Verification

8.7K 537 14
                                    

Kini kami--aku, ibu, dan kepala sekolah--telah sampai di tempat tujuan. Kepala sekolah mulai menyetel rekaman yang tadi. Ya, rekaman bagaimana aku bisa membunuh David. Semua melihat rekaman itu tanpa ada yang berbicara sama sekali.

Awalnya direkaman itu terlihat aku yang sedang tenang membaca buku. Tiba-tiba David datang menghampiriku dan mengejekku. Memang di cctv tidak ada suaranya, tapi aku tahu kalau itu adalah David yang sedang mengejekku. Tiba-tiba mataku terbelalak dan secara refleks mulutku menganga saking terkejutnya.

Di rekaman itu terlihat aku yang sedang mengeluarkan pisau dari dalam tas, lalu aku mulai menghampiri David dan menghunuskan pisau itu ke perutnya. Setelah itu, aku melihat kalau aku sedang menusuk-nusukkan pisau beberapa kali ke perut David. Ku lihat David sudah tidak berdaya lagi. Dan terakhir yang paling membuatku terkejut adalah, saat pisau itu ditusukkan tepat di jantung David. Sepertinya tusukkan itu sangatlah dalam. Sehingga ku lihat darahnya bermuncratan kemana-mana.

Setelah selesai melihat rekaman ersebut, tubuhku bergetar dengan sangat hebat. Keringat dingin yang sebesar biji jagung mulai menjalar ke seluruh tubuhku.sungguh aku tidak mengerti dengan semua ini. Kenapa bisa-bisanya aku melakukan hal yang sedemikian keji? Padahal aku saja tidak ingat kalau aku pernah melakukan hal yang seperti itu.

"Jack, apa yang ada direkaman itu benar-benar kau?" tanya ibuku dengan suara yang parau. Sepertinya ia syok melihat kelakuan anaknya ini.

"A.. aku tidak tahu, bu. aku tidak tahu. Sungguh. aku tidak mengerti dengan semua ini. Aku tidak ingat sama sekali kenapa aku bisa membunuh David. Maafkan aku, bu. Tapi aku memang benar-benar tidak mengerti. Maafkan aku. Hiks.. Hiks," dan disaat itu, aku benar-benar menangis. Aku tidak tahu apa yang sebenarnya ada didalam diriku. Aku menangis karena aku benar-benar tidak mengerti.

Lalu, ibukh berkata kepada kepala sekolah seperti ini,"Pak, bolehkah saya membawa anak saya dulu? Saya juga tidak mengerti kenapa anak saya bisa melakukan hal yang seperti itu. Saya akan membawanya ke suatu tempat."

"Hmm.. Baiklah. Tapi ibu harus bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan oleh anak ibu," jelas kepala sekolah.

"Baiklah, pak. Saya bersedia untuk ganti rugi," tukas ibuku.

Lalu, stelah itu aku dibawa oleh ibuku unuk menuju ke suatu tempat. Ibu belum memberitahuku kalau kita akan pergi kemana. Jadi aku tidak tahu.

*

Kini aku dan ibuku telah sampai disebuah tempat. Aku tidak mengenali tempat ini. Tempat macam apa ini? Tempat ini asing bagiku.

Saat aku memasuki ruangannya, aku melihat ada seorang perempuan--yang kira-kira berusia 26 tahun. Ia memakai jas berwarna putih, layaknya seorang dokter. Sebenarnya ini dimana? Kenapa dihadapanku ada seorang dokter?

Ah, tidak. Kepalaku mulai pusing. Pandanganku mulai kabur. Buram sekali. Semakin lama semakin gelap. Sangat gelap. Hingga aku tidak dapat mendengar dan melihat apapun lagi.

_TBC_

Who Am I?Där berättelser lever. Upptäck nu