"Aku tahu seberapa lemahnya aku!"

Pikiran ku kembali memutar memori mengerikan ketika di Double-Dungeon.

'Kekuatan. Tekanan yang memaksa kepalamu untuk menunduk, dan mampu membuatmu menyerah.'

'Bahkan kemunafikan palsu(?) Pun tidak dapat melindungiku.'

'Apapun yang dilakukan musuh, kekuatan murni akan menguasaimu, dan ketakutan akan membuatmu berlutut dan membuat jarimu tertanam ke tanah.'

'Aku diremehkan karena aku lemah. Meskipun kamu pintar, bijak, ataupun menerima rasa terimakasih..'

'Tapi ketika berhadapan dengan kekuatan.. Kamu akan mudah dikhianati!'

Aku pun menyerang bagian samping Ular Rasaka dengan pedangku. Namun ular sialan itu malah nyaris menggigitku, membuatku terpaksa melepaskan pedangku.

Aku nekat memegang tubuh si ular, namun monster ini malah menabrakan diri ke dinding, nyaris meremukanku. Aku bersyukur karena berkat pelindung (Name), lukaku tidak begitu parah.

'Benar, (Name).. Dia selalu menemaniku, bahkan di saat sibuknya juga ia sempatkan waktu luang untuk bertemu sapa.. Hanya dia.. Aku tidak boleh mengecewakannya! Aku harus jadi lebih kuat agar bisa melindunginya!' Aku memasukan semua poinku ke stat Strength, memeluk kuat ular sialan ini.

'Mati! Mati!'

"Mati!" Aku terus memeluknya erat hingga Ular Rasaka mengeluarkan darah dan mati.

#Jin-Woo POV End.

.
..
.

"Pasien Sung Jin-Woo dan (Fullname) belum kembali?" Tanya salah satu dokter pada staff wanita resepsionis.

"Iya, mereka pergi keluar pagi ini."

"Kenapa mereka belum kembali meskipun sudah matahari terbenam?"

"Tapi mereka cepat pulih dan akan keluar tidak lama lagi."

"Kita tidak bisa yakin dengan Hunter, kita harus membuatnya berada di dalam ruangan."

"Mereka bilang semua Hunter kelas tinggi itu kaya. Tapi Hunter kelas rendah tidak punya banyak uang, dan di Dungeon itu berbahaya.. Aku tak tau kenapa mereka memilih pekerjaan itu." Tambah sang Dokter seraya menghela napas kecil.

"Menakutkan ketika melihat kondisi para Hunter yang baru dibawa kesini, walaupun tidak separah pasien (Fullname)." Pria itu merinding ketika mengingat kembali kondisinya.

"Kenapa?"

"Aku penasaran apa yang mereka lakukan di dalam Dungeon.. Luka mereka tidak normal. Mereka datang dipenuhi dengan darah.. Jauh berbeda dengan luka orang yang mengalami kecelakaan. Seminggu lalu pasien (Fullname) datang dengan beberapa organ dalam yang hancur, tapi dia sudah siuman 24 jam setelahnya.. Itu menakjubkan, mereka masih hidup di kondisi seperti itu."

"Meskipun begitu.. Bukankah suatu keajaiban mereka bisa kembali dari Dungeon hidup-hidup?"

"Tidak sama sekali. Bahkan Hunter terlemah itu lebih kuat dari manusia biasa. Mereka sendiri adalah monster."

.
..
.

Terlihat Jin-Woo duduk bersandar pada mayat Ular Rasaka dan (Name) berjalan mendekatinya. "Kerja bagus, Jin-Woo." Ucapnya dengan senyuman.

"Terimakasih (Name).."

"Kalau mau berterimakasih.. Traktir aku makan." Balasan (Name) membuat Jin-Woo tertawa kecil.

"Tentu, kita makan enak nanti."

Hening sejenak di antara mereka.

"Haha.. Hahaha.." Tiba-tiba pemuda berambut gelap itu tertawa, membuat (Name) menoleh.

The Regressor (Solo Leveling × Reader)Where stories live. Discover now