4. The Plans That Failed

515 166 374
                                    

Para detektif itu berencana ke kantor Jung saat ini. Daripada mengurusi Leira yang entah keberadaannya di mana, lebih baik Jay mempersingkat waktu untuk mengurus Jung lebih dulu. Mereka tengah menunggu seseorang yang bisa diajak bicara mengenai Jung.

Kim Namjoon, selaku sekretaris Jung yang menemui mereka. Dia membungkuk sebelum memperkenalkan diri. "Saya Kim Namjoon. Ada yang bisa saya bantu?"

"Saya Jay Park, dan ini Han Hyojoo, asisten saya." Han mengangguk. "Kami dari kepolisian Seoul, ingin mengajak anda berbincang sebentar mengenai kasus penculikan Jeon Jungkook."

"Baiklah. Mari ke ruangan atasan saya saja, siapa tahu anda bisa menemukan petunjuk lain." Namjoon dengan santai menawarkan. Mereka pergi mengikuti Namjoon di belakangnya.

Mereka mengitari ruangan Jung yang cukup luas. Namjoon duduk santai di sofa. Dia tidak ada rasa takut ataupun gugup ketika diinterogasi oleh polisi.

"Kalau saya boleh tahu, apa Jungkook pernah menghawatirkan sesuatu?" tanya Jay. Dia masih menatap Namjoon dari kejauhan.

"Saya rasa, Tuan Jungkook sedang mengkhawatirkan perusahaannya, karena banyak hutang dan nyaris diambang kebangkrutan."

"Selain itu, dia pernah bercerita sesuatu yang penting kepada anda?" tanya Jay lagi.

"Pernah. Tuan Jungkook pernah bilang pada saya jika istrinya selingkuh di belakangnya. Tetapi, saya juga tidak tahu pasti."

Jay mengangguk. Han menatap Jay, lalu menggeleng pelan. Tandanya, dia tidak menemukan hal yang mencurigakan ataupun petunjuk lain.

"Baiklah. Kami sudah selesai. Terima kasih sudah mengizinkan kami untuk melakukan penyelidikan." Jay dan Han membungkuk sopan sebelum pergi dari kantor megah ini.

Di dalam mobil, Jay mendengkus kasar, lalu mengacak rambutnya frustrasi. Sialan. Tidak ada jejak sama sekali, sekaligus minim bukti dan informasi. Leira juga memperumit penyelidikan polisi dengan kabur entah ke mana.

Jay mengembuskan napas pasrah. Sekon berikutnya, ponsel miliknya berdering.

"Aku melihat wanita itu mencampurkan racun ke dalam wine yang ia bawa pada malam kejadian itu." Lantas, telepon dimatikan sepihak.

"Halo?"

"Halo?"

Jay terlambat. Tetapi, dia mencoba menghubungi pemilik nomor itu lagi—ternyata sudah tidak bisa. Kasus kali ini begitu rumit sekali, sih, ya Tuhan.

"Sonbae, jangan marah-marah, nanti cepat tua." Han meledek, hingga terkekeh pelan.

Jay menghela napas. "Diam. Jalankan mobilnya ke kantor polisi sebelum kembali ke rumah Leira."

***


Leira dan Jimin duduk di atas sofa. Mereka menonton drama sambil memakan ramen. Leira jadi ingat—jika dia ke sini untuk membahas rencana selanjutnya dengan Jimin, bukan malah menonton drama.

"Kalau aku nanti pulang ke rumah ... aku harus menjawab bagaimana tentang hubungan kita?"

Jimin menoleh, memakan ramennya dulu sebelum menjawab Leira. "Jangan jujur. Bilang saja jika Taehyung itu mengarang, karena dia baru kenal juga dengan Jungkook.

"Masalah uang sepuluh milliar itu, bagaimana? Kuserahkan saja, ya?" tanya Leira santai.

"Tapi, nanti kita---"

"Tenang saja, uang yang kuserahkan bukan uang yang asli, melainkan uang palsu. Aku juga masih menunggu uang besar itu dicairkan setelah melewati beberapa prosedur." Leira menyela cepat.

He's DangerousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang