Right now I feel the same way about you .

4.8K 310 5
                                    

Please keep comment and vote my story!

Maaf untuk beberapa waktu yang cukup lama tidak bisa menulis, karena Akhir-akhir ini aku sangat bnyk kesibukan Ya kalian bisa maklum lah..

-----------------------**-------------------------

"Bangun! Ini sudah pagi!"

Sebuah suara yang serak berbicara tepat di samping telingaku. Membuat ku menggeliat dan membalikkan tubuhku. Dan kali itu dua tangan itu merangkul ku mengangkat tubuh ku secara paksa, tunggu ini bukan mengangkat? tapi ini menyeret, aku mulai terbayang sesuatu di kepala ku. 'Apa aku di culik?'

dan

SPLASH!! Air menyembur ke badan ku membuat ku menggigil kedinginan, dan kini suara itu tertawa. tapi kemudian kurasakan dekapan lembut yang membelai tubuh ku, aku membuka mataku dan pria yang kini menjadi kekasih ku itu tersenyum sembari membetulkan posisi poniku yang menutupi sedikit bagian mataku.

"Arga!!"

Aku berteriak tapi tampak nya arga sama sekali tidak merasa risih, ia malah memperjelas tawa nya.

"Hahaha.. liat deh muka kamu merah tau :p"

Aku memalingkan wajah ku, tapi dengan cepat arga menangkup wajah ku.

"Jangan berpaling dariku.."

Aku mengerjap, apa? Dia berkata apa? Dia berkata seolah itu adalah permintaan yang harus ku penuhi, itu bukan permintaan tapi lebih tepat sebagai permohonan.

Dan dari nada bicaranya aku yakin dia sangat serius dengan ucapan nya.

"Ehmm?"

"Cepat mandi, bau tau~" arga mengangkat tubuh ku, dan mengalungkan handuk ke leher ku. Aku hanya mengangguk, dia tersenyum dan mengusap kepalaku sebelum mengecupnya.

Waktu berlalu, sudah 4 hari sejak saat itu aku tidak bertemu arga.

Bahkan saat di kampus, tapi entahlah aku tidak mempunyai keinginan untuk bertanya pada rehan ataupun radit mengenai arga.

"Kalo ga salah tiga hari yang lalu aku ngeliat arga deh.."

"Dimana?"

"Di jalan menuju rumahnya. Tapi setelah itu aku gak liat lagi soalnya ketutup sama mobil sedan yang lewat.."

"Duh aku jadi khawatir sama tuh anak, soalnya kan dia cuman pamit mau pulang sebentar aja, terus ga balik-balik.."

rehan nampak paling cemas, wajahnya menegang.

Aku tak sengaja lewat saat mereka berbincang-bincang mengenai arga, spontan aku mencegat mereka yang akan pergi.

"Dimana kalian melihat nya?!"

Mereka menatap ku aneh, "ada apa?"

"Apa dia baik-baik saja?!" Kini aku tidak tahu aku berteriak frustasi di depan mereka dengan tangan yang bergetar.

"Apa yang kamu inginkan? Dasar aneh!"

Radit menarik rehan menjauh dari ku, dan mendorongku.

Saat itu aku sadar aku terpukul dengan ketiadaan nya, aku menyentuh dadaku perlahan, selama ini aku tidak memiliki apapun yang harus ku banggakan dan tak ada yang membuat ku sedih sebelumnya, tapi saat arga tidak disisiku kenapa aku merasa sangat terpukul?

Seharusnya aku tidak mengabaikan perasaan ini terlalu lama.

-------------------**-------------------

Arga pov's

Sekarang aku tidak bisa kemana-mana, semua tempat disini di awasi. Ayah tak akan melepaskan ku untuk yang kedua kalinya.

That's ambition? or Love? (BoyXBoy)Where stories live. Discover now