihat keadaan sekitar.

"Lari ke kamar!!" perintah Kevin.

Mereka langsung berlari secepatnya menuju salah satu kamar dengan beberapa zombie yang mengejar mereka.

Selang waktu yang singkat,akhirnya mereka sampai di dalam kamar dan langsung mengunci kamar tersebut. Kevin dibantu oleh Rangga dan Dimas lalu mendorong sebuah lemari besar yang ada di kamar tersebut untuk menahan pintu kamar yang sudah terbilang reyot karena zombie yang ada di luar kamar.

Survive In School [REVISI]Where stories live. Discover now