3

4.2K 338 11
                                    

Beberapa hari berlalu, Naruto dengan cekatan membagi waktu nya,
Dipagi pagi buta ia akan sedikit melatih dirinya, kemudian berangkat ke akademi, Sepulang dari akademi ia akan bermain sebentar bersama Shikamaru, Choji, Kiba dan Akamaru  lalu saat malam datang ia akan kembali berkutat dengan kertas-kertas di kamarnya.

"Yossh! Aku akan mencoba tehnik fuin dasar, yaitu fuin penyinpanan!" Gumam Naruto, tangannya dengan lihai menulis sebuah tanda segel pada sebuah gulungan, lalu membuat segel tangan yang telah ia pelajari. Ia mencoba memasukkan kertas-kertas yang berserakan di lantai itu kedalam gulungan.

"Yosshhhaaa! Aku berhasil dattebayo!" Seru Naruto senang, ia berhasil menyegel kertas-kertas itu kedalam sebuah gulungan,  akhir nya ia kembali mencoba beberapa kali dan ia berhasil.

"Hmm? Ternyata ini sangat mudah dattebayo!" Ujarnya senang.

Tiba-tiba wajahnya menjadi datar dengan tatapan dingin yang sulit diartikan, bahkan mungkin tatapan itu takkan di mengerti oleh seorang nara yang cerdas.

"Ck! Ada yang  mengintipku ya?" Batin Naruto, karena kontrol Cakra Naruto yang sudah sempurna ia sudah bisa merasakan kehadiran orang lain di sekitarnya, bahkan ia sudah mengenali cakra orang-orang yang selalu berada di dekatnya.

Naruto dengan pelan membuat segel satu tangan tanpa di ketahui si pengintip tersebut.

Tanpa di sadari, Naruto telah berada di belakang orang lengkap dengan pakaian anbu yang masih tak menyadari bahwa yang ia perhatikan sudah berganti tempat dengan bunshin.

"Apa yang kau perhatikan?" Ujar Naruto datar dengan mengarahkan kunai tepat di leher anbu tersebut.

Anbu itu tersentak, kaget.
"Apa?! Bagaimana mungkin?  Aku tak merasakan pergerakannya!"  Anbu itu menoleh kembali kedalam kamar Naruto dan bunshin itupun menghilang dengan meninggalkan jejak asap di sana.

"Bunshin?!" Batinnya.

"Heh? Sepertinya kau kaget ya?" Naruto tersenyum kecil lalu membuat ujung kunai nya menyentuh leher Anbu itu.

"Dari topeng mu, kau bukan Anbu suruhan hokage, jadi apa kau Anbu root milik Danzo?" Tebak Naruto tepat di telinga Anbu tersebut.

"Anak ini benar-benar! Bukan, dia benar-benar seorang monster!"  Batin Anbu tersebut.

"Hei! Jangan coba-coba kabur dariku, aku sudah menandai diri mu jadi kau takkan bisa kabur, jadi jawablah pertanyaan dariku, dattebayo!" Naruto kembali membisik di telinga Anbu itu dengan dingin.

"Siapa kau sebenarnya?!" Tanya Anbu itu, Naruto menghela nafas berat, kesal.

"Aku menyuruh mu menjawab pertanyaan ku dan kau malah berbalik bertanya pada ku? Itu berarti...srekk~"

Naruto dengan cepat mengakhiri, kini Anbu root milik danzo itu mati dengan tubuh bercucuran darah di sana,

"Haa~ sial! Ternyata anbu  itu sangat lemah ya?" Gumam Naruto mengingat sudah berapa kali ia mengecoh anbu suruhan hokage dan kini untuk pertama kali pula ia membunuh seseorang dengan kedua tangannya sendiri, apalagi itu anbu milik danzo.

"Ughh!" Naruto terduduk di tanah, tubuhnya melemah.

"Sial! Aku menggunakan terlalu banyak cakra saat menekan anbu itu," Batinnya.

tak jauh dari sana seseorang melihat kejadian itu, karena Naruto mengenal cakra itu ia memilih mengabaikan, yaa orang itu adalah Anbu suruhan hokage ketiga yang terkadang datang untuk mengawasinya.

"Bocah itu bukan bocah biasa, aku harus segera melaporkan ini pada Sandaime,"

"Sial! Hari ini benar-benar hari yang buruk!" Gumamnya pelan lalu kembali memasuki apartemennya, segera membenahi dirinya.

"Membunuh ya?" Gumam nya menatap kedua tangannya yang baru saja ia cuci.
Lalu menghela nafas pelan. Ia tau bahwa suatu hari nanti ia akan melakukannya karena ia seorang shinobi, namun ia tak menyangka telah melakukannya secepat ini,

___________________

"Begitu ya? Baiklah kau boleh pergi,"  Ujar Hokage ketiga pada Anbu yang baru saja menceritakan kejadian yang baru saja ia lihat malam tadi,

"Naruto! Sampai kapan kau akan terus menyembunyikan kekuatanmu itu? Apa yang sebenarnya kau rencanakan?" Batin Sandaime lalu menghisap pipa berasap miliknya.

_________________

Ting!

Naruto membuka mata, ia mengamati sekitarnya, kakinya tergenang dengan air namun ia tak merasakan basah di sana, akhirnya ia menelusuri lorong lorong sepi itu, ia mendengar suara nafas dan akhirnya ia mengikuti arah itu.

"Kau~? " Ucap Naruto tergantung  melihat rubah raksasa di balik jeruji.

"Apa mau mu bocah?!" Seru Kyubi merasakan kehadiran manusia di mindskape nya.

"Kyubi? Apa kau kyubi?!"  Seru Naruto saat mengingat ia pernah membaca tentang kyubi berekor, namun ia tak menyangka akan bertemu kyubi berekor sembilan di sini,

"Cih, apa mau mu bocah?!" Ucap Kyubi dengan kesal, suaranya sangat sangat terdengar marah.

Naruto menggeleng, "aku tak punya keinginan apapun, aku juga tak tau aku dimana, dattebayo!" Ujar Naruto tulus,

Naruto mengerang marah, "jangan mengada ngada bocah manusia! Aku tau kau ingin kekuatan kan?!"

Nampak lipatan di dahi bocah kuning itu, " Hei kau! Aku tak tau apa kau itu benar-benar kyubi berekor 9 yang pernah aku baca di buku sejarah, tapi sikap mu itu benar-benar menjengkelkan! Sudah kubilang aku tak ingin apa apa, aku juga tak tau ini di mana, sialan kau!!!"  Naruto berteriak kesal, lalu memalingkan wajahnya dengan kesal.

"Cih! Tanpa tambahan kekuatan dari mu saja aku sudah sangat kuat! " Gumam Naruto yang masih dapat di dengar oleh kyubi ekor 9 itu.

"Apa?! Kemari kau bocah! Aku akan mengoyak tubuh lemah mu itu!" Kyubi kembali berteriak marah.

"Kalau kau akan melakukannya maka aku akan tetap  menjaga jarak dari mu!," Sahut Naruto,

"Pergi dari sini bocah! Kau menggangguku!" Teriak kyubi marah lalu memalingkan wajahnya.

"Hn! Tanpa kau suruh aku akan pergi jika tau cara nya!" 

Naruto memperhatikan tempat itu, gelap. Dan sangat sunyi, yang Terdengar hanyalah suara tetesan air.

"Hei? Disini sangat membosankan sekali, apa kau tak kesepiann"  Ujar Naruto menatap kyubi itu.

Kyubi membuka kedua matanya lalu menatap balik bocah di hadapannya itu, tatapan mereka bertemu di udara sesaat sebelum Kyubi memutuskannya.

"Dasar bocah!"

Ting!!

Naruto membuka kedua matanya, ia kembali ke kamarnya, ia seperti baru saja terbangun dari tidur yang amat melelahkan.

Hari itu, ia menyadari bahwa ia tak sendirian, ada makhluk lain di dalam dirinya, bersamanya. Kini ia mengerti mengapa semua orang mengatakan dirinya monster, ternyata ia seorang Jinchuriki kyubi.

Pagi itu ia dengan senyum lebarnya segera bersiap-siap menuju akademi.

#bersambung.....

Bonus

(Ambil aja klo suka, sapa tau mau di jadiin walpaper )

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Ambil aja klo suka, sapa tau mau di jadiin walpaper )

Naruto : Behind The MaskWhere stories live. Discover now