29. Penyelamat

12.8K 1.6K 90
                                    

Holaaa

Double up lunass!ദ്ദി(˵ •̀ ᴗ - ˵ )

Typo tandai! udah ngantuk berat haha

Seperti biasa tekan bintang dulu sebelum membaca. ≽^•⩊•^≼ 🐾˖°
.
.
.
.
.
.
Elmer lekas menggendong Bonnie yang bergelanyutan di bawah kakinya. "Uhh kau semakin berat dari terakhir kali aku menggendongmu."

Wajah ceria Bonnie menjadi cemberut ketika mendengar Elmer berkata bahwa ia berat. "Bonbon kuluc loh kak Elmel yang jalang olalaga makana tidak kuat gendong Bonbon. Humph!" Si gembul mulai menggembungkan pipi karena tidak terima dikatai berat oleh kakaknya.

Elmer menahan tawa. Bagaimana tubuh penuh lemak itu bisa dikatai kurus?

Fokusnya kemudian beralih ke Miranda dan Isabel. "Apa yang kalian lakukan tadi?" tanyanya dengan senyuman.

"Eh itu kami hanya sedang bermain. Iya kan Isabel?" Miranda meminta persetujuan dari putrinya. Entah kenapa wajah Elmer yang tersenyum terlihat sedikit mengerikan di mata mereka.

"Benar kakak aku, mama dan adik kecil sedang bermain dan kami hanya ingin mengakrabkan diri..."

"Begitukah?" Alis Elmer terangkat dan memandang mereka berdua dengan tatapan curiga.

Kedua ibu dan anak itu mengangguk diseratai dengan keringat dingin yang mengalir. Miranda tau di antara ketiga putra Dominic, Elmer adalah yang paling kejam. Walau mukanya cukup manis dan tampan tapi ia adalah seorang psikopat! Wanita itu benar-benar tidak tau bahwa Elmer akan datang hari ini, ia kira putra pertama Dominic itu masih lama berada di eropa.

"Tidak terlihat seperti itu bagiku?" Elmer dengan sengaja mengeluarkan belati yang baru ia beli dari pelelangan gelap. Belati itu adalah belati perak bertabur berlian. Kelihatanya sangat indah. Namun ketika belati itu ditancapkan pada dada maka Elmer yakin benda itu akan langsung menembus jantung.

 Namun ketika belati itu ditancapkan pada dada maka Elmer yakin benda itu akan langsung menembus jantung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Miranda dan Isabel benar-benar tidak bisa menahan ketakutan. Wanita itu seketika menggenggam tangan Isabel dan menyuruh putrinya pergi dari sana.

"Eh, Elmer itu.... bibi ada urusan sebentar jadi bibi dan Isabel pergi dulu yah. Ngomong-ngomong selamat datang atas kepulanganmu." Wanita dan putrinya itu terburu-buru pergi dari sana sebelum....

Slat! Belati yang di pegang Elmer seketika menggores pipi Miranda dan menancap pada dinding di belakang mereka. Darah segar langsung menetes dari pipi perempuan itu.

"Ups. Tanganku tergelincir,"ujar Elmer tanpa rasa bersalah.

Miranda memengangi pipinya ia nampak terkejut dengan apa yang terjadi barusan tanpa banyak berkata perempuan itu seketika langsung menarik putrinya pergi dari sana sebelum sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.

"Cih." Elmer memandang punggung mereka berdua yang sudah kabur dengan datar.

"Ishh kakak napa mata Bonbon ditutup?" protes si kecil.

BONNIEWhere stories live. Discover now