Day 1 part 2

8.2K 603 7
                                    

Dosen pengajar yang nerd itu memberikan beberapa materi tentang sejarah animasi, dan teknik pengolahannya. Bagas memperhatikan dengan serius, mengikuti materi yang sangat ia gemari itu dengan tekun, beberapa murid terlihat mengantuk, dan para mahasiswi memasang wajah jenuh mungkin karena yang mengajar saat ini adalah seorang nerd, pelajaran ini jadi tidak menarik seperti yang terlihat, tapi bagas mengacuhkan sekitarnya.

Ia hanya memfokuskan dirinya pada beberapa resume, bahasan tentang animasi celluloid. Mencatat beberapa hal penting pada narasi berjalan di depan monitor itu.

“celluloid atau cell yaitu lembaran-lembaran yang membentuk animasi tunggal, misal terdapat 3 buah cell yang terdiri dari cell karakter, karakter lain dan cell terakhir adalah latar, maka ketiga cell ini akan disusun berjajar sehingga saat dijalankan secara bersamaan terlihat sebagai satu kesatuan …” penjelasan panjang itu keluar dari mulut dosen nerd itu, ia menjelaskan dengan sangat detail walaupun tidak banyak yang memperhatikan.

“baiklah, sebaiknya untuk tugas pertama saya akan mentes kalian membuat stop motion, yang akan saya bagi menjadi kelompok, kalian setuju?” dosen nerd itu angkat bicara lagi, yang mendapatkan banyak sorakan dari para mahasiswa pria juga perempuan, kecuali bagas yang hanya diam saja, ia hanya mengangguk tanda setuju.

Guru nerd itu mulai membagi beberapa daftar nama, hingga tiba “Bagas, Tia, Mia, dan Arga..” itu adalah kelompok terakhir, dan dua siswi yang di sebut namanya yaitu Tia dan Mia Nampak sangat senang,

“Kita satu kelompok dengan arga!! Hebat!!” pekik mereka kegirangan, bagas hanya menatap mereka aneh.

‘Sebenarnya apa kelebihan pria bernama arga itu? Kenapa setiap ada dia selalu terdengar jeritan girang?’ pikir bagas, tapi ia segera menepisnya ‘Persetan dengan itu!’ Tanpa basa-basi ia segera merapikan buku-buku dan notebook nya tanda pelajaran usai.

“Saya akan menunggu hasilnya di pertemuan berikutnya, Terima kasih!” dan dosen nerd itu segera meninggalkan kelas, bagas masih sibuk membereskan barang-barangnya, Arga yang duduk tak jauh dari tempat bagas, hanya mendengus menatap tak suka pada bagas yang kini akan berkelompok dengannya.

Bagas meninggalkan ruangan dengan cepat, berlalu melewati kumpulan mahasiswa yang masih sibuk dengan  percakapan mereka, “Tch! Dasar tidak tahu diri!” Arga mengikuti gerak-gerik bagas yang kini sudah berdiri di depan lokernya, memasukkan beberapa barangnya.

“Kamu pikir kamu siapa?!” suara tinggi itu membuat bagas berbalik arah untuk melihat siapa yang berbicara, bagas hanya diam, tidak berkutik menatap orang yang kini berdiri dibelakang badannya menatap nya dengan tatap rendahan.

“Ada apa?” Bagas bertanya dingin, ia merasa tak nyaman dengan orang yang kini berhadapan dengannya.

“Jangan bilang kamu tidak tahu siapa aku, huh?” Arga melihat setiap ujung tubuh pria yang Nampak lebih rendah beberapa senti darinya itu, “Siapa? Aku tidak memiliki urusan denganmu!” Bagas yang merasa risih dipandangi seperti itu, memilih segera menjauh melewati pria tak jelas yang ia kenali sebagai arga itu.

“Tidak secepat itu! Kamu anak baru!” Arga mencegat bagas dengan kaki nya, membuat bagas sedikit tersungkur, “Oh, ternyata hanya makhluk lemah..” Arga berbalik mengejek bagas yang kini jatuh dibawah kakinya, dan meninggalkan bagas seorang diri.

Bagas berdiri dengan sedikit limbung, “Apa-apaan orang itu?!” ia memaki, dan segera bergegas untuk pulang.

Siang, matahari pun mulai terik membuat bagas yang sedang menuju pulang, basah karena keringat yang mengucur di beberapa anggota badannya.

*skip

Bagas tiba di apartmentnya, melepas sepatu nya dan duduk untuk beristirahat di sofanya. menghembuskan nafas nya dalam-dalam, memijat pelipisnya, 'apa yang baru saja terjadi?'

_______________**_______________

BAGAS POV'S

Aku menuju kamar ku, melepas pakaian yang ku kenakan dan segera mengambil handuk, lebih baik aku keramas untuk mendingin kan kepalaku ini.

Aku mencium sedikit aroma tubuh ku, 'bau keringat, tidak ada salahnya mandi..' benak ku. Aku segera menyalakan shower yang ada di kamar mandi, air menuruni seluruh badan membuat badan ku segar kembali.

*skip

Akhirnya setelah membenahi tubuh ku yang sudah kembali segar, aku mengeringkan kepalaku dengan handuk. Mencoba melihat acara-acara bagus untuk di tonton pada channel tv ku, tapi sepertinya tidak ku temukan.

"Membosankan.." aku mendengus, melirik ponsel ku, tidak ada pemberitahuan apapun, merebahkan tubuh ku, menatap kosong langit-langit. Tiba-tiba aku teringat sesuatu, aku mengembangkan senyum ku, segera berjalan keluar kamar dan menuju gantungan jaket ku, mengambil jaket yang berwarna biru gelap, mengenakannya dan segera meninggalkan apartment ku keluar, untuk berbelanja sedikit makanan ringan.

Aku berjalan menyusuri jalanan yang mulai beranjak senja, melihat beberapa orang yang berlalu lalang disisiku, beberapa gadis yang mengenakan pakaian penuh pernak-pernik mereka berjalan layaknya model-model catwalk, membuat ku sedikit tertawa. Hingga aku berhenti pada sebuah supermarket, menerawang ke dalam, tanpa basa-basi aku masuk dan mengambil sebuah troli kecil yang berada di pinggir pos jaga supermarket itu.

Memilah-milah beberapa snack yang akan menemani ku nanti, dan beberapa softdrink. Kemudian aku menuju ke rentetan daging, sedikit tertarik dengan daging segar yang kini menawarkan promosi, aku memutuskan untuk membelinya, kemudian mendorong kembali troli ku mendekati mie instan, dan buah segar. Selesai, aku segera membawa troli ku ke kasir dan membayar semua yang sudah ku beli.

*Skip

Kini aku sudah, membawa 2 kantong belanjaan di kedua tanganku, aku berjalan ringan tanpa tergesa-gesa, karena bawaan ini agak banyak jadi aku memutuskan untuk duduk sebentar di sebuah kursi panjang, untuk mengistirahatkan kaki ku.

Di depan tempat ku berdiri terdapat sebuah gang, karena sedikit penasaran aku memicingkan mataku untuk melihat ada apa saja yang terdapat di gang itu, mata ku menangkap beberapa sosok orang yang berdiri tak jauh di depan sebuah bangunan yang tertutup oleh gang itu, seorang tersungkur di bawah dan seorang lagi menginjak pria itu, dan sisanya memukuli nya.

Aku sedikit terhenyak, segera menjauhkan pandangan ku, agar tidak terlihat seperti memperhatikan mereka. Karena lokasi nya cukup jauh dari pandangan, tapi karena mata ku sangat tajam aku dapat melihat apa yang dikerjakan beberapa sosok itu hanya saja tidak dengan wajah mereka, karena tidak mungkin aku dapat melihat dengan sangat detail, jika jarak nya adalah sekitar 50m. Itu yang aku banggakan dari diriku, aku dapat melihat dengan tangkapan yang lumayan tajam, tapi itu bukan sesuatu yang dapat dibanggakan karena dengan itu aku sering mendapat masalah dulu.

Karena sudah lumayan lama aku duduk, aku memutuskan untuk pulang kembali, dan tak jauh sebuah langkah menyeret tepat berada di gang itu, aku tetap meneruskan jalan ku, tidak bermaksud untuk mengetahui siapa yang keluar. Bisa saja orang dari kelompok tadi, maka aku akan dikira menguntit, daripada mendapat tuduhan, lebih baik bergegas pulang.

BAGAS POV'S END.

_______________**_______________

Maaf untuk part yang jelek ini, aku tidak tahu ini bagus atau tidak haha...
Thanks for read, tinggalkan vote ataupun comment, agar cerita terus berjalan. I'LL DO MY BEST!

UNKNOWN

That's ambition? or Love? (BoyXBoy)Where stories live. Discover now