12. Jangan rebut punyaku!

19.1K 1.9K 52
                                    

Holaa!

Sorry baru up lagi sibuk mau raya soalnya hehe

Supaya penulis makin happy♡ sebelum membaca tekan bintang dulu yukkk (っ˘з(˘⌣˘ )
.
.
.
.
Bonnie berlari sambil menendang bola sepak miliknya, Balita itu bermain bola dengan lima penjaganya yang dihukum kemarin saat menangkap katak.

"Opel kemali uncle?" ujarnya sembari membawa badan gempalnya menuju bola.

"Baik tuan muda." pengawal itu menggiring bola ke hadapan si bocah bulat sampai Bonnie akhirnya bisa mencetak goal.

"Yeyyy Bonbon menang holee!" Cerianya tanpa tau bahwa para bodyguard itu sengaja mengalah padanya dalam permainan bola.

Mereka semua bermain bola di lapangan mansion Alexander yang luas. Entah kenapa akhir-akhir ini ia sering menghabiskan waktunya dengan lima penjaga itu mungkin karena kakak-kakaknya sibuk begitu pula daddynya ditambah juga kak Elmer sedang berada di luar negeri. Mansion terasa begitu sepi.

"Ah Bonbon capek," ucapnya sambil menepi ke pinggir lapangan. Di sana sudah ada onty Maria yang menyambutnya, untuk sekedar menyajikan camilan manis dan jus.

"Bagian kalian ada di dapur," ujar Maria pada para pengawal Bonnie. Para pengawal itu lantas pergi ke dapur untuk mengambil jatah makanan mereka.

"Uncle telimakacih untuk hali ni yah. Nanti kita main lagi." Bonnie melambaikan tangan ke arah para pengawalnya itu.

"Baik tuan muda." Para pengawal menunduk hormat lalu pergi dari sana.

"Ah cegalnaa--," ucapnya sembari menyeruput jus bikinan Maria.

"Isabel mau bola juga..." Celutuk seseorang dibelakang mereka. Bonnie lalu menoleh untuk sekedar melihat anak perempuan yang lebih besar darinya, anak perempuan itu menatapnya dengan tatapan memelas.

Itu anak onty penyihir kemarin!mau apa dia kemari?!

Bonnie berdiri dari duduknya kemudian memegang bolanya erat-erat. "Tidak akan Bonbon beli! beli caja sendili lagian anak pelempuan tidak main bola," ujar Bonnie ketus sambil menatap sinis ke arah anak perempuan itu dengan mata bulatnya yang lucu.

Isabel menangis keras karena tidak diberi bola hingga Miranda datang ke mereka karena melihat putrinya yang menangis. "Ada apa Isabel?"

Isabel menunjuk bola di tangan Bonnie. Ia menginginkannya.

"Hei kau, berbagilah sedikit!" Miranda berkata keras ke arah Bonnie. Namun Bonnie tetep menggeleng tidak mau membagi bolanya pada Isabel.

Miranda menghampiri Bonnie dan ingin merebut bolanya, namun di hentikan oleh Maria. "Ingat nyonya jika anda sampai menyakiti tuan muda kecil, maka akan saya laporkan kepada tuan besar," ujarnya berkata tegas terhadap perempuan bersolek tebal itu. Miranda yang mendengar itu lantas menjauh pergi sambil menggandeng tangan putrinya.
.
.
.
.
.
Bonnie asik bermain dengan katak-kataknya di ruang bermain, dia menamai katak-kataknya A, B, C, D dan E. saat asik bermain dengan hewan anfibi itu seseorang datang menghampirinya, itu isabel yang sengaja dititipkan disana oleh sang ibu.

"Ih menjijikan," ujar Isabel ke arah Bonnie yang bermain dengan katak. Namun bocah gembul itu tetap mengabaikannya tidak berkomentar apapun.

Isabel yang geram dan merasa diabaikan lantas melihat kesekeliling dan menemukan bahwa ada bola yang berada tidak jauh dari bocah mungil itu. Isabel kemudian mengambilnya.

Bonnie baru bereaksi ketika bolanya diambil. "Kembalikan bola Bonbon," Serunya agak keras.

Isabel menggeleng, Bonnie lalu menghampirinya berusaha merebut bola. Keduanya pun tarik-tarikkan sampai bola karet yang lentur itu pecah karena tertusuk sesuatu di tangan Isabel.

BONNIEWhere stories live. Discover now