1. Tugas Hyunjin

973 70 25
                                    

"Hadeuh,Hyunjin... gak ada bosennya ya lo nyusahin gue dari orok sampe sekarang!"

Yeji misuh-misuh sambil menuangkan bubur dari panci yang masih mengepul ke dalam mangkuk.  Setelah semua tertuang, tangannya sibuk memasukkan beberapa topping sembari mulutnya terus-menerus mengomel. "Udah gue bilang tidur yang bener, makan yang bener, ngeyel lo mah!"

Hyunjin, sang oknum yang terkena omelan, hanya bisa pasrah sambil menggigil kedinginan di kasurnya. "Ya maaf.." ucapnya pendek, ogah berdebat. Terlalu pusing sampai rasanya tidak punya tenaga untuk berdebat dengan perempuan  yang waktu dalam kandungan 'dikutuk'menjadi adik kembarnya.

Sumpah, Hyunjin yakin kembarannya sedang berada di dapur yang notabene berjarak beberapa meter dari kamarnya, tapi kenapa suaranya menggema sampai sini?! Membuat kepalanya yang sudah sakit menjadi makin sakit lagi.

Tak lama, Yeji berderap masuk sambil membawa semangkuk bubur hangat. Melihat Hyunjin yang menggigil, Yeji menghela nafasnya kemudian meletakkan mangkuk bubur itu di nakas.

"Bisa duduk gak,lo?" Tanyanya ketus, tapi tangannya sigap menyusun bantal sambil membantu Hyunjin untuk duduk. "Sumpah lo berat banget."

"Jangan ngomel mulu kenapa, pusing gue dengernya," Hyunjin menggerutu sambil bersandar nyaman di bantal yangs udah disusun Yeji dengan rapi.

"Mau gak pusing? Sehat!" Teriak Yeji kesal. Setelah Hyunjin duduk manis, Yeji mengambil lagi mangkuk buburnya, siap menyuapkan sang kakak. "Buruan habisin, gue mau berangkat kerja!"

Hyunjin mencebik, tapi tak punya pilihan lain selain menurut titah sang adik, sambil berusaha menguatkan mental tiap Yeji mengomel karena Hyunjin minta berhenti makan.

***

Mereka adalah Adicandra Hyunjin Hadibowo dan Adikirana Yeji Hadibowo, kakak beradik kembar beda lima menit yang mana selalu disesali Yeji karena dokter kandungan ibu mereka dulu lebih milih mengeluarkan Hyunjin duluan daripada dirinya. Walaupun tahun ini usia mereka menginjak 26, tapi pertengkaran mereka tak ada bedanya dengan kakak adik usia sekolah.

Secara fisik, mereka sangat mirip. Dengan tubuh langsing dan tinggi di atas rata-rata gender masing-masing, serta wajah yang sekilas lihat seperti tak ada bedanya, semua orang akan langsung sadar dalam sekali lihat kalau mereka bersaudara. Apalagi, walaupun sering bertengkar, sedari TK sampai S1 mereka selalu sekolah di tempat yang sama.

Tapi, secara kepribadian dan jalan hidup, mereka beda. Hyunjin yang memang dianugerahi otak cemerlang dan ketertarikan lebih dengan sains, sedari dulu selalu juara kelas dan sering memenangi lomba-lomba berbau sains. Teman sekolah Hyunjin tidak banyak karena lelaki itu terlalu kutu buku untuk didekati. Saat akhirnya lulus S1 dari urusan Biologi di FMIPA USM, Hyunjin memutuskan untuk lanjut ke S2 Ilmu Biomedik karena rasa hausnya akan ilmu belum habis.

Sementara Yeji, Yeji juga pintar walaupun nilai dan peringkatnya tidak setinggi Hyunjin. Beda dengan kakaknya yang gila belajar, Yeji terkesan lebih menikmati hidup. Yeji seperti tipe orang kebanyakan, yang belajar hanya untuk lulus ujian. Yeji lebih senang bermain bersama teman-teman atau diam di rumah dan membantu mama mereka mengerjakan pekerjaan rumah. Selama hidupnya, Yeji juga tidak begitu ambisius dengan passion seperti kembarannya. Yeji percaya dengan daya bertahan hidupnya yang tinggi dan bisa survive di kondisi apapun, sehingga berakhir mengikuti semua pilihan Hyunjin, mulai dari SMA jurusan IPA, dan kuliah di Biologi FMIPA USM. Namun, begitu mengetahui Hyunjin mau lanjut ke S2, Yeji langsung mengibarkan bendera putih.

Cukup ngikutin Hyunjin yang ternyata udah gila, mending gue cari cuan. begitu isi hati Yeji ketika mendapat gelar S.Si di akhir namanya.

Jadi, begitu gelar sarjana berhasil diambil, Yeji mendapat kerja menjadi guru Biologi SMA di JYP International School. Kenapa jadi guru? Sederhana, supaya kalau murid libur panjang, dia juga ikut libur. Sesimpel itu hidup seorang Adikirana Yeji Hadibowo.

Mr. Chris and I (Hwang Siblings Ft. Bang Chan)Where stories live. Discover now