17. Ingin merebut perhatian

14.8K 1.5K 66
                                    

I ∟OⅤ∈ Υ〇∪…..φ(。・ω・。 )

Supaya penulis makin happy tekan bintang dulu yuk!♡

Typo tandai yah!
.
.
.
.
.
Isabel memandang Bonnie sinis namun balita itu diam, seakan tidak terganggu dengan ucapan Isabel dan pandangan menyebalkan gadis kecil itu. "Kakak pacti tidak punya lumah, makana tinggal dicini. Kacian cekali..."

"Kau mengejekku?!" Isabel berusaha bangun dari kursi roda karena mendengar kalimat yang seperti menyindir dirinya. Namun kakinya masih sakit, Isabel kembali duduk tidak jadi menghampiri Bonnie. "Ku adukan kau pada ibuku!" serunya.

"Dasal tukang adu... Wekkk." Bonnie memeletkan lidahnya.

"Tuan muda kecil waktunya makan camilan! ada puding susu dan buah melon kesukaan tuan muda!" suara Maria yang memanggil dari dapur mengalihkan perhatian balita kecil itu.

Bonnie berlari ia mengabaikan Isabel yang masih setia mengomel entah apa yang ia katakan. Bocah gembul itu tidak peduli yang ia pedulikan adalah buah melon segar dan puding susu!

Seketika Bonnie juga lupa jika sedang bermain petak umpet dengan paman-pamanya yang berwajah preman. ( ' ▽ ' )

Waktunya makan camilan!
.
.
.
.
.
Bonnie memakan pudingnya dengan lahap sampai belepotan disekitar pipinya. Maria dengan telaten mengusapkan sapu tangan berbahan satin di sekitaran pipi gembul itu.

"Nyam..nyam." Bonnie sesekali menyuapi Maria dengan puding susu dan menawari pengasuhnya itu melon. Maria hanya pasrah saja, karena jika ia melolak dipastikan balita bulat itu akan menangis!

"Onty Malia apakah kakak Ace lama datangna? kakak beljanji bawa Bonbon naik motol hali ni."

"Mungkin sebentar lagi tuan muda." Maria menanggapi.

"Umm.. Apakah Isabel tidak dapat puding juga?" gadis kecil itu tiba-tiba datang dan menyela pembicaraan. Isabel datang dengan raut memelas. "Aku kan sedang sakit mungkin puding itu lebih cocok untukku," Isabel berkata kembali.

"Maaf nona puding ini milik tuan muda kecil, jika anda mau saya bisa meminta pelayan membuatkan puding yang sama untuk anda," Maria menawari.

'Dacal latu dlama...,' Bonnie membatin. "Kakak mau? ini puding cica Bonbon makan caja." Bonbon menyerahkan mangkuk puding yang telah habis setengah.

Isabel tersenyum secara terpaksa, 'bagaimana bocah gendut itu menawariku makanan sisa?!.'

"Tidak mau yah? yah cudah Bonbon makan cendili caja." Balita gembul itu kembali memakan makanannya dengan lahap tidak terpengaruh dengan padangan tajam Isabel.

"Um, biar Isa menyuruh pelayan untuk menbuatkan puding baru saja," ucapnya sembari tersenyum ke arah Bonnie melupakan hatinya yang kesal setengah mati karena bocah bulat itu.

"Biar saya saja yang menyuruh pelayan membuatkan anda puding nona."

"Baiklah terimakasih." Isabel tersenyum manis.

Maria lekas berdiri dan berjalan menuju dapur ia meninggalkan Bonnie sebentar.

Ketika Maria sudah cukup jauh gadis kecil itu lagi-lagi memandang Bonnie dengan raut tak suka. " Hei kau! kenapa menawariku makanan sisa?!hah!"

"Kakak cendili yang mau puding calah Bonbon dimana?" balita gembul itu menjawab enteng, sembari bergantian memakan melonnya dengan lahap. Ia suka buah. Lain kali Bonnie akan menyuruh Onty Maria membuatkan buah beku dengan lumuran saus coklat dan taburan meises seperti yang ia lihat di internet! nampaknya lezat membayangkanya saja sudah membuat perut kecilnya lapar kembali!

BONNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang