폭로 - Uncovered

Bắt đầu từ đầu
                                        

Pria itu menoleh dan menunjuk Jennie. "Jennie,,,,"

Jennie dan Vee sama-sama melangkah mendekat. Vee merentangkan tangannya untuk memeluk Jennie sebagai salam pertemuan. Namun, baru beberapa langkah mereka mendekat, Jimin dengan cepat pula berdiri diantara mereka. Membuat Vee menurunkan tangannya dan menatap horor. Membuat Jennie berhenti melangkah dan menatap heran dengan sikap Jimin.

"Ini kantorku, bukan tempat melepas kerinduan"ucap Jimin dingin.

"Jim-"

"Nona Jennie, aku tahu kau begitu bahagia bertemu tunanganmu. Tapi hari ini kau sedang bekerja untukku. Kau sekretarisku dan berada di kantorku"Jimin menekankan kata tunangan dengan jelas.

Jennie menatap kesal dan kembali pada posisi semula. Sedangkan Vee masih berdiri dan menatap tak suka pada Jimin.

"Silahkan duduk, Tuan Vee"ucap Jimin sambil menunjuk sebuah kursi.

Vee duduk dengan mata yang masin menatap Jennie. Tersenyum lembut dan dibalas dengan senyum manis oleh Jennie. Jimin memperhatikan tatapan Vee dan Jennie bergantian. Mendesah kasar dengan meletakkan map yang sudah Jennie siapkan dengan kasar di depan Vee.

"Mohon baca surat kerja sama kita"ucap Jimin kesal.

Vee mengambil map didepannya, membaca perlahan dan diam berpikir berulang-ulang "Tuan Jimin, bukankah ini keterlaluan ?"

Jimin tersenyum sinis pada Vee.

"Kenapa? Ada masalah?"

Vee membaca ulang map ditangannya.
"Bukankah ini terlalu menguntungkan perusahaanmu ? Keuntunganmu melebihi dari 20% Tuan Jimin"

Jimin tertawa kecil "Benar, perusahannku tak akan bekerjasama dengan perusahaan yang tak bisa memberikan keuntungan besar"

Jennie yang belum mengerti hanya menatap takut dengan suasana dingin yang tercipta. Jimin dan Vee saling menatap tajam seakan-akan siap saling membunuh satu sama lain.

"Turunkan keuntungan yang kau ambil, kami akan memberimu 15% ditambah perkembangan anak sahammu yang lain"Vee mencoba melunakkan kesombongan Jimin.

Jimin menggeleng "Maaf, Tuan Vee. Sahamku telah tinggi di pasaran dan aku tak berminat menanamkan saham diperusahaan keluarga Kim"

Vee diam dan berdiri. Mendorong map didepannya hingga bergeser kedepan Jimin "Kami membatalkan kerja sama dengan perusahaan Signiel"Vee keluar diikuti wanita asing yang datang bersamanya.

Jimin tersenyum puas akan semua.

"Bagus sekali. Aku juga tak berminat bekerjasama dengan perusahaanmu Atau aku akan sakit kepala melihatmu menggoda calon istriku. Itu benar-benar membuatku pusing jika sampai terjadi"

Jennie memandang aneh pada Jimin yang tengah duduk dan tersenyum. Kehilangan kontrak atau batalnya kerja sama harusnya membuat Jimin kesal. Tapi yang dilihat Jennie justru sebaliknya.

"Astaga, dia ini kenapa ? Apakah dia masih waras ? Dia baru saja membatalkan kontrak yang akan terjadi. Itu berarti dia kehilangan milyaran dolar untuk keuntungan perusahaannya. Aku benar-benar tak mengerti pikirannya.

"Jennie"Jimin menoleh dan memanggil Jennie pelan.

"Ya, Tuan"

"Berhenti memanggilku Tuan. Kita pergi sekarang"

"Kemana ?"tanya Jennie dengan wajah polos.

"Sarapan. Kau belum makan pagi kan ?"

Jennie diam dengan semua perhatian yang Jimin tunjukkan. Melihat punggung Jimin yang telah keluar ruangan dan mulai menjauh dari pandangan Jennie. Jennie berlari kecil untuk menyusul Jimin. Mensejajarkan langkahnya namun sulit karena langkah cepat Jimin. Hingga tangan Jimin menarik dan mengenggam tangan Jennie. Jennie menatap tangannya yang berada dalam genggaman Jimin.

RECIPROCATION [END]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ