8

252 29 0
                                    

Sudah sebulan Suga menyibukan dirinya di dalam studio kecilnya ini, hampir tidak kembali ke apartemennya. Ia berusaha menenggelamkan dirinya pada kesibukannya, tidak terlalu buruk karena ia terlah berhasil menyelesaikan 8 lagu terbarunya yang menyuarakan isi hatinya saat ini. Sebulan di dalam studio sama dengan sebulan sudah ia tidak melakukan kontak apapun dengan Keyla setelah terakhir kali ia bertemu di villa dalam keadaan pelipis gadi situ berdarah karena dirinya.

Ia cukup sibuk bahkan untuk tidur saja ia tidak memberikan kesempatan untuk tubuhnya. Ia memforsir semua tenaga dan waktunya untuk bekerja di studio. Kemarin managernya melihat kantung matanya yang sudah cukup besar dan ia memaksa Suga untuk berhenti dahulu membuat lagu. Kesehatan Sugalah yang ia khawatirkan. Mendekati jadwal tour yang akan dilaksanakan BTS, banyak sekali kegiatan yang akna dilakukan seperti fitting baju hingga dance practice.

Sebulan terakhir juga hubungannya dengan hyung Jin tidak terlalu intens seperti biasanya. Suga merasa jika Jin kesal akan dirinya mengingat apa yang telah ia lakukan oleh Keyla. Bahkan Jin sepertinya mengabaikan kehadirannya ketika sedang berkumpul dengan member lain. Suga tahu jika hyung tertua di BTS ini menaruh hati pada temannya Keyla.

Tidak ada lagi candaan dari Jin untuk dirinya. Suga meringis, setelah ia kehilangan teman dekat wanitanya Keyla sepertinya juga ia akan kehilangan sosok hyungnya karena perkara perasaannya.

Pintu studio diketuk, Suga menoleh untuk melihat siapa pelakunya.

"kau sibuk?" kepala J-Hope muncul dari ambang pintu.

"masuklah" ucap Suga yang kemudian fokus kembali dengan layar di depannya.

"wow, kau sudah membuat track sebanyak ini dalam waktu sebulan saja? Benar apa kata orang." Mata J-Hope terfokus dengan layar komputer Suga, melihat banyak sekali file-file track yang sudah ia selesaikan.

"apa?" Suga mendongak, tidak mengerti apa yang J-Hope katakan.

"patah hati memiliki power yang besar untuk seorang idol" J-Hope memamerkan gigi rapihnya.

"aku tidak patah hati." Jawab Suga dingin. Omong kosong, pikir J-Hope.

"kau sudah menghubungi Keyla lagi?" J-Hope tahu temannya ini sedang dilanda kesedihan yang luar biasa sehingga ia tahu lagu-lagu yang dibuat Suga terakhir ini adalah bentuk kemarahan, kesedihan, kerinduan dan kegalauan yang ia rasakan.

"belum, tapi aku sudah tahu ia tidak ingin menemui ku kembali."

"kau yakin? Kau tahu kan hati perempuan susah untuk ditebak. Mungkin saja sekarang ia sedang menunggu mu untuk lebih berusaha memperbaiki hubungan kalian. Apa aku harus menghubungi noona ku? Menanyakan saran yan terbaik?"

Suga terdiam, ia sendiri memang tidak bisa mengerti jalan pikiran seorang perempuan. Melihat sebelumnya panggilannya tidak diangkat dan code pintu apart Keyla diganti merupakan tanda atau peringatan yang jelas baginya untuk tidak menghubungi ia kembali bahkan sampai berani menemuinya lagi.

---

Keyla membenarkan kacamata anti radiasinya yang mulai turun ke bawah. Matanya terlihat lelah dengan tumpukan beberapa dokumen di samping mejanya. Sekarang pukul 10 malam dan ia maish berada di meja kerjanya yang berada di lantai 7. Keyla menyerah, matanya mulai panas sejak ia menatap layar komputer di depannya sejak pagi.

Keyla beranjak membawa kopi hangatnya ke kaca gedungnya. Malam ini hujan turun membasahi Seoul. Pikiran Keyla melayang jauh, memikirkan sosok lelaki yang sudah selama sebulan menghilang dari hidupnya. Tidak ada panggilan atau pesan dari Suga. Memikirkan namanya saja sudah membuat ia harus menahan rindu.

Sesekali Keyla menghubungi Jin menanyakan kabar temannya. Sekarang ini Suga dalam keadaan sangat sibuk, Jin bilang Suga akan menyelesaikan album terbarunya bahkan sepertinya untuk tidur saja ia tidak mengizinkan tubuhnya. Mendengar itu Keyla enggan untuk menghubungi Suga duluan, ia tidak ingin menganggunya. Terlebih lagi sepertinya yang harusnya sekarang ini menghubunginya adalah lelaki itu.

Kemana dia? Apa tidak ada perasaan bersalah sama sekali mengenai kejadian itu? Pikir Keyla.

Entah sudah berapa hari ia bekerja selarut ini, bahkan apartnya hanya digunakan untuk mandi saja. Akan banyak hari-hari seperti ini yang menunggunya di depan. Keyla tidak bisa menyerah, banyak harapan dan keinginan yang belum ia tuntaskan. Bahkan permasalahan dengan ibunya saja belum terselesaikan. Pikirannya yang kacau harus ditambah permasalahan mengenai temannya Suga dan ditambah beban berat pekerjan.

Drtt...drt...

Keyla terpaku melihat nama penelpon yang muncul dilayar hpnya. Sudah 4 bulan terakhir ibunya tidka menghubungi duluan.

"halo?" ucap Keyla pelan. Ia merasa canggung tiba-tiba melihat hubungan dengan ibunya belum membaik.

"pulang lah. Ibu membutuhkanmu, ibu bercerai."

Kenapa tiba-tiba? Pikir Keyla. Pikirannya melayang dimana saat itu ibunya keukeuh ingin menikahi laki-laki baru. Keyla merasa tidak butuh sosok bapak saat ini, ia bisa menghidupi ibunya dengan jerih payah sendiri. Terlebih hubungannya dengan calon suami ibunya tidak terlalu baik. Sepertinya pulang untuk beberapa hari tidak akan masalah.

BETWEEN US | MYG ✔Where stories live. Discover now