20

224 23 0
                                    

Pemakamam berjalan secara tertutup, hanya kerabat dari pihak keluarga Keyla. Terlihat sosok ibu berusia 50an duduk lemah tidak berdaya di depan foto anaknya. Tidak ada jasad dan peti mati pada umumnya. Hanya ada figura foto Keyla di depan rumah duka berwarna hitam putih. Suga menatap nanar foto tersebut, melihat bagaimana aura kecantikan sedehana yang memacar dari foto tersebut.

Selain Suga, member lain juga datang menghadiri pemakamam tersebut. Keyla sendiri buka pribadi yang sosial sehingga tidak ada teman yang cukup dekat selain Suga. Para member memberikan penghormatan terakhirnya.

Suga berdiri disamping ibu Keyla, mencoba menguatkan sang ibu yang sudah ia kenal dekat walaupun ia sendiri juga merasa hancur yang luar biasa.

Pemakamam selesai, Suga berniat menginap di rumah kediaman keluarga Keyla untuk menemani ibunya yang tinggal sendiri. Keyla merupakan anak satu-satunya dan sudah lama tidak memiliki ayah. Ibu Keyla baru beberapa bulan bercerai dengan suami barunya.

Nyonya Park tidak banyak bicara, setelah sampai dirumah bersama Suga ia langusng masuk ke kamarnya mengurung diri. Suga menunduk badan melihat ibu dari Keyla melewatinya.

Malam ini Suga akan bermalam di kamar Keyla, badannya pegal luar biasa dengan pikiran yang tidak berhenti untuk mencerna apa yang terjadi. Tangannya dengan pelan membuka kenop pintu dan menyalakan lampu kamar Keyla.

Suasana sunyi menyambutnya, tidak banyak barang yang ada dikamar itu karena sebagian barang Keyla bawa bersamanya ke Seoul.

Suga duduk di kasur yang biasa keyla tiduri jika sedang menginap di Daegu. Matanya melirik nakas di sebelah tempat tidurnya, ada potret dirinya dan Keyla saat masih SMA di dalam bingkai putih. Dibawah bingkai putih tertulis "Min-Yoongi, teman terbaikku."

Melihat tulisan itu Suga tidak bisa lagi membendung kesedihan yang ia tahan, air mata mengalir deras di pipi kanan-kirinya. Ia menangis kencang, tersungkur dibawah tempat tidurnya menyesali apa yang sudah terjadi.

"maaf... maafkan aku tidak mendengarkanmu... maafkan aku tidak menahanmu pulang.. maafkan aku tidak melindungimu" hanya itu kata yang bisa ia ucapkan. Walaupun ia tahu tidak ada lagi kata yang mampu mengembalikan Keyla.

Suga menyesal, sangat amat menyesal dengan kenyataan yang terjadi. Andai saja saat itu ia mencegah Keyla pulang ke Seoul, andai saja saat itu ia mendengarkannya, andai saja saat itu ia bertemu Keyla untuk terakhir kali. Banyak sekali kemungkinan-kemungkin di dalam pikirannya untuk mencegah Keyla naik pesawat itu.

Ia sadar selama ini, dirinya lah yang selalu ingin dimengerti. Ia sadar jika selama ini ia kurang memperhatikan Keyla, bagaimana gadis itu selalu tenggelam dalam kesibukannya, bagaimana gadis itu selalu terlihat sangat lelah karena pekerjaannya, bagaimana gadis itu sedih mengenai masalah keluarganya. Suga sadar selama ini ia egois, tidak ada tiada hari tanpa keluhan darinya dimana sepertinya Keyla juga memiliki masalahnya sendiri. Tidak ada satu pun kata keluhan yang dikeluarkan oleh Keyla selama ini. Gadis itu tangguh, gadis itu kuat.

Nyonya Park berdiam di depan pintu kamar Keyla menyaksikan bagaimana hancurnya Suga saat itu. Ia sendiri tidak bisa berbuat apa-apa melihat Suga tersujud menangis di lantai kamar anaknya. Ia tahu bagaimana perasaan dan hubungan yang ada diantara mereka, walaupun Keyla belum memberi tahunya jika Suga dan Keyla sudah resmi menjadi kekasih Nyonya Park bisa melihat bagaimana perasaan yang jelas terpancar dari kedua anak muda tersebut. Mereka saling menyayangi satu sama lain tulus lebih dari apapun. Tidak mengharapkan balasan perasaan yang sama, namun mereka tahu harus kemana tempat mereka pulang ketika merasa kacau.

Nyonya park tidak menyesal Keyla memiliki teman dekat seperti Suga, Suga merawat Keyla dengan baik. Lebih baik dari dirinya yang dimana saat itu sibuk bekerja untuk menghidupi Keyla. Bukan Suga saja yang hancur, Nyonya Park saat ini tidak memiliki siapa-siapa selain Keylanya yang malang.

BETWEEN US | MYG ✔Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz