11 : Kill Zombies.

1.3K 135 1
                                    

Di bawah langit senja yang mulai gelap, mereka berdiri di rooftop sekolah, melihat kejadian tragis seorang teman yang bunuh diri. Teriakan memecah hening, dan air mata tak terbendung saat Mira menyaksikan Dea terjatuh ke tanah.

Saat Mira meneteskan air mata, Rindra berlari mendekatinya, merangkulnya dengan erat. "Jangan nangis, Mir" ucapnya sambil mengelap air mata Mira.

"Tapi dia itu temanku, Rin" sahut Mira di antara isakan tangisnya.

Rindra memeluknya lebih erat lagi, memberinya dukungan yang dia butuhkan dalam momen yang sulit.

Sementara itu, Kevin mendekati pak Bagas yang terlihat terpukul. "Pak, bapak kenapa?" tanyanya, melihat air mata pak Bagas mengalir tanpa henti.

"Pak, apa semuanya baik-baik saja?" tanyanya khawatir.

Pak Bagas menghela nafas berat. "Bapak merasa gak berguna, Kevin. Bapak gak bisa lindungi mereka semua," ujarnya dengan suara penuh kesedihan.

Kevin dengan cepat mengingatkannya akan keberadaannya yang berharga. "Pak, bapak penting banget buat kami. Tanpa bantuan dan perlindungan dari bapak, kita mungkin gak akan bertahan sampai sekarang" katanya dengan tulus.

Saat mereka berdua berbicara, Rangga dan sekelompok murid lainnya bergabung dengan mereka.

"Pak, apa rencana kita buat malam ini? Apa kita akan tetap di sini?" tanya Rangga.

Pak Bagas mengangguk. "Kayaknya kita gak punya pilihan lain. Tetap berada di sini adalah yang terbaik buat keamanan kita" jawabnya.

Tapi Abel memiliki rencana lain. "Saya punya ide, Pak" katanya.

"Ide apa itu?" tanya pak Bagas.

"Kita harus membersihkan aula dan lantai tiga dari para zombie. Kemudian kita mengunci pintu tangga menuju lantai tiga" usul Abel.

Saat para murid lainnya setuju dengan rencana Abel, pak Bagas memberikan persetujuannya dengan hati-hati.

"Tapi, kalian harus tetap waspada. Keamanan kalian lebih penting," ingatnya.

Semua murid setuju dan bersiap untuk melaksanakan rencana tersebut. Mira membawa sekop pasir kesayangannya, pak Bagas membawa tongkat baseball, dan Kevin membawa linggis yang ditemukan di rooftop.

Mereka bergerak menuju aula, dan setelah memeriksa situasi, pak Bagas memutuskan untuk memimpin serangan. "Tetap di sini dan tunggu bapak" perintahnya pada para murid.

Tapi Mira dan Kevin bersikeras untuk ikut. "Kita ikut bantu pak" kata Mira.

Pak Bagas ragu sejenak, tetapi akhirnya setuju. "Tapi kalian harus bertanggung jawab buat keputusan ini" ingatnya.

Mereka memasuki aula dan melawan para zombie dengan penuh keberanian. Setelah berhasil membersihkan aula, mereka membawa mayat para zombie ke atas rooftop untuk dibuang.

Namun, ketika mereka bergerak menuju lantai tiga, mereka menyadari bahwa jumlah zombie jauh lebih banyak dari yang diharapkan.

"Gak mungkin kita bisa ngelawan semuanya hari ini" kata pak Bagas.

Mereka memutuskan untuk beristirahat di aula, mengunci pintu tangga, dan bersiap untuk melanjutkan pertempuran esok hari. Meskipun lelah dan takut, mereka tetap bersatu dan siap menghadapi tantangan yang menanti.

To Be Continued...

Survive In School [REVISI]Место, где живут истории. Откройте их для себя