5

1.2K 102 0
                                    

"Jeje-! Tolong ajari aku yang ini juga, aku benar benar tidak paham dengan materi tadi."

"Jeje, kalau kamu sudah selesai boleh ku pinjam ya?"

"Jejee~ nanti pulang sekolah ke rumah ku ya, ajari akuu."

"Jeje ku yang manis dan imutt, kalau aku boleh menyalin punya ku, bakal ku bayar deh."

"Jejee"

"Jejeeee"

"Jeje~"

"Jeeee~"

Anak yang di panggil Jeje itu sudah tidak bisa menanggapi semua panggilan itu, rasanya kepalanya benar" pusing saat ini.

"Emh..iya nanti, jangan sekarang, kepala ku pusing." Jeje menyembunyikan wajah nya di meja dan menutupi kepala nya dengan tangan.

"Cih, bilang aja gak mau, apa susah nya."

"Gw kira lu baik Je, ternyata pelit, padahal dulu gak gini."

"Lu yakin nolak uang yang gw kasih? Yaudah sih."

"Ah, jeje mengecewakan."

Satu persatu dari mereka yang tadi mengerumuni meja Jeje, perlahan pergi dengan menggerutu tanpa memahami yang Jeje alami.

Mereka setiap hari seperti itu padanya dan selalu di tanggapi dengan baik,

Jadi sekarang karena di suruh menunggu mereka tidak mau? Benar" munafik.

Jeje menghela nafasnya kasar, jam istirahat masih panjang, tapi Jeje bahkan tidak berniat membuka tas nya hanya untuk mengambil bekal.

Tiba" seseorang datang, menarik kursi dan duduk di depan Jeje,

Mengambil tas Jeje dan mengeluarkan bekal serta botol minum nya.

"Makan, abaikan mereka, lagian selama ini mereka cuma nyari untung dari kamu kan." Dia menyodorkan bekal milik Jeje sambil menatap nya.

"Lulu...iya sih, pen betot, tapi kasian, nanti jadi kekerasan pada hewan." Jeje membuka bekal nya dengan lemas,

Lulu kaget mendengar kalimat jeje, "BHAHHAHAAHAHA KEKERASAN PADA HEWAN." lalu seketika tawa nya tidak bisa di kontrol.

Jeje ikut tertawa sebentar, lalu memakan bekal nya.

"TUH DENGERIN, CEM HEWAN YANG SUKA MINTA MINTA, BHAHHAHAHAA." orang orang yang merasa tersindir langsung menatap lulu sinis, yang tentu saja tidak di pedulikan.

Dia ketua kelas ingat? Dia bebas seperti itu selama dengan niat baik dan masih mengerjakan tugasnya sebagai ketua kelas dan murid dengan baik.

Jeje hanya diam karena sudah biasa dengan sifat lulu, jeje menghabiskan bekal nya dalam diam,

Lama kelamaan Lulu juga ikut tenang dan menghabiskan bekal nya.

Setelah mereka berdua selesai merapikan tempat makan nya, Lulu berdiri dari kursi nya.

"Ayok, ke Tian ma Lilik, kita gibah anak kelas sebelah." Kata Lulu dengan muka licik dan senang.

"Astagfirullah berdosa." tapi Jeje mengikuti Lulu dengan tertawa kecil.

Setelah menaiki tangga dan menyusuri lorong, mereka berdua akhirnya sampai di kelas 11 MIPA C

Begitu masuk, mata mereka langsung tertuju ke bagian belakang kelas.

Ada 2 orang asing yang tidak pernah mereka lihat, Jeje dan Lulu saling pandang dengan heran.

Mereka ber-4 entah sedang membicarakan apa tapi berhasil membuat Ly tertawa paling kencang.

"Eh dua adek ku dateng, sini sat, ngapain bengong." Teriak salah satu dari 4 org itu yang ternyata adalah Ly.

Akhirnya mereka berdua berjalan menghampiri.

"Cuk, pen labrak si lonthe bole ga sih, ga sabar bener muka nya gapleki minta di tabok."

"Adh adh goblok, jangan di lanjutkan, bahas dia sampe dia matek pun ga bakal selesai."

"Loh, kalian udh tau soal si lonthe itu? Ku kira belum, tapi bagus deh, aku capek liat sw nya yang sehari bisa banyak banget pa lagi isi nya julid in fisik orang." Lulu yang baru duduk dan mendengar percakapan yang memang ingin dia bahas mulai mengkonspirasi.

"ADH UDAH COKOEP, AGU CAFFEK KETAWA DARI TADII." teriak Ly yang memang sejak tadi tertawa dan perut nya sudah sakit karena terlalu banyak tertawa.

Mereka seketika terdiam saat mendengar sesuatu.

"APASIH, KAMU SELINGKUH YA? BILANG AJA KALO SELINGKUH, GA USAH BANYAK ALASAN."

"Wah, lonthe nya mulai aktip nih bunz." kata salah satu dari mereka yang ternyata Nathan.

"Gemes pen nyodok sampe ga bisa jalan bertahun tahun, adh." Vano menggeleng"kan kepala nya.

Yap, orang yang tadi berteriak itu orang yang mereka bahas sejak tadi

BRAK

Pintu kelas 11 MIPA C di buka secara kasar, kini semua mata tertuju pada orang yang mungkin menyebabkan lawan bicaranya tadi berteriak.

"Udah diem, lupain yang gw bilang tadi." orang itu berjalan santai menuju tempat duduknya.

Tidak mempedulikan orang yang meneriaki nya tadi mengikuti nya sampai ke meja nya.

"Aku udah setia sama kamu, trus kamu mau nyari pasangan lain? Gila kamu."

Ly yang mendengar itu langsung menahan tawa dan memajukan badan ke arah teman" nya

"Setia tapi minta sodokan Sugar daddy? Adh setia sekali~" bisik Ly

"Pft- BHAHAHHAHAHAHAHAHAHA"
Dan mereka ber-6 tertawa, tidak mempedulikan drama kelas yang jelas jelas hanya mereka ber-6 yang tau kebenaran nya.

Bersambung...

Please, Be mine?Where stories live. Discover now