Chapter 19

300 13 0
                                    

Boruto saat ini telah digotong ramai ramai menuju kamar yang dipersiapkan oleh para jalang disini.

Mereka berbondong-bondong mengikuti Boruto dengan tatapan terbinar. Boruto saat ini dijadikan santapan sebagai budak se*s mereka.

Mereka yang senang Borutolah yang tersiksa disini. Digotong bagaikan sapi ingin disembelih. Seenaknya saja dirinya ingin dinodai. Mana satu kampung pula ingin meniduri dirinya. Ngenes banget.

Boruto tak bisa melawan para jalang yang mengepung dirinya diarak menuju kamar. Bayangkan saja 10 orang beramai ramai bersedia mengantarnya layaknya seorang raja.


Boruto sekarang berada di lantai 2 Cafe ini. Ternyata Cafe menyediakan sebuah kamar juga. Mungkin bisa dibilang seperti penyewaan kamar. Si pemilik Cafe sengaja menerima jasa sewa kamar dan dia juga yang telah mempekerjakan jalang untuk menghibur pengunjung yang datang sambil disuguhi aksi mereka.

Boruto dipapahkan diranjang berukuran king size. Mereka tersenyum licik menatap lapar disertai nafsunya yang menggunung ingin segera menyetubuhinya. Tubuhnya dililit tali dari tangan dan kakinya juga. Kalau sudah begini berpasrah dengan yang kuasa. Entahlah saat ini tidak ada pertolongan yang menghampirinya. Mana Ayah bodohnya malah kabur demi menghindari amukan sang Anak. Tanpa rasa kasihan, memanfaatkan disaat Boruto dikerubungi oleh gadis nakal yang berhawa nafsu tinggi dan ingin diajak bersetubuh, bukannya itu dosa, sebagai Ayah yang baik pastikan kondisi Anaknya lah minimal, lah kalo si Naruto mah kagak. Inimah pertanda gak sayang sama Anaknya lagi.

Lepaskan sialan! Kan bisa cari yang lain. Kenapa harus gue sih!! Bentak Boruto. Namun si Jalang tersebut malah mengelus dan meraba tubuhnya penuh gairah.


Ara-ara Boruto sayang! Kamu itu lebih manis dan tampan. Tentu saja kami disini lebih menginginkanmu!! Jawabnya sambil mencium bagian perutnya lamat lamat. Boruto sedikit mendesah kecil, gila sentuhannya seakan membuatnya hilang akal. Dia hanya terdiam dan berpasrah, seandainya ia tak kesini tadi pastinya tubuhnya akan selamat sentosa.

Gadis tersebut mencoba membuka kancing kemeja Boruto dengan paksa. Boruto termenung tanpa perlawanan, jika beradu bacot pun percumalah mereka semakin bertambah semangat menggoda dirinya. Gadis itu terbinar, Menatap lapar perutnya yang terdapat roti sobek menghiasi badannya. Dengan penuh nafsu gadis tersebut menciumi setiap bagian tanpa ada yang terlewatkan. Desahan tak dapat terhindarkan permainan gadis itu benar benar lihai.



Ahhhh.. Hngg.. Hentikan!! Lenguhnya serta desahan melesat keluar dari Mulutnya. Gadis tersebut seakan menyukai Boruto yang mendesah nikmat.


Hihihi... Desahanmu indah sekali Sayang. Uh, tubuhmu memang nikmat Boruto-kun!! Sesekali ia menggigit kecil dari perut hingga lehernya. Boruto mengejang hebat, dia memang handal memancing nafsu pria. Namun Boruto masih memiliki akal sehatnya, pokoknya ia tak boleh terpancing gairahnya.


Argghhh... Lehernya dihisap kuat olehnya dan meninggalkan bercak merah keunguan. Boruto berdecak, tubuhnya kini telah dipenuhi kissmark. Rasanya ingin memberontak pun sulit, lilitan tali ini benar-benar kencang.


Ara-ara Boruto Sayang. Bolehkah Aku mencoba milikmu. Pasti besar bukan!! Langsung tanpa persetujuan ia turunkan celana jeans serta celana dalamnya. Gadis itu ternganga melihat betapa besarnya, gagah dan berurat mengacung tepat dihadapan mukanya.

My Heart For Him [ Hiatus ]Where stories live. Discover now