Dahi Naruto terlipat, Naruto benar-benar jengkel dengan sikap bocah uciha itu,
"Apa?! Se-serangga? Dasar Teme! Bisa kah kau lebih baik? Berhenti merasa seolah olah kau yang paling menderita di dunia ini!"  Dengan kedua tangannya, Naruto juga ikut meraih kerah si bocah uciha itu, kini tatapan mereka beradu dengan rasa kesal.

"Diam kau dasar serangga, kau tak ada apa-apanya dibanding diri ku, kau tidak akan pernah mengerti tentang ku, jadi berhenti lah bersikap sok keren! Kau itu~"

"Sasuke menunduk!" Seru Naruto tiba-tiba.

"Cih! Mengapa aku harus mengikuti mu?"

"Astaga! Sial! Bisakah kau mengikuti ucapan ku kali ini!" Bentak Naruto sambil menarik  tubuh Sasuke dengan cepat ke samping,.

"Ugghk!" Terlihat sebuah kunai yang datang entah darimana itu menancap tepat di bahu kanan Naruto, seketika darah merembes melalui lengannya.

Mata bocah uciha itu membulat, ia sangat kaget dengan apa yang baru saja terjadi, apa seseorang baru saja ingin membunuhnya?

"Sial! Darimana datang nya kunai ini dattebayo!" Ujar Naruto menahan sakit sambil mencabut kunai di bahu nya itu.

Naruto Benar-benar tak merasakan dari mana asal kunai itu, tiba-tiba saja kunai itu melesat kearah Sasuke apakah ini memang mengarah pada Sasuke? Atau dirinya?  Mengingat bahwa dirinya memang selalu ingin di bunuh setiap waktu karena kyubi dalam dirinya.

"A a- apa yang terjadi? Kenapa kau melindungi ku?!" Bentak Sasuke, masih nampak keterkejutan di wajahnya.

"Haa~ dia benar-benar buruk dalam mengontrol ekspresinya, dattebayo".batin Naruto.

" Hei Sasuke? Apa ini pertama kalinya bagi mu?" Tanya Naruto serius, sambil memegang lengannya yang masih berdarah, kunai tadi tertancap sangat dalam jadi mungkin butuh beberapa waktu sampai tubuhnya menyembuhkannya.

"Apa maksud mu?"

"Dari ekspresi mu sepertinya ini pertama kali ya? Berarti kunai ini memang tertuju pada ku," Ucap Naruto lalu meringis pelan.

"Kau? Apa maksud mu! Jika itu memang mengarah untuk mu tapi kenapa?" Seru Sasuke.

Naruto terdiam sebentar, "karena ini adalah hal yang sudah biasa terjadi padaku," Ucap Naruto pelan, membuat Tubuh sasuke membatu seketika,

"Apa? Biasa terjadi? Tapi mengapa?" Batinnya berfikir sangat keras.

"Tapi tenang saja dattebayo, aku tak pernah terluka parah, mungkin ini adalah luka terparah yang aku alami selama ini!" Lanjut Naruto memperlihatkan senyum grin nya, seolah olah tak ada yang terjadi padanya.

Sasuke mengepal telapak tangannya kesal, ia sangat kesal setiap kali melihat ekspresi Naruto yang terlihat sangat bodoh itu.

Naruto meringis pelan namun tetap memasang senyum khasnya, "seperti nya hari ini aku takkan melihat latihan mu, padahal aku sangat ingin melihatnya, tapi aku harus segera pulang dan menyembuhkan luka ini, jadii jaa~" Naruto berbalik pelan, sebenarnya ia tak berencana untuk pulang ke rumah nya, ia akan mencari orang yang melemparinya kunai, jika memang dirinya lah yang di incar pasti orang itu akan menunggu dirinya benar-benar sendirian.

"Aku akan membantu mu," Sahut Sasuke pelan.

Naruto menoleh kearah sasuke yang memalingkan wajahnya,

"Hmm? Baiklah!" Senyum Naruto mengembang melihat bocah uciha itu menawarkan bantuan.

Kini mereka berdua duduk di pinggir sungai, menatap danau yang membentang sangat luas itu.  Lengan Naruto juga nampak terlilit dengan kain putih, beberapa saat yang lalu Sasuke membantunya untuk mengobati lukanya, yaa walaupun dalam hal menyembuhkan diri, tubuhnya lebih baik dari orang normal lainnya.

Naruto : Behind The MaskWhere stories live. Discover now