Chapter 4

5.2K 934 47
                                    

Manik gelap Jin-Woo bertemu dengan manik kuning menyala patung raksasa, sementara (Name) menatap si patung malaikat dengan geram.

Tiba-tiba Jin-Woo teringat masalalu, ketika ia pertama kali ikut dalam Raid bersama sahabatnya. Dan didalam Dungeon, si pemuda selalu saja terluka, entah itu luka ringan atau berat. Pernah juga ia hampir mati kelaparan ketika tidak sengaja terpisah dari (Name), yang mampu membuat si gadis berambut (H/c) itu panik setengah mati. Sebenarnya bisa saja ia membeli senjata dengan uang hasil inti magis, namun ia tidak bisa. Biaya rumah sakit untuk sang ibu membuatnya tidak memungkinkan menjual inti magis untuk senjata.

(Name) seketika menoleh ke arah patung raksasa, dan sadar bahwa patung itu juga melirik ke arah mereka.

"Semuanya tiarap!!!" Peringat Jin-Woo seraya menahan kepala (Name) agar merunduk dan patung itu menembakkan.. Laser? Plasma? Yah, semacam itu lah.

Setelah selesai, mereka mulai bangkit dari posisinya. "Kalian baik-baik saja?"

Namun suara teriakan itu menjawab pertanyaannya, bahwa ada yang mati lagi.

"Jin-Woo, kamu baik-baik saja? Bagaimana dengan Ju-Hee Eonnie?" Tanya (Name) mendekati Ju-Hee.

"Aku baik, (Name). Tapi Nona Ju-Hee.."

Pak Song pun membalas. "Nona Ju-Hee tidak bisa mengatasi rasa takutnya. Karena itu lah Nona Ju-Hee hanya bisa ikut Raid tingkat rendah padahal ia healer rank B."

"Dungeon ini jelas bukan tingkat rendah.. Dan mereka yang selamat karena mendengarkan perkataanmu, Sung."

"Eh, benarkah?"

"Tunggu dulu, kamu berteriak tadi karena tahu apa yang akan terjadi kan?"

"Tidak.. Saya hanya merasakan bahaya.."

"Pak Song.. Tangan anda..!" Jin-Woo menoleh, menyadari bahwa lengan Pak Song putus.

"Aku baik-baik saja, (Last Name) bisakah kamu menghentikan pendarahan nya?"

"Baik!"

"Sung, (Last Name), menurut kalian peringkat berapa disini sekarang?"

Jin-Woo menjawab duluan. "Entahlah, aku belum pernah ikut Raid yang lebih tinggi dari peringkat D."

"Aku cuma punya pengalaman ikut Raid peringkat B dua kali. Dan disini jelas lebih tinggi daripada itu."

Tiba-tiba (Name) menambahkan. "Rank S. Semua patung ini adalah rank S."

"Apa!?"

"Disana tertulis Firman Kuil Carthenon. Pertama, sembah yang mulia. Kedua, puji yang mulia. Ketiga, buktikan kesetiaanmu. Mereka yang tidak mengikuti Firman, tidak akan pernah kembali hidup-hidup. Begitulah yang tertulis di sana." Jelas Pak Song.

'Bullsh*t. Itu Firman palsu aja loh. Kok dipercayain?' batin (Name) tidak terima.

"Tuan Song.. Artinya raja itu.. Kurasa.." Jin-Woo menggantungkan ucapannya, menatap patung raksasa itu.

"Yang disana kan?"

"Membunuhnya pasti memerlukan banyak waktu.." Balas Pak Song.

(Name) menambahkan. "Kita bahkan tidak tau kalau patung yang bersenjata di sekitar akan ikut menyerang atau tidak.."

Gate. Terowongan yang menghubungkan dunia lain dengan dunia kita. Sepuluh tahun lalu.. Setelah kemunculan 'Gate', dunia mengalami banyak kejadian ganjil. Contohnya para hunter, kekuatan para hunter akan tetap sama seperti saat mereka bangkit dan tidak akan berubah. Jin-Woo pun menjadi hunter, namun hanya sampai rank E. (Name) pun tidak jauh berbeda, ia hanya sampai rank D. Meski mereka lebih kuat dari manusia biasa, tetapi perbedaan antara hunter rank tinggi dengan mereka sangat jauh. Kadang, dibalik Gate terdapat nasib buruk, keputusasaan, atau bahkan monster gila yang datang entah darimana.

The Regressor (Solo Leveling × Reader)Where stories live. Discover now