4

1.4K 125 13
                                    

Terlihat seorang pria paruh baya sedang duduk di meja kerja nya dengan penuh kertas, yang jika lebih di perhatikan, adalah kertas ulangan seluruh SMA di tempat nya bekerja.

Pria itu memijit pelipisnya dan menyenderkan diri nya di kursi kerja nya.

"Kenapa bisa aku jadi guru untuk semua angkatan di sekolah." dia menghela nafas berat, jam menunjukkan tengah malam.

Dia mengambil selembar kertas yang berisi jawaban dari soal.

Tetapi aneh nya...kertas itu bukan cuma berisi jawaban, tapi hanya jawaban yang tidak jelas

"Hah...siapa ini, kenapa menjawab seperti anak tk.." Orang itu menghela nafas lagi dan membaca nama pemilik kertas itu.

"Argandha Christian Pradensya. Kelas 11 MIPA C. Baiklah, nilai merah untuk mu."

Pria itu mengambil 1 kertas secara acak dan membaca jawaban jawaban nya, kunci jawaban sudah tidak di perlukan karena daya ingat nya yang kuat.

"Jevies Elvaro Jehezkiel. Kelas 10 MIPA A, nilai 100, anak pintar." Dia terkekeh pelan dan meletakkan kertas ulangan itu di tumpukan kelas nya.

Dia melanjutkan memeriksa lembaran" itu, dan menguap kecil saat di rasanya kantuk menyerangnya.

Pria itu merapikan kertas" yang berserakan dan mengelompokkan perkelas yang sudah selesai di nilai dan memasukkan nya dalam tas kerja nya.

Dia mengambil ponsel nya yang terletak di ujung meja kerja nya, dan berdiri lalu berjalan menuju kamar nya.

07.00

Seorang pria terlihat memasuki ruang guru dan meletakkan barang barang nya dengan teratur.

Dia duduk di kursi nya dan membuka nasi kuning yang di beli nya di perjalanan untuk sarapan.

Eiren Delvianno Althaniel

Begitulah nama nya, tapi para murid memanggil nya..

"Pak Burhan."

Entah bagaimana dia berakhir di panggil Burhan tahun ini, di karenakan seorang murid yang memberinya nama panggilan itu, dan malah menyebar se satu sekolah.

Beginilah nasip seorang Eiren sekarang,

Eiren menoleh dan melihat kearah murid yg baru saja memanggilnya. Ternyata dia murid yang menyebabkan ini semua.

"Ya, ada apa Lulu? Dan sudah saya bilang jangan memanggil saya begitu." Eiren melanjutkan memakan sarapan nya.

"Tapi bapak tetap menoleh walau saya panggil begitu, berarti bapak sudah terbiasa kan?" Lulu menyengir,

"Saya kesini mau meminta hasil ulangan 10 MIPA A, Pak." Lulu selaku ketua kelas menjalankan tugasnya dengan baik.

Pak Burhan membuka tas nya dan mengambil setumpuk kertas ulangan dari kelas 10 MIPA A dan memberikan nya pada Lulu.

"Ini, kebanyakan nilai nya bagus, yang nilai di bawah 50 suruh temui saya untuk ulangan revisi." Pak Burhan tersenyum kecil,

"Sudah sana, saya mau makan lagi." Lulu membungkuk memberi salam lalu keluar dari ruang guru, dan Eiren kembali makan dengan tenang.

BRAK!

"PAK BURHANNNNNNN-!"

"PELAN PELAN BUKA NYA!"
"ASTAGFIRULLAH NGEGAS SEKALI KAMU NAK"
"HEH PINTUNYA RUSAK KAMU YANG BENERIN YA"

Semua guru menoleh ke arah pintu yang di buka secara kasar, dan beberapa menasehatinya dengan berteriak, lalu memperhatikan murid itu menghampiri Eiren yang tersedak akibat kaget.

Eiren mengambil botol minum nya dan buru buru meminum isi nya.

"Pak itu ada obat perangsang nya loh." kata murid itu, hanya berniat iseng

Pak Burhan langsung membelalakkan matanya dan membuang air yg di mulutnya ke botol lagi.

"Eh pak, saya bercanda." Burhan menoleh dan tampak bingung

'Apa saya baru saja di jahili?'

"Oh anak setan" Burhan menjitak kepala anak itu.

"Ada urusan apa, Lyon?"

"Hehe maaf pak, ini, bentar lagi kan masuk, bapak mau masuk apa gak, kalo ga masuk ga papa pak, saya yang seneng" Ly menyengir, Burhan cuma bisa tersenyum kesal.

Ada aja anak lagnat kek gini, Lyon, Lulu, Tian, mereka bertiga bener" tiga anak setan.

"Iya saya ke kelas, bantu bawakan barang saya."

"Loh pak, masa saya bawa barang bapak, bapak kan lebih kuat dari saya." Ly memegang lengan atas pak burhan dan meremat nya

"Nih liat pak, otot semua, udh kek ddk, saya jadi curiga bapak punya abs." Pak Burhan yang sudah tau sifat Ly yang suka skinship sudah biasa dengan ini.

"Iya saya ddk, Kenapa, mau di sodok juga kamu?"

"Enak aja nih bapak satu, ngaco bener kalo ngomong." Ly segera mengambil barang yang di suruh Eiren untuk di bawa

Ly langsung membawa nya pergi, "SAYA TUNGGU DI KELAS YA PAKK" teriak nya sambil berlari.

Bersambung..

Please, Be mine?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang