Day 3 : I like u? or just ...

5.5K 424 13
                                    

ARGA POV’S

Kalian boleh menertawakan nasib ku sekarang, ya karena kini aku hanya berbaring di atas ranjang ku, mencoba menetralkan kembali pening yang menimpa kepalaku, ayah sudah pergi untuk maslah bisnis nya keluar negeri, aku bisa bernafas lega untuk beberapa saat.

Aku menatap kosong jendela yang diterpa oleh angin, ‘wajah tampan ku mungkin seperti mayat hidup saat ini’ aku menyengir, karena membayangkan wajah mengerikan ku saat ini.

Aku mencoba berdiri untuk pergi ke kamar mandi, sambil memegangi kepalaku yang masih berdenyut sakit aku berjalan menyeret kaki ku ke kamar mandi, dan bersandar ke dinding kamar mandi, lalu melihat wajah ku di cermin aku memutar kran air dan membasuh muka pucat ku, mencuci wajah ku yang sekarang kembali segar, dan menyalakan shower, aku berdiri dengan tenang di bawah guyuran air shower, berharap setelah keramas kepala ku kembali segar dan berhenti sakit.

*skip

Aku keluar dari kamar mandi dengan sudah mengenakan boxer ku, aku mengusap rambut ku yang basah dan duduk kembali ke ranjang ku, menghela nafas lega karena sakit kepala ku mulai membaik. Karena merasa tidak memiliki kegiatan, aku kembali merebahkan tubuh ku untuk istirahat, karena merasa panas aku tidak mengenakan kaos ku untuk menutupi bagian atas tubuh ku. Memejamkan mata ku dan menarik selimut ku, aku segera tertidur karena kepala ku masih berdenyut.

---------------------------**---------------------------

Back to BAGAS POV’S

Aku menghentikan taxi ku di depan komplek perumahan yang mewah, aku membayar ongkos taxi itu dan segera berlari memasuki komplek itu sembari membaca alamat yang terdapat di ponsel ku.

Aku memelankan lari ku, dan mengubah langkah ku menjadi berjalan, aku melihat kearah sebuah rumah yang berpagar tinggi, dan memiliki halaman yang lumayan luas itu, aku memencet bel nya dan berjingkat-jingkat untuk melihat ke dalam, dan tanpa kusadari pagar dengan otomatis terbuka membuat badan ku sedikit terhyung ke depan, tapi tidak jatuh karena kaki ku berhasil menahan berat tubuh ku. Aku masuk tanpa permisi karena kurasa pagar yang terbuka mempersilahkan ku masuk, aku mengetuk pintu karena tidak tahu dimana bel nya berada, mata ku menelisik seluruh pemandangan yang dapat ku lihat dari depan pintu rumah besar ini, aku terus mengetuk sebenarnya sedikit menggedor, dan tak sampai 5 menit aku berdiri di depan pintu seorang wanita paruh baya keluar, dengan memakai seragam selayaknya pelayan, ya mungkin disebut maid. Aku tersenyum pada ibu itu, “apa arga ada dirumah?” tanyaku dengan nada rendah, wanita paruh baya itu sedikit menatap ku meneliti tubuh ku dari atas sampai ke bawah, aku sedikit risih tapi tetap memaksakan senyum ku, “kenapa mencari tuan muda? Dia sedang istirahat dan tidak bisa di ganggu!” kata wanita itu dengan sarkastik, aku mendengus dan berpikir sebentar, lalu alis ku sedikit naik aku sudah mendapatkan alasan yang akan membuat ku boleh masuk kerumah itu, “tapi aku sudah mendapatkan ijin dari arga untuk bertemu, dia memperbolehkan ku kerumahnya..” jawab ku sedikit penuh penekanan agar dapat meyakinkan wanita itu, wanita itu sedikit menunduk, dan terlihat kebingungan, aku tersenyum menang.

“tapi tuan besar tidak memperbolehkan siapapun mengganggu tuan arga untuk saat ini.” Jawab nya kini, aku melirik kesudut bibir wanita itu, bergetar ia seperti nya menahan sesuatu “aku kenal dengan tuan besar mu, jadi tenang saja, biarkan aku masuk dengan tenang.” kali ini nada bicara ku ku buat setenang mungkin, wanita itu pun sedikit bergerak menjauh sekarang dan membukakan pintu untuk ku, aku tersenyum dan berjalan dengan penuh percaya diri ke dalam, lumayan juga pembokat nya bisa dikibulin, aku menahan tawaku.

“kamar tuan muda, di atas.. paling depan” kata wanita itu lagi, aku hanya mengangguk dan menuju tangga dan menaiki nya, tepat saat sudah di atas terdapat deretan 3 kamar yang berderet di setiap lorong rumah ini, aku membuka perlahan pintu pertama seperti yang dikatakan wanita paruh baya tadi.

Aku kini sudah di dalam kamar itu dan menutup kembali kamar itu, aku menerawang kamar ini begitu luas, dan di tata layaknya kamar modern masa kini, dengan desain yang unik dan warna cerah yang mendonimasi, membuat ny terlihat nyaman untuk ditinggali, dan tepat saat aku terpengarah mengagumi kamar ini sembari melihat-lihat pajangan dan buku-buku yang berjejer di lemari, arga duduk di ranjang nya menatap ku tajam.

ARGA POV’S

Apa yang dilakukan nya disini, aku memperhatikan gerak-gerik nya sejak tadi hingga kini ia menyadari pandangan ku, dan berbalik menatap ku, dengan sedikit kaget dan kebingungan. Aku menatap nya lekat dengan mata tajam ku, tidak membiarkan mata nya menjauh dari mataku, ia segera membuang pandangan nya, dan berbalik.

“apa yang kamu lakukan dikamar ku? Menyusup?” Tanya ku masih terus menatap nya walaupun yang kini ku tatap adalah punggungnya, bagas diam tak bergerak “ak-ku khawatir.” Jawab nya singkat tapi aku tahu ia sedang gugup saat ini, aku menarik sudut bibir ku, “mengkhawatirkan aku? Kenapa? Sudah ku bilang kamu bukan siapa-siapa!” aku menekan kan kata-kata terakhir ku, ia berbalik, kini kaki nya melangkah menuju ranjang ku dan duduk disudut ranjang ku, ia mengepalkan tangan nya.

“kenapa? Yang ku katakan benar kan?” aku kembali menyambung kalimat ku, karena dia masih saja diam, “aku tidak tahu, hanya saja perasaan ku mengatakan kamu sedang tidak baik.” Bagas menggeleng keras, seperti sedang berusaha menyadarkan dirinya dari sesuatu, aku tersentak mendengar jawaban nya, “kamu mengasihani ku?!” aku meninggikan nada suara ku, inilah yang aku tidak suka saat orang mulai bersimpati pada ku ku rasa dia hanya sedang mengasihani ku tanpa ada perasaan apapun.

Bagas kembali mengepalkan tangan nya erat, “aku tidak! –“ dia diam menggantungkan kalimat nya, tapi aku dapat melihat seperti ada sesuatu yang berusaha ia sembunyikan sejak tadi, “aku ingin melindungi dan –“ aku berusaha mendengar kan kalimat yang berusaha ia ucapkan, aku hanya diam menatap wajahnya yang sedikit menunduk berusaha menyembunyikan matanya, “dan menjadi tempat berkeluh kesah mu..” kini ia mengangkat wajah nya dan menatap ku dengan mata coklat gelap nya yang kini seperti bersinar, aku sedikit mengerjap, “hmmhuahaha.. apa katamu? Kamu ingin melindungi ku? Kamu bisa apa hah?” mungkin aku memang berkata kasar, tapi aku tidak mungkin segera percaya dengan kata-katanya ini, kalian tahukan? Mungkin saja aku akan diremehkan setelah ini, aku tidak akan melakukan hal konyol.

Bagas diam, dan menunduk tiba-tiba ia menampar pipi nya sendiri, “ya mungkin kata-kata ku tadi hanya mengelantur!” ia mulai beranjak dari duduknya, aku tidak tahu apa yang kulakukan tapi aku menahan tangan nya, dan menarik nya tanpa sadar hingga membuat nya menubruk atas tubuh ku yang memang tidak mengenakan apapun, ia menahan nafas nya aku bisa merasakannya ada sesuatu yang bergejolak di dada ku entah apa itu, tapi aku harus membuktikannya “aku akan membuktikan kata-katamu..” ucap ku menarik wajah nya mendekat kearah ku, bagas mwngerjap-ngerjap ia kembali menahan nafas nya dan berusaha menjauh kan badan nya dari ku tapi belum sempat ia menjauh, tubuh ku bergerak sendiri untuk merasakan bibir tipis yang kini berada di dalam mulutku, entah aku bodoh atau apa aku tidak tahu badan ku reflek bergerak dan mencium nya, menghimpit tubuh nya yang ternyata tidak terlalu berat, ia diam tak membalas perlakuan ku, tapi menutup matanya perlahan dan aku kembali melumat bibirnya, menghisap bibir bawahnya hingga ia mulai membuka mulutnya dan bagas mulai berani membalas lumatan ku disetiap sudut bibirnya.

BAGAS POV’S

Apa ini? Apa aku gila, kenapa sekarang tubuh ku lebih bereaksi daripada akal sehat ku, aku membalas ciuman arga, entah kenapa tapi rasanya seperti merasakan sesuatu yang manis yang tidak bisa di ungkapkan, aku masih terus bergulat dengan nya hingga wajah ku memanas dan mungkin sudah merah sekarang, aku merasakan lidah nya menjilati setiap sudut rongga mulutku dan bibir ku.

“mmnhh” aku menahan suara ku, dan sekarang aku akan kehabisan nafas nya, tapi kurasa arga juga merasakan hal yang sama hingga ia melepaskan pagutan bibirnya dari ku. Dan aku segera berpaling, menjauh ‘INI MEMALUKAN!!’ aku berteriak pada diriku sendiri, sembari masih membelakangi arga, yang kurasa kini menarik nafas nya karena ku dapat merasakan hembusan berat di sekitar tubuh ku.

-----------------------**--------------------

Haha maaf segini dulu ya? Maaf kalau part ini begitu cepat, tapi aku sudah memberikan apa yang kalian inginkan.

Keep support, w/ ur vote + comment guys! I’LL DO MY BEST

UNKNOWN

That's ambition? or Love? (BoyXBoy)Where stories live. Discover now