KERJA DI RESTO

1K 47 4
                                    

                    DIANGKAT

Mensyukuri hidup, baik itu susah dan senang, pahit atau manis, telah diajarkan orangtuaku sejak dini kepada semua anak anaknya.
Seperti yang kurasakan siang itu, stelah sepi pengunjung resto.

Setelah 3 bulan aku bekerja di resto nya mas Iman, mendatangkan kebahagiaan tersendiri bagi aku.

Sebagai waiter, aku selalu siap dengan senyum, tegur sapa yang membuat pengunjung kerasan ( atau datang lagi ) di resto kami.

Siang itu kami kedatangan tamu satu keluarga. Tuan dan Nyonya beserta anaknya yang baru duduk di SMP ( aku lihat seragamnya) Bapaknya ganteng, istrinya cantik dan anaknya perpaduan dari kedua orangtuanya...

"Selamat siang Pak,Bu....Selamat datang di resto kami. Saya akan melayani Bapak sekeluarga, silahkan Pak pilih meja yang membuat Bapak sekeluarga nyaman"

Aku mengikuti mereka ke ruang tengah. Teman temanku waiter/waiters melihatku, dengan sedikit lain...
Pikirku apa ada yang aneh...

Kusodorkan menu makanan,

"silahkan pak, bu....kami ada menu spesial ala nusantara yang tidak kalah lezatnya dari western menu"

"Oh ya....coba aku lihat...., Wah pa...menunya tambah banyak..."
Ibu itu melayangkan pandangannya ke semua meja..
"Pengunjungnya juga penuh pa, pasti makanannya enak enak..."

"Ya mah...gak seperti biasanya"

Bapak dan istri itu memilih menu nusantara, ku catat biar jangan salah, dan ku ulangi lagi....

"Oh pak/bu...sekiranya nanti bapak sekeluarga menghendaki saya tungguin sambil makan, boleh panggil saya ya pak/bu..."

"Kamu sudah lama kerja di sini?"

"Baru 3 bulanan pak/bu...maaf biar saya kasihkan ke bagian masak dulu pesanan bapak sekeluarga"

"Baik mas. silahkan"

"Oh iya mas....kenapa pilih kerja di resto, mas kan ganteng gini, model juga bisa loh..." ibunya menimpali

"Ahhh ibu bisa aja. Saya orang kampung bu, yang penting kerja sudah syukur pada Tuhan" permisi ya bu, pak....

Kusodorkan pesanan ke dapur sambil aku bilang, nanti aku yang antar ke meja nya.

Sertelah selesai kuantarkan makan itu kemeja bapak / ibu tadi, sambil kutawarkan, mau di tunggui atau tidak. Tternyata mereka tidak mau

Aku segera ke pintu masuk lagi, ada tamu 4 orang laki laki...seumuran 40 tahunan..
Seperti biasa sapaan dan tawaranku...

"Wehhh ganteng amat lu...jadi waiter?"

"Ya pak....silahkan pilih meja kosong yang membuat nyaman pak"
Pokoknya setiap tamu yang datang kutawarkan senyumku dan menu menarik resto kami.

Hari itu lantai dasar penuh, lantai 2 penuh...sampe kami membuat payung besar di teras teras lantai 2. Kutata sedemikian rupa, biar tamu tamu betah dan datang lagi...

Serasa cape seluruh badanku...karena banyak pengunjung yang meminta aku yang melayani. Tidak mau dengan waiter/ss yang lain...
Mas Iman hanya memandangiku dari jauh bersama petugas lain...

Hingga ada pengumuman dari manager kami disuruh kumpul di ruang tengah. Setelah pengumuman, mas Iman membawa aku ke sebuah ruangan, yang selama ini aku tidak pernah tau.

"Ayo Ton, masuk" ketika pintu ku buka alangkah kagetnya aku, yang duduk disana bapak/ibu dan anaknya yang tadi aku layani.

"Masuk mas. Jangan grogi gitu..." bapaknya yang menyapa

MY OLD STORY...WHEN I WAS YOUNG ( GAYSTORY )Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon