[Bagian 44] Izin Prom Night?

Começar do início
                                    

"Oh shit, demi sempak mimik peri gue malu anjeng!" batin Tara merutuki aksi nekatnya itu.

Aku benar-benar malu!

Tara mengecup leher Arga membuat pria itu menggeram tertahan. "Boleh kan?" tanyanya lagi, dengan suara seperti wanita penggoda. Istighfar dulu yuk, Ra.

Jakun milik Arga naik-turun. Jujur, pria itu sangat mudah terpancing jika bersama istrinya. Apalagi merasakan sentuhan dan mendengar suara bisikan dari Tara, membuat hasratnya memuncak. Omagaaa takut banget!!

Tara menatap Arga yang tengah memejamkan matanya, gadis itu tersenyum tipis. Tangan Tara menangkup rahang tegas milik suaminya itu membuat Arga membuka matanya.

"Jangan mancing-mancing aku, Ra," peringat Arga dengan suara yang sangat berat.

Tara tersenyum menggoda membuat pria itu mengumpat. "Aku cuman minta izin kamu doang, sayang," ucap Tara seraya mengusap pipi suaminya.

Tara mendekatkan bibirnya dengan bibir Arga, keduanya hampir menempel tetapi Tara sengaja menggodanya. "Boleh ya, aku ikut?" pintanya lagi setengah berbisik.

Arga berdeham menjawab permintaan istrinya itu membuat Tara tersenyum lebar. Pria itu hendak mencium istrinya tetapi Tara langsung menoleh ke samping, membuat kecupan Arga terpeleset.

Tara hendak berlari keluar kamar saking senangnya, tetapi tubuh mungilnya langsung di tangkap oleh Arga dan langsung di bawa ke ranjang mereka berdua.

"Aaaaaaakk!! Arga lepasin!" pekik Tara memberontak namun Arga langsung menindih tubuh istrinya.

"Mau kemana sayang, kamu harus tanggung jawab."

"Hah?" beo Tara.

"Udah berani yaa, hum?" bisik Arga.

Tara meneguk ludahnya kasar. "Eee-- itu a-aku-- cuman... cuman bercanda doang." Tara menampilkan cengiran bodohnya.

Tangan Arga terulur untuk menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik istrinya. "Bercanda doang ya?"

Tara mengangguk ragu. Ia menggigit bibir bawahnya gugup. Sungguh, ia takut sekaligus malu, ingin rasanya ia menutup wajahnya dengan kantong kresek.

"Tapi bercandaan kamu udah bikin dia bangun, sayang," bisik Arga tepat di telinga Tara membuat gadis itu merinding.

Arga menghisap kuat-kuat leher jenjang istrinya membuat Tara memekik dan refleks memukul dada bidang milik Arga.

"Akh, sakit Arga!" pekik Tara.

"Ini sebagai hukuman karena istri aku nakal, kamu sengaja godain aku biar aku izinin ikut Prom Night kan?" ucap Arga setelah membuat tanda kemerahan di leher istrinya.

"Y-ya, lagian kamu nggak mau izinin aku, yaudah terpaksa deh," jawab Tara pelan.

Arga tersenyum miring melihat hasil karyanya. "Oke, aku bakalan bikin tanda kepemilikan yang banyak di sini," ucap Arga seraya menunjuk lehernya membuat gadis itu melebarkan matanya.

"Apa?! Enggak, Arga jangan! Gaun aku terbuka nanti bekasnya keliatan---akh!" pekiknya saat Arga membuat kissmark di area lehernya dan menghasilkan tanda merah kebiruan di sana.

ARGATARA [NEW VERSION]Onde histórias criam vida. Descubra agora