28. Wanita jahat datang lagi!

12K 1.6K 111
                                    

Holaaa!

Sebelum membaca tekan bintang dulu supaya penulis makin happy♡

Typo tandai!

Ada note di bawah read sampai akhir!
.
.
.
.
"Kenapaa kau lama sekali menarik hati Dominic hah?!Bahkan aku harus dua kali turun tangan sendiri membantumu!"

"Mereka sama-sama dinginnya seperti ayah mereka jika anda tau dan sulit sekali diluluhkan."

"Jika kau tak bisa, maka aku akan tetap pada rencana awalku yaitu menggantimu dengan wanita lain dan terpaksa aku harus membuangmu dan juga putrimu itu."

"Jangan gantikan aku, aku mohon aku akan berusaha meluluhkan hati mereka beri aku waktu sekali lagi," mohonya.

"Untuk saat ini focusmu hanya pada anak-anak Dominic, tarik hatinya maka kau akan mendapatkan Dominic! Sekarang pergilah!"

Miranda Mengangguk sebelum melangkah pergi keluar. Dia baru saja sembuh dari sakitnya akibat diperkosa secara ramai-ramai hingga selangkangannya butuh beberapa jahitan dan ketika ia baru saja keluar dari rumah sakit ia malah dipanggil oleh Max dan sialnya ia sampai harus dimarahi dan diomeli oleh pria itu.

Miranda harus merencanakan hal lain lagi agar ia cepat menikah dengan Dominic atau jika tidak ia akan segera dibuang dan Miranda tidak mau hal itu terjadi. Ia dan putrinya harus bisa setidaknya hidup enak!
.
.
.
.
.
Perempuan itu melangkah dengan gayanya yang angkuh, para pelayan seketika tertunduk lesu, ia kira Miranda tidak akan datang lagi ke mansion Dominic dan hanya menitipkan putrinya yang manipulatif sama seperti dirinya. Namun sepertinya mereka salah Miranda tetap kembali lagi ke mansion tuan besar mereka.

"Mama!" Isabel menghampiri dan memeluk ibunya yang baru saja datang.

Miranda melepas pelukan putrinya karena melihat sesuatu yang aneh."Kenapa badanmu merah-merah begitu?!" focus Miranda malah teralihkan ke badan Isabel yang penuh akan ruam merah.

Isabel tiba-tiba memasang raut sedih bahkan matanya sudah berkaca-kaca siap menumpahkan air mata. "Ini gara-gara anak itu!mama ia jahat pada Isa hiks!" anak perempuan itu mulai menangis berusaha menarik simpati ibunya.

"Benarkah? Dia jahat padamu selama aku pergi?! berani sekali dia!"

"Hiks-hiks dia selalu mencari gara-gara denganku." Tatapannya mengiba.

"Biarkan mama nanti yang membalasnya." Miranda lantas memeluk putrinya.

Isabel tersenyum licik di dalam pelukan ibunya. Haha Bonnie tidak akan selamat dari amukan ibunya kali ini. Dia tidak sabar melihat ibunya melakukan sesuatu pada balita itu.
.
.
.
.
.
Namun nyatanya rencana mereka belum dapat benar-benar dilakukan karena masih ada Dominic di sekitaran bayi gembul itu. Untuk hari ini Miranda hanya fokus berpura-pura menjadi calon ibu yang baik bagi putra-putra Dominic. Ia akan memberi pelajaran bocah gendut itu ketika Dominic tidak ada.

"Cepat! kerjanya jangan lambat!" Miranda menyuruh para pelayan meletakkan hidangan makan malam dengan rapi di atas meja. Dari tadi wanita bersolek tebal itu menyuruh para pelayan ini dan itu. Mengomentari pekerjaan para pelayan serta mencaci maki.

Biasanya jika tidak ada wanita itu mereka semua tetap menghidangkan makanan dengan rapi kenapa wanita itu mendadak mengatur-ngatur mereka dengan marah-marah pula. Menyuruh membersikan mansion lebih dari sekali dan mengomentari ini dan itu.

Apa kepalanya sedang terbentur sesuatu? sehabis menjalani pengobatan di rumah sakit? apa otaknya mendadak jadi sedikit bergeser? para pelayan hanya bisa menyimpan kekesalan mereka di dalam hati tanpa mengutarakannya.

"Bagaimana kabar kalian hari ini?" Miranda memulai percakapan ke kedua putra Dominic yang sedang makan malam di depannya. Sembari tersenyum ramah Miranda terus menawarkan lauk pauk.

BONNIEWhere stories live. Discover now