6\ Pertemuan kedua

Start from the beginning
                                    

"fokus bu' wina natap lo tuh"

Perkataan Nela membuat anggi langsung menatap ke papan tulis, padahal Nela hanya bercanda loh. Tapi bagus juga setidaknya ia tidak perlu repot-repot meladeni anggi yang tak pernah habis-habisnya bercerita.

Setelah bel istirahat berbunyi Nela dan teman-temannya langsung menuju ke kantin.

"Oh iya gue denger- denger minggu ini bakaln di adain peken olahraga" Tutur anggi.

"Woahh seru tuh" Sahut Fika.

"Menurut lo gimana nel"Tanyanya.

"Gue gak tau pekan olahraga bakal kayak gimana, tapi kalo di dengar dari namanya pasti bakalan seru"jelas nela.

Nela, anggi dan fika sedang asik menikmati makanannya hingga salah seorang adik kelas datang menghampirinya.

"Kakak yang namanya kak nela yah?"Tanya Siswa tersebut.

"Mmm iya, kenapa yah?"Tanya nela balik.

"Kakak di panggil ke ruangan kepala sekolah"Jelasnya.

"Oh gitu, makasih yah"

"Iya kak, saya permisi"Pamitnya.

"Lo ada masalah apa nel?"Tanya fika.

"Emang lo pikir orang yang punya masalah aja yang di panggil pak kepsek"Timpal Anggi.

"Ya biasanya sih gitu"Tutut Fika.

"Lo pergi aja nel, gak usah nanggepin si fika"Anggi menyuruh nela untuk pergi.

"Ya udah gue duluan"Pamit nela.

Tak butuh waktu lamh hingga nela tiba di ruangan kepalah sekolah. Tanpa ragu nela membuka pintu ruangan tersebut.

"Ehh nak nela udah datang rupanya, ayo sini duduk"Sapa pak kepsek ramah.

Saat ini nela tidak sendiri, pasalnya faro dan teman-temannya selaku pengurus osis sudah berada lebih dulu di sana.

"Ada apa yah pak?" Tanya Nela.

"Saya dengar dari sekolah lama kamu. kamu itu pintar nyanyi yah?"

Nela hanya tersenyum menanggapinya.

"Niat saya memanggil kamu kesini untuk memberi penawaran. Apa kamu ingin ikut berpartisipasi dalam pekan olahraga minggu depan bersama dengan osis?" Tanya pak kepsek.

"Berpartisipasi?"

"Jika kamu berkenan untuk tampil di pembukaan pekan olahraga, saya rasa itu akan sangat bagus. Terlebih lagi kamu kan anak baru"jelas pak kepsek.

"Saya tidak memaksa, kamu boleh memikirkannya lebih dulu"lanjutnya.

Tak ada jawaban dari nela,hingga pada akhirarnya ia membuat keputusan.

"Saya bersedia pak"Tutur nela.

"Wahh saya pikir kamu akan menolak, keputusan yang bagus. Selebihnya kamu bisa tanya-tanya pada faro selaku ketua osis"

"Faro selanjutnya saya serahkan kepada kamu"

"Iya pak"Timpalnya.

Setelah itu faro dan teman-temannya beserta nela keluar dari ruangan kepala sekolah.

"Pulang sekolah lo keruangan osis"Tutur Faro datar.

Nela hanya mengangguk menanggapinya.

"Apa gue udah boleh pergi?"Tanyanya.

Tak ada jawaban dari faro, ia berjalan meninggalkan nela dan teman-temannya. Nela yang melihat itu bingung.

"Apa gue salah ngomong"Guma nela dalam hati.

CanelaWhere stories live. Discover now