📍KENALAN📍

468 221 75
                                    

📍Dia punya gue, jaga dia, jangan ganggu!!.📍

Lo kuat, karna sampe sekarang ga da yang mau ngerelain hidupnya buat gantiin posisi lo

Oke nextt

⬇️⬇️⬇️
Kringkringkring,- (anggep aja suara bel istirahat)

Waktunya bagi para pelajar mengistirahatkan otak mereka, dari pertempuran yang amat melelahkan. Dan saat itu pula, waktunya Nana dan Tika beserta yang lainnya, berkenalan dengan murid baru yang tidak lain adalah Sasya.

"Hay, kenalin nama gue Nasya Manuela, lo bisa panggil gue Nana,-" kata seseorang yang duduk didepan bangku Sasya.

"Gue Sasya." jawab Sasya singkat sambil berjabat tangan.

"Oh ya, kenalin ini sahabat gue namanya Tika." tunjuk Nana kepada gadis sebelahnya.

"Oh, Sasya" balas Sasya masih datar.

"Tika" jawabnya singkat tapi dengan senyuman tipis.

"Oh ya, lu kan belum punya temen nih, lu boleh kok gabung ama kita. yakan Tik!." ajak Nana dengan nada ramah.

"Iya Sya, tenang aja kita nggk gigit orang kok"

Seperti itulah awal perkenalan tiga gadis cantik, modis, dan staylis itu. Adit dkk senyum tipis melihat pemandangan ini dengan imajinasi masing-masing. Bagaimana tidak Nana dan Tika adalah siswi terfavorit di sekolah ini dan selalu menjadi pusat perhatian sekolah. Ditambah lagi ada Sasya yang baru masuk saja sudah mengemparkan sekolah.

"Sya, kantin yuk" ucap Nana.

"Oke"

"Gas kantinn!" sahut Tika semangat.

Nada bicaranya Nana begitu ramah, seakan sudah berteman lama dan akrab. Beda dengan Tika yang cenderung pendiam. Meski sikap keduanya bertolak belakang, tatap saja itu menjadi perekat utama tali persahabatan yang mereka jalani.

Setelah sampai dikantin, mereka duduk dibangku tengah. Bukannya ingin menjadi pusat perhatian, tapi memang biasanya tempat itu yang menjadi pilihan.

"Oke, kita duduk di sini,-" ucap Nana dengan membawa semangkok bakso dan es jeruk.

"Semangat banget Nan!! mentang-mentang ada temen baru ni yee" goda Tika yang juga membawa makanan serupa.

"Emm, iya dong"

Sasya hanya senyum melihat tingkah teman barunya itu. Untuk saat ini, Sasya tidak mau terlalu akrab, dia bersikap formal dan mengganggap semuanya sama. Tidak lebih dari teman.

o0o

Rendy dan Rian yang sedari tadi memperhatikan temannya ini, yang sedari tadi fokus memandang sesuatu yang menarik perhatiannya. Rendy tahu betul, Adit ini orangnya sangat acuh. Adit tidak akan memandang sesuatu selama dan setajam itu.

Sasya, gadis dengan rambut yang telah dikuncir itu, telah menjadi sosok menarik. Yang di perhatikan oleh seseorang di sebrang sana.

"Emm, kayaknya Nana asik banget ya, ama temen barunya!?, ya ga Dit?" gumam Rendy yang tak dianggap oleh Adit.

"Woii Dit. Wah bener-bener ni anak."

"Eh, lo ngomong apa barusan, gue ga denger. hehe,?" balas adit tertawa simpul dan mengalihkan pandangannya.

"Liat apa sih bro, fokus amat?" imbuh Rian mengangkat dagunya dengan senyum jaim.

"Ga liat apa-apa." kilah Adit cepat.

"Sasya cantik ya Dit, bagus nih kayak nya buat temen jalan,-" sahut Rendy yang menepuk pelan pundak Adit dengan tatapan nakal kearah Sasya.

"Iya lu bener,-" timpal Rian.

"Liat tuh, bodynya uuuh,- hahaha," Rendy mengamati Sasya, tangannya seakan mengukur tubuh Sasya, yang saat itu sedang berdiri.

"Modelan gini mah, ga bisa dilepas!, hahah" tambah Rian dengan wajah genit.

"GA BOLEH! dia punya gue, jaga dia jangan ganggu!! awas lu bedua!!!" Adit mengerutkan keningnya, dan memberi peringatan pada kedua temannya dan membebaskan pundaknya dari tangan Rendy.

Lagi dan lagi Rendy dan Rian tidak bisa berkata apa-apa, mendengar pengakuan Adit barusan. Seakan tidak percaya, Rian bertanya lagi untuk memastikan bahwa pendengarannya masih berfungsi dengan baik.

"Tunggu lo bilang apa??" ujar Rian.

"Ga da pengulangan!!"

"Seriouslyy, akhirnyaa, gue ga jomblo lagi,,," teriak Rian yang langsung berdiri dan menarik perhatian seluruh siswa yang ada di kantin. Tak terkecuali Sasya dan teman teman nya.

Rian begitu senang kalau Adit sudah mulai membuka hatinya untuk perempuan. Bukannya tidak move-on dari sang pacar, namun ada satu wanita yang menggores luka cukup dalam. Dan Adit tidak mau memberikan hatinya begitu saja setelah disembuhkan.

"Apaan si lu norak banget." tukas Adit menarik pergelangan tangan Rian untuk duduk kembali.

"Hehe, sorry bro gue seneng banget akhirnya lu udah mau ngebuka hati lu lagi"

"Akhirnya gua bisa ngunci satu nama di hati gue" sambung Rendy dengan memegang dada serta tersenyum lebar. Tampak sekali wajah-wajah berlebihan disana.

Selama ini banyak gadis-gadis yang mendekati mereka, namun selalu bertepuk sebelah tangan. karena sebegitu banyaknya perempuan yang mereka kenal tidak ada yang terkait dihati Adit. Oleh kerena rasa solidaritas yang dipegang, mampu membuat mereka menahan diri untuk tidak menjalin hubungan dengan perempuan.

Sebenarnya Adit juga tidak enak menjadi penghambat kisah cinta kedua temannya, dan sudah memperingatkan agar menghapus perjanjian itu. Namun mereka tetap teguh menahannya atas dasar rasa kesetiakawanan.

"Lu beneran suka kan ama tuh cewe?. Kita nggak suka kalo lu naksir tuh cewe kepaksa karna kasian ama kita" tanya Rian dengan raut wajah iba yang terkesan dibuat-buat.

"Iya ntar 2 hari lu udahan ama dia!?" imbuh Rendy

"Gue ga pernah main-main soal perasaan" jawab Adit dengan wajah yang cukup serius.

Jadi sudah di pastikan tidak lama lagi mereka tidak akan menyandang status jomblo. Benarkah?

Eitsss penasaran makanya voment dulu biar tau kelanjutannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eitsss penasaran makanya voment dulu biar tau kelanjutannya

Akan kah adit bisa mendapatkan sasya dengan mudah??

Typo nya ga usah dipikirin!

©️

𝕸𝖆𝖘𝖎𝖍 𝕬𝖉𝖆 𝕬𝖐𝖚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang