SAMBUNGAN AKHIR SEBUAH KISAH

1.1K 57 4
                                    

Siang itu dikantor seperti biasa, aku berusaha sebisa mungkin biasa biasa saja. Cuma ada yang sedikit luar biasa.
Pak Boss yang melihat aku baru tiba dikantor langsung mencegatku  dan membawa aku ke ruangannya.

"Kenapa matamu? Kelihatan sembab dan bengkak"

"Boss kan sudah tau kontrakanku, bagaimana keadaanya. Mungkin mataku di gigit serangga, gatal. Jadi kukucek kucek sampai mengeluarkan air mata" bohongku ke pak Boss.

"Cari kontrakan baru aja yang agak jauh dari kantor. Nanti aku kasih uang kontrakannya."

"Jangan pak Boss. Gak papa di situ aja. Dekat. Biar bisa ngirit." cegahku. Sepertinya ada tujuan terselubung nih pikirku.

Tiba tiba hp ku berbunyi...

"Boss..permisi saya mau angkat telelpon dulu..."

"Iya udah...nanti pulangnya ke ruangan ku dulu ya"

"Siap pak boss" aku keluar dari ruangan pak Boss, kulihat layar hp ku Om Firman. Gak jadi kuangkat. Kubiarkan sampai mati. Sampai tiga kali berbunyi gak kuangkat. Akhirnya ada smsnya masuk. Kubaca.

"Maafkan om, sayang. Om semalam salah. Tidak bisa berkata apa apa. Masik shock melihat kamu tadi pagi. Angkat telephone om ya....aku mau bicara". kudiamkan saja smsnya dan tak pernah ku balas.

Tiba tiba bunyi lagi hp ku. Gak kuangkat. Malah kubikin off sampai selesai jam kerja.

Setelah semua karyawan pulang, aku bergegas ke ruang kerja pak Boss.

Tok tok tok...

"Masuk... Sini  Ton. Duduk sini." pintanya menunjuk sofa tamu. Aku pun menurut. Kuarahkan langkahku kesana.

"Coba lihat matanya...kok bisa bengkak gini ya..." ditiup tiupnya mataku, lembut nafas itu mengenai mataku.  Mata itu menatap mataku. Tiba tiba ketika mataku masih tertutup karena tiupan itu, bibir pak Boss menempel di bibirku. Nafsu sekali dia. Dia meraih punggungku,  menarik badanku menempel di tubuhnya...aku berusaha mencegah...

"Maaf pak. Jangan lakukan ini ke saya..."

"Kenapa, kamu gak suka?"

"Bukan karena suka atau gak suka. Tapi ini, kantor boss. Bisa sial perusahaan kita kalau kita melakukan hal hal yang tidak senonoh gini di dalamnya" elakku supaya dia tidak melanjutkan aksinya. Sepertinya dia berfikir Omonganku barusan. Buktinya dia berhenti.
Aku langsung duduk. Dia menatapku dengan masih sisa sisa nafsunya.

"Tapi kamu mau kan melakukannya untuk aku" aku terdiam tidak bisa menjawab.

"Atau kita melakukannya di hotel, mau kan" gak kujawab lagi. Aku berfikir masih dalam patah hati begini apa aku bisa melakukannya.

"Berikan aku waktu ya pak. Biar aku bisa berfikir dulu. Terus terang saya masih tanda tanya besar. Kenapa ini boss lakukan ke saya. Sementara di luaran sana banyak, perempuan atau laki laki" tukasku menatap heran dia.

"Kalau aku melakukan dengan perempuan yang baik baik, istri orang misalnya aku takut ada resiko. Kalau perempuan panggilan, takut penyakit. Laki laki? Jarang ada yang seganteng dan se tampan kamu?"

"Emang bedanya dengan saya apa"

"Jelas beda, rasa dan hasrat. Aku menginginkan kamu. Batangmu juga gede kan..." sambil memegang kontolku. "Aku mau ini merobek lobagngku." makin nafsu dia meremas remas batangku.

"Sudah saya bilang pak. kantor kita bisa dapat sial" dia menghentikan tangannya dan menarik kembli. Gak ada mesra mesranya. Aku suka gayanya to the poin. Seandainya mainpun langsung  crottt..tepat ke sasaran.

MY OLD STORY...WHEN I WAS YOUNG ( GAYSTORY )Where stories live. Discover now