XVIII: Lelaki di penglihatan

392 75 13
                                    

"....Naik ke ranjang akan ku periksa, kau nak" Allen di dorong untuk segera naik ke ranjang di sebelah Ron.

"Eh? Aku baik-baik saja, sungguh"

Allen tersenyum dan dalam hatinya Ia bertaruh bahwa Madam Pomfrey tak menemukan luka apapun pada dirinya.
.
.
.

"Nak, apa kau yakin pergi bersama dia atau kau hanya menemukannya saat dia sudah terluka?" kata Madam Pomfrey terlihat serius sambil menunjuk ke arah Ron.

Allen sedikit menyeringai saat mendengar perkataan Madam Pomfrey, "Tentu saja, Madam. Aku bersamanya" Allen berkata dengan senyuman yang sangat meyakinkan.

Madam Pomfrey menatap Allen sanksi juga menyelidik, "Oke, kalau begitu katakan padaku apa yang terjadi dengan teman mu? Dan sedang apa kalian berdua dini hari seperti ini. "

Saat itu juga senyum meyakinkan Allen menghilang perlahan, mendadak kepalanya di penuhi rangkaian cerita palsu yang akan Allen katakan pada Madam Pomfrey untuk pertanyaannya. Dia masih memikirkan cerita mana yang paling meyakinkan untuk menjadi sebuah alasan.

Seperti, 'Kami sedang berlatih teknik teknik baru sapu agar bisa masuk tim Quiditch juga' atau 'Kami sedang mencari buku di perpustakaan untuk tugas yang harus di kumpulkan besok pagi dan Ron tertimpa buku yang sangat tebal' Dan 'Tadinya kami ingin kembali ke asrama tapi kami bertemu dengan Peeves dan dia menjahili kami dengan melemparkan beberapa benda keras'

Ketiganya cukup terdengar masuk akal sih tapi pikiran Allen yang lainnya menyarankan hanya perlu mengatakan yang sejujurnya bukan? Mereka juga tak akan di hukum karna, anggap lah mereka punya backup (Re: Dumbledore) yang akan menyelamatkan mereka dari ancaman dikeluarkan dari Hogwarts.

"Oke, cukup nak. Kau ingin mengatakan yang terjadi atau aku ingin ku panggilkan Porfesore Snape untuk menjemputmu dan temanmu saja?"

Allen melirik Madam Pomfrey yang menatapnya sebal, dia terlihat kesal sekali. Mungkin karna Allen mengabaikannya tadi. Dan sekarang Allen malah terdiam, segala rangkain cerita palsunya seakan buyar hanya karna sebuah teguran. Tapi sayangnya Madam Pomfrey terus menatap Allen seakan menuntut penjelasan.

"Hm... jadi kami... menembus pintu jebakan, itu yang ada di koridor lantai tiga. Long story, kami hanya ingin membantu Harry menjaga Batu Bertuah itu agar ta--" kata Allen yang terpotong.

"Mereka hanya membantu ku, Pomfrey" itu suara Dumbledore.

Allen langsung menghela nafas, bersyukur saat dia tak perlu menjelaskan segalanya. Allen memeramkan matanya lega menyadari malam yang panjang ini telah berakhir, tapi beberapa detik kemudian Allen membuka mata kasar dan langsung terduduk tegap.

Indra penciumannya menangkap bau darah. Dan Indra pendengarannya menangkap teriak histeris Madam Pomfrey.

Saat itu juga matanya melotot horor, sangat horor karna matanya sudah semerah darah. Allen melihat Snape yang sedang memindahkan tubuh Harry dari kedua tangannya ke ranjang, tepat di sebrang Allen. Tatapan Allen hanya yang terfokus pada darah yang mengalir dari dahi Harry, terlihat sangat merah dan sangat segar, begitu menggiurkan membuat Allen menelan ludahnya kasar.

Allen bahkan tak menyadari yang terluka itu adalah Harry, Ia hanya menatap darah itu dan menahan batinnya agar tidak melompat menerjang Harry tiba-tiba.

"Allen..." panggil Ron yang tiba-tiba tersadar. Suaranya parau dan lirih, tapi itu bukan alasan Allen tak mendengarnya. Karna Allen masih sangat fokus dengan darah yang sedang di bersihkan dan batinnya sendiri.

"Ekhm" Ron berdehem keras, seakan membersihkan tenggorokannya. "Allen" panggil Ron dengan sedikit keras dan sudah tak parau lagi.

Allen tetap tak menghiraukan Ron.

The Shadow Creature [Harry Potter FanFic]Where stories live. Discover now