14. Sakit

710 130 0
                                    

Beomgyu sekarang menunggu kedatangan bus, tadi Beomgyu bersikeras untuk tidak di antar jemput sopirnya kecuali jika dia memintanya. Dia ingin bertemu Taehyun dan meminta maaf karena dia yang terlalu egois saat itu.

Bus sudah datang tapi Taehyun tidak kunjung datang, Beomgyu bingung dia harus naik bus karena sudah akan terlambat atau menunggu Taehyun dulu baru naik bus? Huh, Beomgyu bingung.

"Aku harus bagaimana?" Beomgyu menatap bus di depannya dengan rasa iba, "Naik. Tidak. Naik. Tidak. Naik!" Beomgyu berteriak sembari berlari mengejar bus, berbaikan dengan Taehyun bisa nanti di sekolah bukan? Besok, lusa, dan kapanpun bisa.

Tapi masalahnya, ini bus tidak mau berhenti. Masa dia harus lari sampai sekolah? Yang benar saja, dia sudah kehilangan berat badan 5kg dan akan berolah raga dengan berlari ke sekolah? NEVER!!

Grep

Beomgyu terdiam dan menoleh kebelakang, siap menghujat siapa yang sudah menghentikannya. "Sia- HEI!!!" Beomgyu tidak bisa menolak tarikan orang itu karena terlalu kuat.

Beomgyu rasanya lega setelah orang itu berhenti menarik badannya, "Pakai" Suara dingin bak es di benua Antartika, Beomgyu mendongak untuk melihat siapa anak itu. "Cepat, kau tidak mau terlambat bukan?" Beomgyu tersadar dan segera memakai helm nya lalu naik ke jok belakang motor anak itu.

Di perjalanan akan ke sekolah, Beomgyu tidak bisa berhenti bergulat dengan pikirannya sendiri "Apa yang kau lakukan di sana? Kita sudah akan terlambat" Tanya anak itu membuyarkan lamunan Beomgyu.

Andai kan saja dia tau kalau dirinya memikirkan Taehyun sedari tadi, "Aku... Ak-" Kalimatnya terpotong karena anak di depannya "Memikirkan Taehyun bukan?" Beomgyu sedikit tergelak karena anak ini tau.

"Bukannya aku berpikir yang aneh-aneh ya, tapi... Kau ini siapa?" Beomgyu tidak mengeraskan suaranya karena takut anak di depannya ini tersinggung. "Apa?" Dan benar anak itu tidak mendengarnya.

"Kau, kau itu siapa? Aku tidak mengenalmu... Kau datang lalu menarik ku dan memberikan tumpangan padaku, bukan kah itu aneh?" Beomgyu menatap anak itu dari belakang.

Kekehan terdengar dari telinga Beomgyu, Beomgyu mengerutkan dahinya. "Aneh? Bagimu sih, menurutku tidak. Aku mengenalmu" Beomgyu semakin di buat bingung dengan anak ini.

"Aku ingin bicarakan sesuatu padamu, dan ini rahasia" Anak itu menghentikan motornya, Beomgyu tau kalau anak itu tidak mau jadi pusat perhatian apalagi saat ini sedang membonceng nya.

Beomgyu turun dari motor itu dan mengembalikan helm nya, "Kau ingin berbicara apa?" Tanya Beomgyu penasaran. "Tidak sekarang, temui aku di Cafe Molangii nanti sepulang sekolah..." Anak itu mengambil helm dari tangan Beomgyu.

"Dan... Usahakan tidak ada yang tahu" Setelah mengatakannya anak itu pergi begitu saja meninggalkan Beomgyu di luar gerbang dengan beberapa anak yang sedang terburu-buru akan masuk.

Padahal dia belum menanyakan siapa nama anak tadi, tapi sudah pergi saja. "Hei dek! Kau ingin terlambat?!" Beomgyu segera berlari masuk setelah mendengar teriakan pak satpam barusan.

러브 레터💌

"Tumben telat?" Tanya Im-Byul ketika Beomgyu duduk di sampingnya dengan nafas yang tidak teratur, "Tadi aku menunggu seseorang di halte bus" Jawab Beomgyu dan di angguki Im-Byul.

Dia akan menganggap itu sebagai alasan kenapa Beomgyu terlambat, tatapan Beomgyu jatuh pada bangku di samping Im-Byul. Tidak ada siapa-siapa, Beomgyu sedikit bingung.

Im-Byul yang tau kemana arah pandangan Beomgyu itu segera bersuara "Dia tidak masuk" Beomgyu menatap Im-Byul dengan kerutan di dahinya, "Ha?" Rasanya Beomgyu tuli mendadak.

Im-Byul membuang nafas nya berat sedangkan Beomgyu masih menyimak "Taehyun, dia tidak masuk... Tadi Yeonjun sunbae memberikan surat ke ketua kelas katanya dia sakit" Beomgyu sedikit terkejut mendengar Taehyun sakit.

Tapi dengan cepat Beomgyu mengontrol raut wajahnya "Aku tidak bertanya" Jawab Beomgyu mencoba sedingin mungkin, Im-Byul memutar bola matanya "Jelas sekali jika kau ingin kembali bersahabat dengan Taehyun"

Beomgyu memang tidak bisa menyembunyikan kebohongan dengan baik, jadi dia hanya duduk dengan lesu "Jadi? Belum di bicarakan dengan baik?" Tanya Im-Byul dengan tatapan tertuju pada buku pelajarannya.

Beomgyu mengangguk samar tapi masih di ketahui Im-Byul, "Waktu itu aku ingin meluruskan semuanya tapi... Rasanya susah, ditambah lagi pada waktu yang bersamaan Taehyun baku hantam sama Dohee" Im-Byul menatap Beomgyu pada kalimat terakhir.

"Dohee?" Beomgyu mengangguk, Im-Byul mulai membenarkan duduknya menghadap Beomgyu, "Jadi waktu itu Taehyun berantem sama Dohee?" Beomgyu mengangguk lagi karena itu memang benar.

Im-Byul tampak menimang-nimang sesuatu, "Ada apa? Apa ada sesuatu?" Tanya Beomgyu. Im-Byul menatap Beomgyu serius, "Aku ingin mengatakan ini, tapi kau jangan terkejut" Beomgyu langsung mengangguk karena penasaran.

"Sebenarnya Dohee menyukaimu sejak kelas 9 lalu" Bisik Im-Byul di depan Beomgyu. Beomgyu sedikit tidak percaya, jadi selama ini Dohee menyukainya? Padahal mereka tidak terlalu dekat.

"Kau ingat saat pengangkatan Ketua kelas dulu?" Beomgyu mengernyit bingung, sedang memutar ingatan tentang masa lalunya.


Flashback ON:

"Kau akan memilih siapa?" Tanya Beomgyu ke anak di sampingnya, "Entahlah... Aku akan memilih dirimu, mungkin" Jawab anak di sampingnya.

Beomgyu terkekeh dengan pukulan main-main di bahu nya, "Aku pikir kau cocok, aku dan Taehyun memilihmu" Anak itu menatap Beomgyu.

Senyuman terbit di wajahnya dengan ceria, "Makasih" Setelah nya Beomgyu pergi untuk ikut pemilihan ketua kelas dan langsung pergi ke arah Taehyun.

Meninggalkan anak tadi bersama teman perempuan nya, "Apa yang kau lihat?" Tanya anak perempuan itu pada temannya.

"Beomgyu, mungkin aku mulai sekarang menyukainya" Jawabnya percaya diri seolah itu memang hal yang tepat.

Teman perempuan nya menatap ke arah Beomgyu yang sedang bercanda gurau dengan Taehyun "Kurasa pilihanmu tidak akan mudah" Katanya.

Flashback OFF



Beomgyu menatap Im-Byul datar, "Jadi? Anak laki-laki itu Dohee? Dan anak perempuan yang di samping nya itu kau" Im-Byul mengangguk tanpa ragu.

Dia benar-benar tidak tau, memang saat kelas 8 mereka satu kelas tapi tidak saling bicara. Lebih parahnya lagi Beomgyu hanya mengenal Taehyun di kelasnya.

Entah kenapa nama anak lain seolah terhapus di ingatannya saat itu, baru lah saat kelas 9 dia bisa lebih bersosialisasi dengan anak lain.

Tatapan Beomgyu kembali tertuju pada bangku Taehyun, "Sampai kapan akan seperti ini?" Batin Beomgyu tanpa mengalihkan tatapannya.

"Aku berharap kau segera sembuh, rasanya... Seperti nyawaku meninggalkanku sendiri, Taehyun" Batinnya lagi.

-Love Letter--Sakit-


Love Letter ❀TAEGYU❀✔Where stories live. Discover now