[35] Kunci Motor

Começar do início
                                    

Arion langsung menarik tangan Ajeng untuk mengikuti langkahnya.

"Gue suka gaya lo," bisik Arion tepat di telinga Ajeng.

•••

BRAK

Flo meletakan kunci motor milik Arion tepat di atas meja.

Arion yang tadinya sibuk memainkan ponselnya seketika langsung mendongak.

"Weh ada apaan nih?" tanya Diego yang ikutan kaget.

Flo memasang senyum termanisnya. "Kunci motor lo," ucapnya.

Arion mengerutkan dahinya. "Kalo lo mau, ambil aja. Gue gak butuh," ucapnya tak acuh yang lalu kembali memainkan ponselnya dengan khidmat.

Flo mencondongkan tubuhnya ke hadapan Arion. "Tadi gue bercanda kok," ucapnya di akhiri dengan kedipan genit.

Setelahnya cewek itu menjauhkan kembali tubuhnya. "Pulang sekolah motor lo udah ada di parkiran," ucapnya. "Gue balik."

Setelah cewek itu pergi, buru-buru teman-temannya langsung mengerubunginya.

"Gue makin yakin Ar, dia ada maksud terselubung," ucap Bara dengan tatapan seriusnya.

Arion meletakan ponselnya begitu saja di atas meja, kemudian menatap teman-temannya dengan serius. "Lo yakin?"

"Di mulai dari kepindahan dia ke sini aja udah mencurigakan banget," ucap Ronald.

Edgar berdehem pelan. "Biarin aja nanti juga jera sendiri," ucapnya.

•••

Ajeng gondok setengah mati ketika mendapati sebuah kenyataan kalau cewek itu berada di kelas yang sama dengan dirinya, hah apa-apaan!

"Gue gak nyangka bakal sekelas sama ceweknya cowok yang gue suka," ucapnya yang duduk di bangku belakang Ajeng.

BRAK

Plis itu bukan Ajeng, itu Amanda. Cewek itu menggebrak meja dengan keras sampai separuh siswa yang ada di kelas sontak menatap ke arahnya.

Bau-baunya bakal ada keributan lagi.

"Asal lo tau aja ya, suara lo itu gak enak buat di denger, mending diem deh," ucapnya dengan muka sombong andalannya.

Flo menghela napas. "Oke, gue capek berurusan sama lo. Gue minta damai."

Amanda mendengus. "Gak akan pernah ada kata damai di antara kita!" tukasnya. "Inget ya, sampe lo ganggu cowok gue, atau cowoknya dia ..." Amanda menunjuk Ajeng. "Lo mati!" ancamnya.

Flo sepertinya telah salah memgambil langkah ketika masuk ke sekolah ini.

Berurusan dengan Amanda ternyata akan membuatnya kesusahan seperti ini.

"Thank's," ucap Ajeng.

Yang di balas dengan anggukan singkat oleh Amanda. Jelas ego cewek itu masih di atas segalanya.

•••

"Motor lo kok ...."

Arion mengangguk kemudian mengangkat kunci motor yang ada di tangannya.

Mata Ajeng menyipit, menatap cowok itu penuh curiga. "Jangan bilang lo ...."

Arion terkekeh. "Cewek gak nethink itu susah ya?" selorohnya.

Ajeng mendengus. Ya lagian, kunci motor itu jadi ngingetin dia sama Flo. "Kalo gak gitu, kenapa kunci motor lo balik?"

"Di kasih."

ARION : DANGEROUS HUSBANDOnde histórias criam vida. Descubra agora