No one can hurt u!

5.2K 358 8
                                    

Aku minta maaf karena terlambat update, akhir-akhir ini karena jadwal siaran ku semakin padat akhir-akhir ini, maaf sekali *bow

OK, Let's read!

-

-

-

Besok harinya, bagas sudah merasa tubuh nya agak membaik berkat obat yang dibelikan arga serta resep dari Dr. Ryan, bagas sudah membulai aktifitas paginya seperti biasa.

Bangun pagi, menyiapkan sarapan, mandi dan sarapan kemudian menunggu waktu hingga ia berangkat ke kampus, tapi kali ini bagas memakai mobil nya karena tubuh nya tidak mendukung untuk berjalan kaki yang berjarak lumayan dari kampus.

Pagi ini matahari seakan berputar dengan lambat, membuat cuaca terlihat lebih mendung dari biasanya mungkin akan turun hujan atau entahlah kita tidak bisa memperkirakan karena kita bukan peramal cuaca.

Kampus terlihat agak sepi karena mungkin mahasiswa yang masuk pagi hari ini tidak terlalu banyak, itu membuat kampus lebih lengang dari biasanya, bagas berjalan menyusuri koridor dengan santai dan berhenti di depan sebuah kursi panjang yang menghadap langsung ke lapangan indoor, bagas memperhatikan mereka yang seperti sedang bermain-main ataupun sekedar duduk-duduk menunggu waktu atau dosen.

Bagas menatap lurus ke depan, mungkin akibat efek obat yang dia minum bagas merasa kepalanya berat karena mulai mengantuk, bagas beringsut dari duduknya merebahkan kepalanya hanya untuk sekedar beristirahat sebentar tapi tak lama matanya menutup hingga ia terlelap.

NEXT SIDE

Arga merasa tubuh nya terseret, ia mencoba membuka matanya perlahan. Dan benar ternyata para bodyguard ayahnya menyeret nya dari lantai kamar menuju gudang, arga menendang salah satu kaki bodyguard itu hingga ia kesakitan dan arga berdiri dengan cepat, tanpa menoleh menuju kamarnya.

Dengan cepat ia mengunci pintu kamarnya, arga berdiri membelakangi pintu sedikit menguras tenaganya berlari-lari dari lantai bawah ke atas menuju kamarnya.

"Apa yang kini akan dilakukan ayah pada ku?" arga bergumam sendiri sambil mengingat kenyataan kalau dia dipindahkan secara paksa ke gudang yang dipenuhi debu dan kotor itu, arga menggelengkan kepalanya.

Ia tak pernah habis pikir ayahnya masih tak bisa menerima kenyataan dia hidup hingga kini.

Unknown pov's

Flashback

19 tahun yang lalu, seorang anak terlahir dan merengek dengan suara tangisan yang begitu merdu membuat senyuman sang ibu mengembang, dia memegang dan memeluk bayi yang tak berdaya yang masih merah itu, mencium kening bayi yang mungil itu dengan penuh kasih.

"Selamat datang di dunia putra ku, kau adalah anugrah yang paling indah..."

Perempuan itu kembali mengecup kening bayi merah itu, "kelak kau akan tumbuh dewasa dan membuat semua orang disisimu bahagia, ibu mencintai mu.. Arga" perempuan itu member sebuah nama yang sudah lama ia rancang sejak ia mengandung.

Bayi dalam pelukan nya terisak dan tersenyum dengan bibir halus yang begitu mungil pada perempuan itu, seorang bidan mengambil bayi itu untuk dibersihkan.

Perempuan itu menatap ke langit-langit ruang bersalin, dan tersenyum. Ia menatap bayi yang sekarang mulai masuk ke air dan merasakan dingin dan segarnya air, bayi itu merengek-rengek membuat perempuan yang terbaring lemas di ranjang nya itu ikut tertawa, ia begitu senang dengan adanya bayi itu di kehidupan nya.

Bayi itu kembali ke dalam dekapan nya, dan sekali lagi ia mencium dan mengecup bayi itu, "ayah mu akan menjaga mu nanti, jadilah anak baik.." dan saat ia mengatakan itu, pegangan tangan nya terlepas, bayi itu meraung seakan ia tahu perempuan yang akan menjadi ibunya itu tak bersama nya lagi.

That's ambition? or Love? (BoyXBoy)Där berättelser lever. Upptäck nu