폭로 - Uncovered

166 34 4
                                        

VOTE VOTE VOTE

Lima belas menit kemudian Jennie turun dengan tergesa-gesa, menarik tangan Jimin keluar mansion menuju mobil Jimin yang terparkir. Jennie diam dan melihat deretan mobil yang ada di depan matanya. Semua berjejer rapi dengan mewah.

"Ini....,"

"Kita pakai mobil ini"Jimin menarik tangan Jennie menuju salah satu mobilnya.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang. Menuju sebuah perusahaan terbesar yang ada di kota Seoul. Jennie hanya diam saat melihat tulisan "Signiel Corp" yang terpanjang besar dengan rapi. Jimin turun dengan cepat tanpa menunggu Jennie, membuat Jennie sedikit berlari untuk menyamakan langkahnya dengan Jimin.

Tatapan takut dan heran terlihat jelas di wajah para karyawan Signiel. Takut karena kedatangan Jimin yang tiba-tiba dan heran karena Jimin datang bersama seorang wanita. Jennie memperhatikan itu kini juga menatap heran. Hingga saat Jennie berdiri di samping Jimin yang tiba-tiba berhenti karena tatapan para karyawan.

"Apa yang kalian lihat ? Ini bukan waktu untuk bersantai ! Aku membayar kalian untuk bekerja !"

Hening ! Semua karyawan kembali duduk dan bekerja. Jennie kembali mengikuti langkah Jimin yang memasuki sebuah lift menuju lantai 50 dengan keheningan yang mendominasi. Lift terbuka dan dengan cepat Jimin melangkah, memasuki sebuah ruangan besar dan langsung duduk untuk bekerja.

Jennie kembali bingung karena baru pertama kali bekerja di Signiel. Duduk dimeja kerjanya yang tak jauh dari meja Jimin.

"Ji-Jimin"panggil Jennie pelan.

"Hmm"jawab Jimin tanpa menoleh.

"Mmm, aku bingung apa yang harus aku lakukan ? Ini pertama kali aku be-"

"Cukup temani aku disini"

"....."

Jennie bingung dengan jawaban Jimin. Sungguh di luar perkiraan Jennie. Jennie sempat berpikir Jimin akan memberinya setumpuk file yang cukup membuat sakit kepala. Namun nyatanya sekarang Jennie hanya duduk diam dan melihat Jimin bekerja. Lebih tepatnya, Jennie hanya menemani Jimin bekerja.

Telepon di meja Jennie berdering membuat Jennie berjengkit kaget karena takut menganggu konsentrasi Jimin. Jennie mengangkat telepon tersebut dan memandang Jimin dengan semua yang telah ia dengar dari suara diujung sana. Jennie menutup telepon tersebut dan langsung berjalan mendekati Jimin.

"Jim...ah, maksudku Tuan Jimin. Ada klien datang dan tengah menunggu kita terkait kerja sama perusahaan yang akan kita laksanakan"

Jimin diam dan mendengarkan perkataan Jennie "Kerja sama ?"

Jennie mengangguk "Sekretaris perusahaan yang lama baru saja memberitahukan semuanya. Dan semua file sudah ada dimeja Tuan"

"Mereka tak pernah melaporkan itu padaku"Jimin mengambil tumpukan map yang tergeletak di mejanya.

Jennie diam karena tak tahu harus menjawab apa.

"Kita pergi sekarang"ucap Jimin sambil menyerahkan dokumen yang terkait pada Jennie.

Jennie menerima dokumen dari tangan Jimin dan mengikuti langkah Jimin sambil membaca dokumen ditangannya. Jennie berpikir harus tahu isi dokumen tersebut untuk mempermudah pekerjaannya. Hingga tak terasa mereka telah berada diruangan rapat. Jennie berdiri tak jauh dari Jimin dan menyiapkan beberapa keperluan rapat.

Hingga sebuah ketukan pintu membuat Jennie dan Jimin menoleh. Seorang pria masuk diikuti oleh satu wanita asing dan karyawan Signiel.

"Vee,"panggil Jennie pelan.

RECIPROCATION [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora