Chapter 19

3.8K 730 16
                                    

Mereka bertiga pun sampai di depan Gate.

Tuan Song tertawa. "Hahaha.. Hari apa ini.. Member hari itu berkumpul semua disini."

Ju-Hee yang melihat Jin-Woo dan (Name) terkejut. "(Name)!? Jin-Woo..!?"

"Eonnie.." (Name) tersenyum tulus, meskipun tidak begitu terlihat karena tertutup masker hitam yang ia pakai.

"Ju-Hee.. Dan.. Tuan Kim Sang-Shik." Jin-Woo melirik Pak Kim yang berkeringat dingin. Tatapan si gadis berambut (H/c) juga berubah menjadi tanpa emosi.

Pak Song mendengus kecil. 'Hari itu dia berlari meninggalkan kami dan Tuan Sung. Dia pasti tidak senang melihat kami karena dia bahkan mengarahkan pedang padaku dan malah menumbalkan (Last Name). Tapi pada akhirnya, aku pun meninggalkan Tuan Sung. Aku tidak berhak untuk berbicara. Hanya (Last Name) yang tetap tinggal. Jadi begitu.. Aku tidak memikirkan ini dengan jelas. Kami semua... Kembali hidup-hidup.' Batin Pak Song.

Ju-Hee berusaha menahan airmatanya. "Jin-Woo? (Name)? Apakah itu benar kalian? Kalian berdua berubah banyak, aku nyaris tidak mengenali kalian."

Jin-Woo tersenyum. "Aku sedikit terlambat." (Name) melirik pacarnya, berusaha untuk menjaga ekspresi.

'Karena itu Ju-Hee Eonnie.. Aku maafkan kali ini.' Gadis bermanik (E/c) itu mendekati Ju-Hee dan memberikan saputangan. "Tenanglah Eonnie.. Lap dulu airmatamu.."

Ju-Hee menerimanya dan menggumamkan kata 'terimakasih.' lalu mengelap airmatanya.

"Apa, kenapa.. Aku susah payah mencari kalian sebisaku.. Kenapa sekarang.. Kenapa kamu telah tumbuh begitu cepat!? Seharusnya tangan (Name) dan kaki Jin-Woo dalam keadaan buruk.. Huh? Tanganmu? Kakimu? Apa yang telah terjadi pada kalian?" Ju-Hee bertanya tanpa henti.

"Itu.." Ucapan Jin-Woo terpotong.

"Wah, sungguh suasana yang sangat romantis. Apa seseorang sedang membuat drama disini? Atau apakah para hunter sekarang saling mengencani satu sama lain?" Beberapa pria keluar dari mobil polisi dengan pakaian narapidana, dan tangan mereka sedang diborgol.

"Diamlah bedebah. Ini bukan acara piknik." Ucap salah satu pria--ekskutif.

Napi itu malah tersenyum, ia mengedipkan mata pada Ju-Hee dan (Name). "Mohon bantuannya hari ini."

Ju-Hee terlihat terkejut, sedangkan (Name) masih tanpa ekspresi. "'Banyak bacot kau.'" Ah, tidak sepenuhnya tanpa ekspresi. Gadis itu hanya sedang berusaha menyembunyikan amarahnya.

"Apa.. Apaan ini?" Jin-Woo dan Pak Song juga terkejut. Seseorang tampak menghampiri mereka.

"Maaf karena terlambat. Kalian bertiga adalah hunter (Fullname), Sung Jin-Woo, dan Song Chi-Yeol yang telah dipanggil kan? Kita akan melakukan prosedurnya dulu."

"Tu.. Tunggu, apa yang terjadi disini?" Tanya Pak Song kepada orang itu.

"Ah, mereka? Mereka adalah narapidana dari rehabilitasi yang akan bergabung dengan raid kalian hari ini."

"Narapidana!? Kau ingin bilang bahwa kita akan melakukan raid dengan para kriminal!?" Tanya Pak Song yang tampak marah.

"Me..meski mereka adalah kriminal, mereka dulunya adalah para hunter. Dan tidak jarang bagi hunter yang terjerat kejahatan dengan 'menghabiskan waktu' di dalam Dungeon untuk menurunkan hukuman mereka." Jelasnya.

"Ya Tuhan.." Pak Song memegangi kepalanya, sementara (Name) dan Jin-Woo menatap mereka tanpa ekspresi.

"Tolong mengerti. Para hunter di area ini berkurang drastis, jadi kita terpaksa melakukan tindakan ini. Juga, Hunter Gang Tae-Shik dari Departemen Pengawasan akan mengikuti raid ini jadi kalian tidak perlu khawatir. Para warga binaan semuanya adalah rank C, sedangkan hunter Gang Tae-Shik adalah rank B. Setidaknya perlu 10 hunter rank C untuk mengalahkan seorang hunter rank B."

The Regressor (Solo Leveling × Reader)Where stories live. Discover now