15. Kakek tua

17.5K 1.7K 64
                                    

HOLAAA!

Sebelum membaca tekan bintang dulu yukk!

Double up lunass!
.
.
.
.
.
Bonnie cemberut, sambil mengelus pipinya yang sedikit berdenyut, " Daddy kita mucuhan yah!' ucapnya sembari melotot lucu ke arah sang ayah.

Balita itu ngambek rupanya karena Daddy meminta papa untuk mencabut gigi susunya. Tetapi untung saja gigi berlubangnya tidak terlalu parah, hanya butuh sedikit tambalan gigi untuk memperbaikinya.

Namun Balita mungil itu dianjurkan untuk rajin sikat gigi apalagi ketika memakan makanan yang mengandung banyak gula.

"Nanti daddy akan dikutuk cama peli gigi, bial gigi daddy ompong cemua. Humphhh." Balita itu memalingkan muka dengan menggembungkan pipi bulat merahnya.

'Beberapa menit lagi ngambeknya pasti hilang jika ia butuh sesuatu dariku.' Dominic membatin. Pria itu diam saja karena capek meladeni putra bungsunya yang sedang dalam mode tantrum. Ia lelah karena sedari tadi sibuk mengomel pada si gembul itu.

Abel mendekati Bonnie lalu memberikan bola baru yang diminta oleh adik gembulnya tempo hari. "Untukmu..." ucapnya, ia sepenuhnya mengabaikan aksi pertengkaran antara daddy dan adiknya.

Bonnie berbinar menatap bola ditangan Abel. "Uwahhh!" telimakacih kakak Bonbon cayang kakak bannak-bannak!" Bonnie lantas mencium Abel lalu kemudian mencium bola kuning barunya itu. "Muahhh hehe!"

'Hah! apa bagusnya bola kuning itu.' Ace membatin karena bingung dengan tingkah adiknya yang mencium bola dengan sayang. Itu kan benda mati! Hei! "Mau main dengan kakak?" tawar Ace kemudian. Seketika ia memiliki ide cemerlang. Ide yang bagus jika ia bisa berduaan dengan adik bulatnya itu kan haha.

Bonnie lantas mengangguk dengan semangat. "Mauu! ayoo main bolaa cepakk!"

Abel disebelahnya mengelus kepala Bonnie karena gemas akan tingkah lucunya. "Sana main bersama kakak Ace tapi minta ijin dulu sama daddy."

Dominic yang mendengar itu lantas pura-pura tidak mendengar percakapan kedua putranya dan berlagak sibuk akan sesuatu dengan phonsel miliknya.

Bonnie terdiam sebentar merenungkan sesuatu lalu Balita gembul itu lalu turun dari kursinya dibantu dengan Abel.

Bonnie berjalan menuju sang ayah yang sibuk dengan phonsel miliknya padahal sih hanya pura-pura haha.

"Daddy Bonbon mau main bola boleh?" Buntalan imut itu berdiri persis di samping sang ayah. Tak lupa dengan gestur malu-malu sambil memainkan jemarinya yang gembul.

"Em bagaimana yah..." Dominic pura-pura berpikir.

"Bonbon cudah cembuh kok daddy plicc. Yahh.. yah." matanya sudah berkaca-kaca karena takut daddynya tidak mengijinkan.

"Beri daddy sesuatu agar daddy mengijinkanmu bermain bola."

Bonnie lantas termenung dengan muka yang mengerut lucu karena dimayunkan. Tak lama kemudian Bonnie tersenyum ceria karena menemukan sesuatu yang membuat daddynya itu mengijinkannya main bola!

"Daddy.. daddy gendong." Bonnie melompat-lompat meminta segera digendong oleh sang ayah. Tangan gembulnya direntangkan.

Dominic pun mau tidak mau menuruti keinginan putra bungsunya itu. "Ada apa?"

"Codolkan pipi cini-cini dad..."

Dominic lalu menuruti perintah sang anak lalu, "Chuuu!" pipinya dicium begitu banyakk dan berkali-kali sampai air liur balita gembul itu menempel dipipinya.

"Haha sudah cukup." Dominic tertawa.

"Ijinkan main bola daddy plic!" Bonnie terus mencium pipi daddynya sampai ia diijinkan main bola!

BONNIEWhere stories live. Discover now