4\ Cane

76 53 1
                                    

"Eh kak Gino, cari apa kak?" Tanya salah satu siswi yang Gino yakini dia adalah salah satu anggota PMR yang di tugaskan menjaga UKS.

"Kotak P3K di mana?"Tanya Gino dengan suara datarnya.

"Tunggu bentar kak biar saya ambilin" Tak butuh waktu lama hingga siswi tadi kembali.

"Ini kak, ada yang bisa saya bantu lagi?"Tanya siswa tadi.

"Gak ada, lo boleh pergi"

Setelah mendengar perkataan Gino tadi siswi itupun langsung pergi, sedangkan Nela yang melihat itu hanya diam saja.

"Duduk"Perintah Gino.

Nela yang tak ingin ribut hanya nurut saja.

"Siniin tangan lo"Perintah Gino lagi, dan lagi-lagi Nela hanya menurut.

"Ini mungkin agak perih, jadi tahan"Tutur Gino.

"Awwsss..."Ringis Nela saat Gino mulai membersihkan lukanya dengan alkohol.

Sedangkan Gino yang mendengar itu sontak mendongakkan kepalanya menatap wajah Nela.

"Perih"Tutur Nela.

Gino hanya menghembuskan nafasnya ia tahu pasti bagaimana rasa perih yang di rasakan Nela karna ia juga sering terluka seperti itu.

"Tahan dikit lagi ini juga demi kebaikan lo"Tutur Gino.

Dengan sangat pelan Gino kembali membersihkan luka Nela dengan alkohol. Kali ini Nela tidak lagi meringis keperihan tapi Gino tau Nela masih merasa perih hanya saja ia menahannya.

"Kalo perih gak usah di tahan"Tutur Gino.

"Tadi kan lo yang bilang tahan"Tutur Nela dengan polosnya.

Gino tidak lagi menanggapi ia memilih untuk diam dan kembali mengobati luka Nela.

"Lutut lo juga luka"Tutur Gino.

"Biar gue obatin sendiri"

"Biar gue, udah nanggung"

Gino menaikkan kaki nela ke atas kursi agar ia bisa lebih mudah membersihkan lukanya.

"Udah selesai"Tutur Gino saat sudah selesai.

Gino membereskan kotak P3K yang ia gunakan tadi setelah itu mengembalikannya ke tempat semula.

KrukkKrukk...

Perut Nela berbunyi mengisyaratkan bahwa ia sedang lapar.

"Lo udah makan?"Tanya Gino.

"Aaaa"Nela yang tadinya memegangi perutnya mendongak.

"Ayo ke kantin"Tutur Gino dan lagi-lagi ia menggandeng paksa tangan Nela.

Karna sekarang adalah Jam istirahat sudah bisa di tebak bahwa kantin akan sangat ramai.

"Kita duduk di sana"Tunjuk Gino pada salah satu bangku kosong.

CanelaWhere stories live. Discover now