21 | Undangan

1.4K 281 39
                                    

Wuushh

Bulan Januari yang mematikan di tahun 2021. Suhu yang mencapai -5°C dan badai yang tengah mengguncang pagi hari di Seoul.

Pukul 5.00 A.M Haechan terbangun dari tidurnya. Duduk di pinggir ranjang sambil mengucek sebelah matanya. Sesekali masih menguap karena mengantuk.

"Hah? Jam 5?" Gumamnya kesal, dia bangun terlalu pagi. Mencoba menutup matanya lagi tapi nihil.

Brak

Suara benda terjatuh dari luar ruangan. Haechan langsung terduduk dan beranjak dari kasurnya.

Dengan berani ia keluar mencari asal suara. Dapat dilihat, lampu ruang kerja ayahnya yang menyala.

"Papa pulang?" Monolognya menghampiri ruang kerja ayahnya. Dari kecil Haechan memang di larang untuk tidak masuk ke ruang kerja itu.

Masa bodoh dengan situasi sekarang, dia mengetuk pintu berharap papanya menyahut. Sampai 10 menit berlalu Haechan memutuskan masuk ke dalam ruang kerja ayahnya.

Lampu yang menyala, rak rak tinggi dengan bukunya yang tersusun rapi.

Dilihatnya sebuah dokumen yang terjatuh di sebelah meja kerja. Haechan berinisiatif merapikannya. Mengambil dokumen itu, tapi sebuah amplop berwarna biru dongker menarik atensinya.

"Eh? Kasta!" Serunya pelan. Haechan menoleh ke kanan dan kiri kemudian mengambil sebuah kertas yang ada didalamnya.

"Gue harus kasi tau yang lain!"

***

10 Januari 2021. 2 hari setelah Study tour ke Jepang. Sekolah mulai masuk seperti biasa. Kasta tidak mengganggu mereka dengan misi.

Jaemin? Dia bersikap seperti biasa, ayahnya tidak terlalu marah dengan kejadian itu.

"Guys!!" Panggil Haechan yang baru datang.

Jeno, yangyang, Renjun sedang berkumpul membahas sesuatu.

"Lo ng-"

"Kasta!" Potong Haechan cepat.

"Suruh cowo cowo kumpul entar pulang sekolah" sambungnya menatap serius 3 orang di depannya.

***

"NCT kaya apa ya" ujarnya pelan menatap langit langit kelas. Ten masih berimajinasi tentang dunia luar yang disebut NCT. Sambil mengetuk kepalanya menggunakan bolpoin hitam miliknya, Doyoung yang ada disampingnya menatap Ten bingung.

"Oi, liat depan, bukan atas" bisik Doyoung tapi tidak dihiraukan.

"Gue udah nyuruh lo, entar kalo tu dosen lempar kapur ke arah lo, gu-"

"Akh!" Ringis Ten mengelus dahinya karena terkena lemparan kapur dari dosen killer yang mengajar.

"Chittaphon Leechaiyapornkul" Ucap dosen itu garang.

Ten yang awalnya duduk santai langsung kembali tegap menatap dosen yang sedang mengajar.

Sekarang kelas film directing, dengan film action sedang digabung, itu sebabnya Doyoung ada di kelas film directing.

Tak lama setelah itu bel berbunyi. "Jangan lupa dengan tugasnya, saya harap film directing bisa mengatur dengan baik, dan film action bisa bekerja sama, selamat sore".

𝐊𝐀𝐒𝐓𝐀 | 𝟎𝟎 𝐋𝐈𝐍𝐄✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang