Lelaki tadi menepuk-nepuk pundak junkyu pelan, "gue nunggu didepan kalau lo butuh penjelasan" ucapnya dan duduk dikursi tunggu ruangan tersebut.

Junkyu melangkah perlahan untuk mendekat, entah kenapa tapi langkahnya terasa begitu berat.
Melihat seseorang terbaring tak berdaya begitu membuatnya merasa dejavu.

"Rose.." panggil junkyu pelan, percaya atau tidak suaranya ikut bergetar.

Rose menoleh dengan tatapan sendu, matanya memerah dan wajahnya begitu basah. Dirinya begitu berantakan.

"Maaf"ucap junkyu lirih, ia merasa dirinya begitu bodoh.

Jika kalian merasa bodoh tidak masalah karna junkyu jauh lebih bodoh.

Tangis rose kembali pecah, "mama aku jun.. Hiks" dan kembali memeluk mamanya yang sudah tak bernyawa.

Junkyu kembali mendekat dan menarik rose kedalam dekapannya. Junkyu mendongak keatas menahan cairan bening yang sudah bertumpuk dimatanya itu agar tidak terjatuh.

Junkyu tahu betul bagaimana perasaan rose saat ini. Karna ia sudah lebih dulu merasakannya dan bahkan dua sekaligus.

Kehilangan seseorang yang kita sayang begitu menyakitkan:)

Setelah cukup lama berada di dekapan junkyu, rose mendorong dada junkyu menjauhi darinya.
"Aku mau sendiri" ucap rose lirih dan kembali menatap mamanya diatas bangkar.

Junkyu mengangguk pelan dan berjalan keluar ruangan meninggalkan rose.

Junkyu menatap tak minat lelaki yg tadi mengantarkannya.
Junkyu duduk disampingnya dengan jarak satu kursi kosong.

Lelaki tsb tersenyum maklum, "gue udah tau, maaf sebelumnya kalau lo cemburu ke gue"

Junkyu tak menjawab, ia mengalihkan pandangannya tanpa memandang lelaki tsb sama sekali. To tujuan dia kesini cuma buat denger cerita dari dia.

"Rose emang sering kesini belakangan ini" lanjutnya saat tak mendapat jawaban sama sekali.

Mendengar hal tersebut dengan cepat junkyu mengalihkan pandangannya kembali ke arah lelaki tsb, membuat yang ditatap terkekeh kecil.
"Gue haruto" ucapnya menjulurkan tangannya

"Gue ngga nanya!" ucap junkyu acuh. Membuat haruto kembali menarik tangannya.

"Ya seperti yang lo lihat, dia kesini cuma buat ngejengukin mamanya dia" lanjut haruto

Junkyu menaikkan sebelah alisnya, "bukan ketemuan sama lo?"

Haruto kembali tertawa kecil,"bisa jadi" ucapnya kemudian menggeleng gelengkan kepalanya

"Bisa bisanya lo masih mikir gitu setelah ngelihat mama nya rose meninggal" ucap haruto menatap junkyu

"Mamanya rose disini udah lama, gue tau karna sepupu gue juga lagi dirawat disini. Cuma gue ketemu rose ya baru baru ini, gausah cemburuan gitulah kasian pacar lo"

'Pacar lo' andai emang iya. Junkyu tersenyum simpul.

"Sayangnya lo berdua telat bgt datangnya, mamanya rose kambuh lagi terus lompat dari lantai lima"

"Dan asal lo tau.. Cuma rose yang bisa nenangin mamanya dia. Tapi ya gitu waktu itu berharga, jangan dianggap sepele"

"Oh atau... Rose telat kesini itu gara gara elo? Ck! Posesif bgt sampe ngorbanin satu nyawa" lanjut haruto panjang lebar. Ia menatap junkyu yang kini terdiam dengan mengepalkan kedua tangannya.

Junkyu marah? Iya! Junkyu kesal? Jelas iya! Tapi junkyu gabisa ngelakuin apapun karna apa yang dibilang haruto itu benar adanya.

Semua ini salahnya! Rose pasti membencinya!

Junkyu membenci dirinya sendiri. Dia juga tidak tahu mengapa bisa seperti ini pada rose. Junkyu hanya tidak mau rose pergi, ia tidak mau rose meninggalkannya dan pergi bersama lelaki disampingnya ini!

Bagaimanapun juga ia dan rose tidak memiliki hubungan apapun yang dapat mengikat mereka.

Salahkah junkyu marah hanya karena rose tidak jujur kepadanya?
Tapi untuk apa juga rose jujur? Ia bukan siapa siapanya rose!

Tapi salahkah jika junkyu berharap lebih hanya agar rose tidak beralih dan pergi meninggalkannya? Junkyu hanya berjaga-jaga karena satu satunya kebahagiaan junkyu adalah rose.





















































####
Tbc>>>

Aduh drama bgt... Udah kaya di wattpad² aja 😌

Btw, s-sad ending lebih kane loh 🙈

^LandSky^ Where stories live. Discover now