PROLOG

927 94 29
                                    

Hai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hai. Selamat datang di cerita pertama aku. Semoga betah^^
Selamat membaca...




Seorang Gadis berambut panjang Curly berdiri di depan kaca cermin yang panjang. Memperlihat seluruh badan gadis itu, dari kepala sampai ujung kaki. Dress berwarna pink selutut yang ia pakai dengan model lengan sedikit turun kebawah sehingga memperlihatkan pundak indah gadis itu.

Jika orang-orang akan berputar-putar, menentukan angel yang bagus dan melihat-lihat penampilannya. Tidak dengan Gadis ini. Gadis yang sudah 10 menit hanya berdiri diam di depan kaca cermin, tidak ada senyum kebahagiaan disana. Hanya ada kekhawatiran dan sedih yang ia tunjukan.

Mama-nya sudah beberapa kali memanggil untuk turun kebawah, tapi ia masih tetap diam di depan cermin. Sampai sang Mama masuk ke dalam kamarnya, menggandeng Gadis itu untuk keluar dari kamar dan segera berangkat.

Disini ia sekarang. Di restoran yang sangat mewah. Seorang penjaga pintu restoran itu menyambut hangat kedatangan tamu, memberi arahan kepada tamu dan mengantarkan ke tempat duduk umum yang kosong, atau tempat yang sudah mereka pesan.

Keluarga Gadis ini memesan tempat khusus untuk pertemuan di lantai atas. Dari tempat duduk Gadis ini menampak-kan pemandangan malam yang sangat indah.

Sampai seseorang datang dari balik lift. Seorang Ibu, Ayah, dan seorang Pria gagah mengikuti di belakang mereka. Orang tua Gadis ini saling menyapa dan memperkenalkan anak mereka satu sama lain, Si Gadis mulai tersenyum tipis. hanya bersandiwara.

Sampai mereka memutuskan untuk memulai makan malam terlebih dahulu sebelum lanjut ke pembicaraan yang mungkin serius. Tidak ada interaksi antara Gadis Cantik dan Pria gagah di depannya itu. Hanya terdengar dentingan sendok makan di meja besar itu.

Saat sudah selesai. Orang tua mereka memberitahu, bahwa mereka akan di jodohkan. Gadis itu menunduk, seperti tidak suka. Sedangkan Pria di depannya terlihat tenang dan setuju dengan perjodohan ini.

Selang beberapa waktu, Pria itu berdiri dari tempatnya, meminta izin kepada orang tua mereka utnuk mengajak Gadis yang berada di depannya ini ke Rooftop Restoran.

"Siapa nama lo?" Tanya Pria itu.

"Lee Jeha"

"Jaehyun" jawab-nya singkat tanpa di minta.

"Aku udah usaha buat nolak perjodohan ini. Tapi mama masih tetap kekeh" jelas Jeha saat sampai di Rooftop.

"Kenapa kamu nerima perjodohan ini?" Lanjut Gadis ini penasaran.

"Bunda suka sama lo. Bunda juga punya riwayat jantung, gue takut kalo gue nolak, penyakitnya bakal kambuh" jelas Jaehyun dengan muka datarnya. "Gue udah pernah nolak, dan bunda jatuh sakit" lanjutnya lagi.

"Jadi kamu terpaksa?"

"Hm"

"Bukannya itu tambah buat kamu sakit?"

"Gak" jawabnya enteng.

"Aaah, ternyata cuma aku yang ngerasain itu" Gadis ini hanya tersenyum kecut. Bagaimana nasipnya setelah ini.

"Aku ninggalin seseorang yang aku cintai cuma demi perjodohan kayak gini. Nggak ada dasar cinta. Mungkin, aku yang bakal nerima kamu nantinya. Tapi.... Kamu enggak"

"Gak ada yang nyuruh lo buat suka sama gue" Jaehyun tetap menatap lurus ke luar. Merasakan angin malam.

{•••}


Bukan kah semuanya butuh waktu? Perjodohan ini. Akan ada saatnya seorang membuka hati untuk seseorang yang selalu ada di setiap harinya, dan sekarang aku percaya itu. Jaehyun, pria itu masih tetap dingin.

Jung Jaehyun mencintaiku sekarang.

{•••}

Anak perempuan dengan rambut kuncir duanya itu memasuki rumah, dengan tas pink yang ia gendong di bahunya. "Mama!" Teriaknya pada perempuan yang sedang berdiri di dekat meja makan.

"Itu Mama aku!" Sahut anak laki-laki dari belakang sana, ia langsung berlari dan memeluk Sang Ibu.

"Aku juga mau manggil Mama! Aku mau di peluk Mama juga! Zean!"

"Emang Mama kamu kemana? Aku nggak pernah lihat dia. Kamu nggak punya Mama?" Wajar bukan jika anak kecil mengatakan hal tidak berakhlak seperti ini?

Namun itu menyakiti hati anak perempuan ini, ia mulai menangis di tempat. "Papa...! Huaaaa!" Ia menangis, berlari keluar rumah dan menabrak badan orang dewasa yang baru saja ingin menginjakkan kakinya ke dalam rumah.

Buk!

"Om! Aileen mau pulang... mau sama Papa... hiks hiks"

Sedangkan di dalam rumah, anak laki-laki itu mendapat teguran dari Sang Ibu. "Zean nggak boleh ngomong gitu! Nggak baik" tegur Sang Ibu.

"Tapi Zean kesal, Ma. Aileen selalu manggil 'Mama' bukan 'Tante'. Emang Aileen nggak punya Mama? Mama-nya pasti orang jahat" ujar anak laki-laki ini sembarangan.

"Bahkan Mama-nya lebih baik dari Mama, Zen"



Jangan lupa vote dan Komen yaa... Terimakasiih

Selamat membaca🤗
Luv💓

Cold Husband || Jung Jaehyun [HIATUS]Where stories live. Discover now